Damai?

745 119 2
                                    









Sehun menggeliat kecil terbangun dari tidurnya merasakan beban berat disekitar pinggangnya cowok manis itu membuka matanya perlahan.
Sehun tersenyum mendapati wajah lelap kekasihnya yang berjarak tak jauh didepan wajahnya, tangannya terangkat untuk membelai pelan wajah tampan itu.

"Damai banget" Gumam Sehun mengusap tahilalat kecil dihidung kekasihnya itu, tumbenan banget dia bisa melihat wajah damai Chanyeol ketika tidur karena biasanya dia yang selalu ketiduran saat mereka bersama. Jari Sehun sampai pada bibir tebal kekasihnya membuat wajahnya bersemu merah tiba-tiba.

"Aisshh" Sehun menutup wajahnya lalu mengipasinya karena merasa panas. Lalu kembali melirik kekasihnya yang masih asyik dengan alam mimpinya, Sehun membuang nafasnya pelan lalu menempelkan bibirnya dengan bibir Chanyeol dengan mata terpejam erat, saat hendak memundurkan wajahnya bagian tengkuknya ditekan oleh tangan besar dan bibirnya dilumat pelan oleh Chanyeol membuat mata Sehun terbelalak sebentar setelah itu ikut hanyut dalam ciuman dalam sang kekasih.

"Kenapa curi-curi ciuman, kalau pengen mah bilang aja sayang" Goda Chanyeol setelah melepas pagutannya sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Apanya orang mau kecup bentar doang kamunya tuh" Sehun mencubit perut Chanyeol sambil mengerucutkan bibirnya yang basah.

"Awas salah cubit sayang"

"Kak Matt ihhhh"

"Bercanda sayang" Chanyeol menarik kepala Sehun untuk didekap didadanya erat.

"Gimana tidurnya nyenyak?"

"Hmmmm sampai lupa belum kabarin rumah entar pulang pasti diomelin" Sehun menyamankan kepalanya didada Chanyeol menikmati irama detak jantung sang kekasih.

"Entar aku anter sampai dalem rumah biar aku aja yang diomelin kamu enggak"

"Mana bisa kayak gitu, kita biar diomelin bareng aja" Chanyeol tersenyum kecil mendengar ucapan Sehun.

"Love" Keduanya menoleh kearah pintu yang diketuk dan suara mama Fanny terdengar.

"Udah bangun belum? Papa bentar lagi pulang nak"

"Matthew turun"

"Mama tunggu love"

"Bersih-bersih dulu sebelum turun, kamu duluan aja" Sehun mengangguk lalu bangun tidurannya dan menuju kamar mandi meninggalkan Chanyeol  yang termenung menatap kamar yang lama tak ia tempati. Cowok jangkung itu berjalan menuju meja belajar lamanya lalu meraih bingkai foto berisi gambar usang yang menampilkan dirinya dengan seragam elementary school dengan orang tuanya disamping kanan dan kirinya, dia ingat sekali malam sebelum hari kelulusan dia menangis dengan begitu keras karena orang tuanya masih berada diluar negeri bahkan sampai acara hampir selesai orang tuanya baru sampai mengakibatkan wajah murung Chanyeol difoto kelulusannya, sejak kejadian itu dia tidak pernah berharap orang tuanya akan datang diacara kelulusannya, Chanyeol takut kecewa lebih dalam lagi.

"Kak" Chanyeol terlonjak kaget saat Sehun menepuk bahunya.

"Ngapain?" Tanya Sehun melihat wajah bengong kekasihnya.

"Nggak sayang, kamu udah selesai?"

"Enng mau aku tungguin atau aku turun duluan?" Tanya Sehun.

"Nggak apa-apa kamu turun duluan aja kalau mau ngobrol sama Mother keknya diruang makan kalau nggak tau entar tanya Bibi oke"

"Oke deh" Setelah mendapat kecupan dipelipisnya dari Chanyeol, Sehun beranjak keluar kamar untuk mencari mama Fanny.

"Sore tante" Sapa Sehun setelah melihat mama Fanny terlihat menata makanan dimeja makan.

"Sore Dear" Jawab mama Fanny menjawil dagu Sehun gemas.

"Ada yang bisa Ivy bantu?"

"Nggak usah sayang udah selesai ayo duduk aja" Sehun menurut saat mama Fanny mendudukannya dikursi disampingnya.

"Tante boleh nanya?"

"Boleh tante"

"Sama anak tante udah berapa lama?"

"Emmm jalan 4 bulan tante" Mama Fanny meraih tangan Sehun dan menggenggamnya.

"Makasih dear, makasih udah mau, makasih karena udah bikin anak tante bahagia disaat tante selalu bikin anak itu kecewa makasih dear"

"Tante jangan gitu, Ivy juga bahagia banget sama kak Matt jadi nggak ada yang perlu makasih"

"Tetep aja tante pengen bilang makasih,"

"Sama-sama kalau begitu, makasih tante udah bawa kak Matt kedunia terus sekarang jadi bahagia aku" Sehun memperlihatkan senyum manisnya.

"Pada ngapain?" Suara datar Chanyeol menginterupsi acara saling terimakasih Sehun dan mama Fanny.

"Kepo banget kamu" Goda Sehun membuat Chanyeol mendengus lalu mengacak rambut Sehun gemas, mama Fanny menatap interaksi tersebut dengan senang.

"Oh iya sayang tadi bunda kamu nelfon aku bilang aku pulangin kamu malem beliau pesen minta kamu beliin beliau martabak manis" Ujar Chanyeol menuang air putih lalu meminumnya rakus.

"Oh iya? Kenapa nggak GFood aja si Bunda sih? Antri kan lama" Sehun memasang wajah sebalnya.

"Entar aku temenin"

"Makasih"

"Sama-sama sayang" Mama Fanny tak bisa berhenti tersenyum melihat wajah tampan putranya menampilkan senyum manisnya.

"Mother kenapa senyum-senyum kayak gitu?" Tanya Chanyeol menatap sang ibu dengan heran.

"Bahagia terus ya nak"

"Ma!! Papa pulang" Obrolan mereka terhenti karena suara dari ruang tengah.

"Dimeja makan Pa" Mama Fanny balas berteriak.

"Lho ada tamu?" Tanya papa Siwon saat melihat Sehun yang duduk disamping istrinya.

"Sore Om" Sapa Sehun dengan senyum manisnya.

"Sore" Siwon langsung duduk dikursi diujung meja lalu melirik putranya yang dengan acuh melahap makanannya tanpa rasa ingin menyapa sang ayah.

"Ada maunya kan? Makanya pulang"

"Papa" Mama Fanny menegur ucapan sang suami dan memelototinya.

"Mau pinjem pengacara" Ucap Chanyeol dengan sikap acuhnya, Sehun yang berada didepannya hanya diam.

"Buat temen kamu yang suka sakaw itu?" Chanyeol langsung menatap tajam sang ayah setelah mendengar pertanyaan tersebut.

"Udah Matthew bilang jangan mata-matain hidup Matt dan temen-temen Matt" Dengus Chanyeol tak suka.

"Kalau nggak diawasin mau mblangsak kemana kamu"

"Father"

"Udahlah, selama kamu hidup diluar akan selalu ada yang ngawasin kamu" Chanyeol mengepalkan tangannya kuat membuat Sehun ingin sekali menenangkan emosi kekasihnya itu tapi dia diseberang.

"Papa bakal bebasin pengacara Gavriel buat bela temen kamu terserah kamu mau pakai yang mana dengan 1 syarat"

"Papa masa bantuin temen anak sendiri harus pake syarat sih" Bantah Mama Fanny tapi diabaikan oleh sang suami.

"Deal apa nggak? Kalau nggak silahkan kamu cari pengacara lain"

"Deal" Papa  Siwon menampilkan senyum puasnya saat anak semata wayangnya itu tak berkutik.

"Kalau kamu ngelanggar, temen kamu  yang bakal kena konsekuensinya, mulai minggu depan selama kamu nggak ada kelas kamu harus datang kekantor dan belajar dengan tutor"

Sehun menatap Chayeol yang tengah memejamkan matanya dengan prihatin, semoga keputusan sang kekasihnya ini membuat Chanyeol bahagis dan tidak tertekan cuma itu harapan Sehun.

"Iya udah entar itu dibahas lain kali ayo kita makan aja dulu" Kegiatan makan malam dirumah besar itu berlangsung dengan hening tanpa suara.





Cut

RideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang