Prolog

10.7K 664 164
                                    

Rossie menatap langit sendu New York seraya mendengarkan berita-berita televisi yang menampilkan kekasihnya, lagi-lagi harus menjalani hubungan settingan bersama artis cantik untuk promo film-film barunya.

Yah, kekasih Rossie seorang model dan juga artis papan atas New York bernama Dylan Jericho. Pria yang di gandrungi banyak sekali wanita diseluruh dunia.

Mereka terpaksa menyembunyikan hubungan demi melindingi Rossie dari fans fanatik Dylan, juga karir kekasihnya sebagai seorang artis papan atas yang tidak diperbolehkan pacaran oleh manajemennya.

Sekilas ia memang terlihat bodoh karena mau saja menerima hal semacam itu dalam sebuah hubungan. Tapi Rossie mencintainya. Meski ia harus menahan sakit, setiap kali melihat kekasihnya bermesraan dengan wanita lain live di acara televisi. Berkencan dengan wanita lain, dan berciuman dengan wanita lain dihadapan media.

"Kamu mau tetap bertahan?"

Rossie mengusap airmatanya ketika ibunya datang menghampirinya. Orang tua Rossie tau tentang hal ini. Ayah dan ibunya awalnya support. Tapi semakin kesini, hubungan keduanya semakin tidak masuk di akal. Hanya putrinya yang terus saja berkorban selama ini.

Orangtua mana yang mau jika anaknya hanya dipermainkan?

"Rossie cinta sama Dylan, Rossie akan bertahan."

"Ya tapi sampai kapan kalian akan seperti ini? Setiap ada promo film pacar kamu selalu bermesraan dengan wanita lain. Apalagi Olivia, artis cantik itu. Udah dua tahun mereka dipasangkan. Tidak menutup kemungkinan Dylan selingkuh kan? Dan mau sampai kapan ini berjalan?"

"Mama jangan gitu, Dylan setia kok." Gerutunya kesal. Meski dalam hati ada keraguan, ada pikiran yang sama dengan apa yang ibunya katakan.

Rossie semakin menunduk ketika ayahnya masuk kekamarnya, ikut nimbrung dalam pembicaraan itu. Ayahnya sebenarnya sudah sangat muak anak sematawayangnya dijadikan cadangan. Sebenarnya John tidak setuju anaknya pacaran dengan artis narsis itu. Tapi karena sangat menyayanginya, John tidak ingin melarang putrinya dan membuatnya bersedih.

Namun kali ini, ia ingin menjodohkan Rossie dengan anak rekan kerjanya, tanpa terlihat jika ia sedang menjodohkannya.

"Kamu jangan terlalu memikirkan pacar kamu itu. Mending cari kesibukan lain, atau latihan bekerja." Ujar papanya membujuk. Padahal biasanya, John paling tidak rela jika putrinya harus kelelahan. Meski Rossie sudah berumur 25 tahun, John tidak membiarkan putri kecilnya bekerja.

"Di tempat papa? Nggak mau! Nanti semua orang patuh sama aku. Itu bukan bekerja namanya!" Ocehnya.

"Ditempat teman papa! Kamu bekerja disana. Siapa tahu kamu bisa melupakan masalah Dylan, dan tak terlalu stress karenanya." John mengedipkan mata kepada istrinya. Sarah tahu ide gila suaminya, dan ia setuju seratus persen. Ia tidak ingin anaknya menjadi bucin buta kepada artis brandal itu.

"Tapi aku boleh tinggal di apartemen sendiri?" Pinta Rossie memelas.

Mamanya akan angkat bicara untuk mengatakan tidak, namun papanya lebih dulu memotong ucapan istri tercintanya itu.

"Boleh, kamu tinggal saja di tempat yang sama dengan anak temen papa! Apartemennya deket dengan kantor! Nanti papa belikan satu unit untukmu!" John semakin antusias.

Rossie menimbang-nimbang, lalu mengangguk. Benar kata ayahnya, dia harus mencari kesibukan agar tidak terlalu kepikiran dengan Dylan.

"Kapan aku bisa kerja Pa? Sesuai jurusan aku kan?" Tanya Rossie yang kini mulai antusias.

"Masalah bisnis keahlian kamu kan? Kamu bisa bekerja minggu depan! Persiapkan diri kamu ya?"

Rossie mengangguk lalu memeluk ayah dan ibunya dengan sangat manja. Rossie sangat menyayangi mereka, orangtuanya selalu support apapun mimpinya. Termasuk hubungannya dengan Dylan.

SelingkuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang