The boss below me🍑

12.8K 396 19
                                    


Bila ada salah khilaf, mohon maaf🙏🏻

.
..
...
....
.....

Jaehyun berjalan menuju ruangan sang atasan sambil membawa berkas berkas di tangan nya, berjalan cepat, mengeluarkan aura mengintimidasi siapa saja yang melihatnya agar bisa memberikan jalan.

Tak lama ia sampai di depan ruangan sang atasan, mengetuk pintu sebentar sebelum akhirnya di izinkan masuk.

"Mr. Lee ini ada berkas yang harus di tanda tangani" Jaehyun mendekat menyerahkan berkas memberikan kepada CEO sang atasan.

"Ya letakkan saja disana."

Sang atasan memerintah yang mana langsung di turuti oleh Jaehyun.
Sang atasan sedang sibuk, fokus kepada laptop nya. Hingga yang ia bisa lakukan hanya memerintah Jaehyun sebentar tanpa melihat kearah Jaehyun.

Dirasa cukup, sang atasan memutuskan untuk rehat sejenak, meninggalkan pekerjaan. Waktu telah menunjukkan siang hari, waktu nya para pegawai mengistirahatkan diri sejenak dari banyak nya tumpukan tugas yang membuat mereka bekerja menguras tenaga. Mr. Lee atau nama panggilan nya Haechan juga seorang manusia biasa, ia memutuskan mengistirahatkan dirinya sejenak dengan mengisi kembali tenaga dengan cara pergi ke kantin kantor dan makan siang disana.

Haechan bangkit mengangkat bokong nya dari kursi singgasana nya, nampak betul bekasan bokong nya yang masih hangat di kursi itu. Dari pagi hari awal masuk kantor hingga tenghari, yang Haechan lakukan hanya duduk disana sambil berfokus pada berkas berkas yang harus ia isi. Sangat melelahkan batin Haechan.

Haechan menatap kesamping, ternyata sang sekretaris masih ada disana. Ah ya Haechan lupa menyuruh Jaehyun untuk pergi. Haechan mulai mendekat pada Jaehyun, sangat dekat, tangan Haechan ia gunakan untuk memegang rahang tegas milik Jaehyun, mata mereka saling menatap, Haechan nyata melihat, ada pancaran memuja yang Jaehyun berikan pada tatapan nya.
"Maaf kan aku lupa menyuruh mu untuk pergi, kamu jadi menunggu diriku disini." Kata Haechan.
Jaehyun menggeleng. Tidak itu bukan salah Haechan.
Haechan tersenyum.
"Baiklah kalau begitu sebagai ganti nya mari makan siang bersama"
Chup
Haechan berlalu pergi usai memberikan kecupan di bibir Jaehyun, Haechan nampak sudah biasanya dengan itu. Tapi tidak dengan Jaehyun. Jantung nya selalu berdetak kencang kala itu terjadi... Ah ralat yang benar kala ia berdekatan dengan Haechan. Tapi apa kah Haechan juga merasakan nya(?)

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Waktu sudah menunjukkan untuk para pekerja untuk pulang, Jaehyun sedang berada di kursi nya, ia menolak untuk pulang dan memilih berlarut dalam pikiran nya sendiri.

Lagi lagi ia menjadi ia menjadi pusat perhatian seluruh kantor, akibat kedekatan nya dengan sang CEO Haechan. Bagaimana tidak(?) saat datang ke kantin kantor saja sang atasan telah menggandeng mesra tangan nya. Membuat seluruh mata berpusat pada mereka. Belum lagi bagaimana perilaku Haechan saat mereka makan bersama, menyapu bekas noda makanan pada wajah Jaehyun dengan sangat mesra macam pasangan, me nge lap keringat Jaehyun kala bercucuran saat mereka makan bersama.... Sungguh mereka memang terlihat seperti sepasang kekasih, walau nyata nya tidak.

Jaehyun tak menyukai kala ia menjadi pusat perhatian di kantor nya, tatapan mata dengan berbagai arti menuju pada nya. Jaehyun tak suka, terlebih kala ia harus di gosip kan dengan atasan. Bagaimana hubungan sang CEO dan sekertaris(?) Cih. Jaehyun tak pernah menyukai nya.

Jaehyun memang tak menyukai bagaimana kala ia menjadi pusat perhatian dan di gosip kan, tapi ia lebih tak menyukai dengan hubungan antar ia dengan Haechan.... Eh apa bisa di sebut hubungan?

Jaehyun akui ia memang menyukai sang atasan... Ah ralat. Jaehyun tlah mencintai nya. Tapi bagaimana dengan perasaan sang atasan sendiri (?) Apa kah juga sama dengan nya(?). Entah sejak kapan Jaehyun dan sang atasan begitu dekat?, Entah sejak kapan kedua nya juga sering berprilaku layak nya pasangan? Entah itu dari sebuah ciuman, pelukan dan juga sex -- eh?~~
Entah sejak kapan mereka menjadi pusat perhatian hingga sering di gosip kan bersama? Jaehyun tak tahu. Semua berjalan dengan sendirinya.

MengHaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang