Pertemuan

15 1 0
                                    

Langit begitu cerah, dan hari ini nadifah libur sekolah, nadifah segera ke dapur untuk sarapan.

"Dekk"
"Iyaa bun kenapa?"
"Bunda mau nanya"
"Nanya apa bun nanya aja"
"Kamu engga punya pacar kan?"
Pertanyaan ulfa membuat nadifah terkejut
"Gaada lah bun..emang nya kenapa?"
"Nanti malam kita ada pertemuan sama temen lama bunda..dari sd sampai sma kita bareng-bareng"
"Yaudah.." jawab nadifah

-

Waktu menjelang sore nadifah rebahan sambil menonton tv ditemani oleh kaka nya.
"Dekk"
"Apa kak?"
"Acieeee"
"Kenapa siii???" Kesal nadifah
"Gapapa"
"Ihhh gajelass!"

Nadifah pun beranjak dari sofa nya ia ke kamar bundanya, ia ingin  menanyakan ada apa nanti malam.

"Tok..tok..tok.." suara mengetuk pintu

"Masukk aja"
"Ada apa dek?" Tanya bunda nya
"Nanti malem emangnya ada apa si?"
"Ohhh...nanti malem, kamu mau tau?"
"Mau lahh"
"Bunda mau jodohin kamu sama anak temen lama bunda" ucap ulfa membuat nadifah kaget
"HAH? di jodohin bun?"
"Tenang aja dek anak temen bunda baik, sholeh"
"T-ttapi bun.."
"Udah..nanti udah sholat isya kamu siap-siap pakai  pakaian rapih dan tertutup"

Ulfa pun meninggalkan nadifah, nadifah masih kaget dengan ucapan bundanya, ia takut jika di jodohkan.


-

Waktu berjalan dengan cepat bagi nadifah karna malam ini ia akan bertemu dengan teman bundanya, ia masih tidak menyangka ia akan dijodohkan.

"Dekk..kamu udah siap?"
"Udahh bun"

Nadifah memakai pakaian gamis dan pasmina, ia segera membuka pintu dan pergi bersama bundanya untuk bertemu temen bundanya, mereka pergi ke cafe, mereka ber dua pergi tidak di temani galfy karena galfy sedang main ke rumah teman nya.

Sesampai mereka di cafe, bundanya segera memegang lengan nadifah "Jangan tegang atuh" ketawa pelan ulfa dan nadifah hanya diam saja.

Ulfa sudah melihat ada teman lamanya
"Eehh ulfa..apa kabar?" Ucap temanya
"Alhamdulillah baik..kamu gimana?"
"Alhamdulillah baik juga"
"Eeh...ini yang namanya nadifah? MasyaAllah cantik bangett yaa" ucap temanya ulfa
"Hehe..makasii tante" jawab nadifah
"Anak kamu mana vi?" Tanya ulfa
"Sebentar lagi dia dateng..ehh tuh udah dateng"

Seorang remaja laki-laki menggunakan jas hitam, dia terlihat begitu tampan, nadifah tidak asing dengan wajahnya.

"Assalammu'alaikum.."
"Wa'alaikumsalam" jawab mereka
"Ehh ini yang namanya fatih" ucap ulfa
"Iya tante" fatih pun salim kepada bundanya dan ulfa
"Ehh kamu?" nadifah menunjuk fatih
"Ehh?" fatih menunjuk nadifah
"Kalian saling kenal?" Tanya bunda nadifah
"I-ini kan yang kemaren nganterin aku pulang bun" jawab nadifah
"Ohh...ternyata kamu fatih" ucap ulfa
"Yasudah kita duduk dulu" ucap viana ia adalah bunda fatih.

Nadifah duduk di depan fatih, ia masih merasa tidak menyangka mau di jodohkan dengan fatih, begitu pun fatih ia ingin menatap nadifah tapi belum waktunya ia tatap.

"Jadi fatih  dia nadifah anak teman  lama bunda" ucap viana kepada fatih
Fatih hanya senyum

"Nahh..jadi bunda sama bundanya nadifah udah sepakat ni.. mau jodohin kalian berdua"

Jantung nadifah berdetak kencang, tidak tahu kenapa saat mendengar perkataan bundanya fatih ia merasa gugup.

"Sebenernarnya kita sudah berbicara ini sebulan yang lalu" ucap ulfa
"Iyaa..kita sudah sangat sepakat" jawab viana
"Jadi bulan depan kalian akan menikah"
"HAH??" Nadifah dan fatih sangat kaget karena menurut mereka itu terlalu cepat dan baru pertama kali bertemu.

"Apa engga kecepetan?" Tanya nadifah kepada bunda
"Engga dek bunda udah ngomongin ini"
"Betul lebih cepat lebih baik" ucap viana

Nadifah mengajak fatih untuk berbicara berdua di luar

"Ehh ngapain si" ucap fatih
"Diem" jawab nadifah
"Apa ga kecepetan ya??" Tanya nadifah kepada fatih
"Engga...karna saya siap jadi imam kamu" ucap fatih
"Ihh paansi gabakal" jawab nadifah

Nadifah agak kesal dengan perjodohan ini, karena mendadak sekali bundanya berbicara.

Nadifah pun dipanggil oleh bundanya, nadifah dan fatih segera duduk lagi untuk melanjutkan obrolan tadi.

"Jadii...gimana? Kamu siap jadi imam nadifah?" Tanya viana kepada fatih
"Insya Allah fatih siap" ucap fatih membuat ulfa dan viana tersenyum.

"Gimana dengan kamu nadifah?" Tanya viana, nadifah melirik bundanya "gapapa" bisik bundanya, nadifah pun mengangguk  viana dan ulfa pun tersenyum bahagia karena anak-anak nya sebentar lagi akan menjadi sepasang suami istri.

Tidak dengan nadifah ia merasa menyesal mengangguk, ia selalu kepikiran dengan perjodohan ini.

Setelah mengobrol mereka pun pulang, sesampai nadifah di rumah ia duduk di samping galfy.

"Gimana tadi?" Tanya galfy
"Kak aku nyesel ngangguk tadi"
"Gapapa ini demi kebaikan kamu" jawab galfy, entah kenapa hati galfy sakit saat mendengar nadifah di jodohkan.

Nadifah dan galfy pun pergi ke kamar masing-masing untuk tidur.







part ini terlalu panjang gaa?? semoga engga bosen ya bacanya hehe..
sekarang udah tau kan yang engga sengaja nabrak badan nadifah di toko kue?
janlup vote nya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY FATIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang