𝙷𝙸𝙺𝙰𝚈𝙰𝚃 𝚃𝙸𝙶𝙰𝙱𝙴𝙻𝙰𝚂 : 𝙽𝙾𝚁𝚉𝙰𝙻𝙸𝙽𝙰

13.6K 48 0
                                    

Pada suatu hari Norzalina dan suaminya, Ali, dikunjungi Pak Dollah. Pak Dollah yang berumur 53 tahun adalah ayah mertua Norzalina. Berbeda dengan Ali yang tampan dengan hidung yang mancung dan badan yang tegap, Pak Dollah lebih tampak gempal dan berotot. Sebuah codet bekas luka menyilang di pipi kirinya.

Norzalina, menantu pak Dollah, tak kalah rupawannya dengan Ali. Meskipun tidak terlihat seksi karena selalu berpakaian tertutup, perempuan ini memiliki bibir yang indah dan sepasang mata yang mampu mengguncangkan dada banyak laki-laki.

Pasangan suami isteri yang baru menikah satu tahun yang lalu ini tentu sangat gembira dengan kedatangan pak Dollah yang telah bercerai dengan isterinya 6 tahun yang lalu. Terlebih lagi, meskipun Norzalina pernah bertemu dengan ayah mertuanya tersebut sebelumnya, tetapi pak Dollah tidak bisa hadir dalam pesta pernikahan mereka.

selama sepekan Pak Dollah tinggal di rumah Ali yang mengajar di sebuah sekolah yang berhampiran dengan rumahnya. Semua berjalan normal sampai terjadi tragedi di hari akhir pak Dollah dirumah Ali.

Tragedi itu bermula pada hari libur pasangan Ali-Norzalina. Namun, hari itu Ali mengajar satu kelas tambahan di sekolah dan akan bertandang ke rumah salah satu siswa hingga Ashar.

Seperti biasa Norzalina menyiapkan sarapan pagi untuk suaminya dan pak Dollah. Selepas menghantar suaminya ke muka pintu, Norzalina sempat berbincang dengan mertuanya. Kemudian dia bergegas ke kamar mandi untuk mencuci baju.

Pak Dollah yang kebetulan hendak pula buang air tanpa sengaja melihat ‘pemandangan’ yang merangsang. Rupa-rupanya Norzalina terlupa merapatkan pintu. Mata liar pak Dollah tak lepas melahap tubuh mulus Norzalina yang tengah mencuci baju. Seingat pak Dollah, dia tidak pernah melihat tubuh menantunya dalam keadaan terbuka dengan hanya terbalut kain setinggi dada.

Tubuh mulus Norzalina yang semampai dengan tinggi 170-an, dengan kulit kuning langsat dan dada yang kencang membusung tersebut, selama ini selalu tertutup kerudung dan baju muslim yang rapat. Selain itu, menantunya terkenal dengan sifat sopan santun dan sangat menitikberatkan tentang soal penjagaan aurat.

Malahan didalam rumah sekalipun menantunya tidak pernah menanggalkan kerudungnya melainkan ketika bersama suaminya saja. Namun kini, kain tipis yang basah itu tak lagi mampu menyembunyikan kemolekan tubuh Norzalina dari tatapan penuh nafsu sang ayah mertua.

Tak tertahan lagi, syahwat pak Dollah mengegelegak hingga ke puncak dan mendorongnya untuk membuka pintu kamar mandi yang hanya ¾ tertutup tersebut.

Norzalina yang merasakan kehadiran orang lain sangat terperanjat ketika menoleh dan menyaksikan pak Dollah sedang mendorong daun pintu. Secepat mungkin dia bangkit dan berusaha menutup pintu, hanya saja dia kurang gesit.

Pak Dollah sudah berhasil masuk ke dalam kamar mandi dan mendorong tubuh menantunya tersebut ke pinggir bak sebelum mengunci pintu.

Norzaina terdesak ke pojok dengan wajah ketakutan melihat seringai binal yang menghiasi wajah mertua yang selama ini terlihat pendiam dan sangat dihormatinya.

‘Aa..Aayah apa yang ayah lakukan ini? i?! tanya Norzalina dengan terbata-bata.

Pak Dollah hanya tersenyum sinis sambil matanya meliar ke segenap jengkal tubuh menantunya. Tanpa berucap sepatah katapun, Pak Dollah mulai menanggalkan pakaiannya satu persatu. Norzalina terpekik ketika melihat “batang’ ayah mertuanya yang hitam dan besar serta tegak mengacung ke arahnya.

“A..ayah jangan yahh, ttoo..long keluar, yah..tolong..”

keadaan ini sangat menakutkan lagi Norzalina apalagi ketika pak Dollah mulai beringsut mendekatinya. Melihat permintaannya diabaikan, Norzalina yang tidak rela diperlakukan begitu mencoba untuk menerobos ke sisi kiri ayah mertuanya untuk mencapai pintu.

𝚄𝚂𝚃𝙰𝚉𝙰𝙷Where stories live. Discover now