"Kamu kemana aja sih? Aku telfon, chat, segala macam nggak ada respon? Aku khawatir!" Dylan yang baru datang langsung memeluk Rossie erat. Dylan tidak bohong, ia memang khawatir sejak kemarin. Bahkan saat ini ia memaksa Olivia untuk mengijinkannya pergi agar bisa melihat keadaan Rossie langsung.
Jadi begini, cara mainnya? Rossie tersenyum tipis menanggapinya.
Rossie pikir Dylan sangat mencintainya. Ia sampai rela menunggu Dylan berhubungan dengan wanita lain, serta mengorbankan perasaanya.
Rossie pikir mereka akan segera bersama serta mengumumkan hubungan yang telah mereka jalin selama ini. Tapi ternyata ia salah, ia hanya mainan pria itu saja. Dia hanya boneka cadangan yang pria itu simpan, dan akan ia pakai jika dibutuhkan. Tapi jika tidak, Rossie yakin dirinya akan segera dibuang.
"Handphone aku ilang." Ujar Rossie sedikit acuh.
"Kok bisa? Kamu nggak di copet atau gimana kan? Astaga sayang!" Dylan kembali memeluk dan mencium kening Rossie dengan mesra.
"Nggak kok." Jawab Rossie singkat, dengan menahan sesak dan tangis.
"Kamu bilang sama aku kenapa? Mata kamu bengkak sayang, ada masalah?"
"Aku pengen sendiri."
"Aku ada salah?"
"Aku cuman kecapek'an."
"Karena masalah Olivia lagi? Sekilas yang kamu lihat di tv memang seperti nyata. Tentang penerbangan yang aku cancel juga management yang minta, semuanya diatur. Keseharian kita diatur, aku nggak punya pilihan."
"Terus kenapa kamu bohongin aku kemarin? Kamu bilang udah sampai ke California? Tapi berita yang muncul apa?"
"Sakitnya Olivia juga hanya settingan sayang, penjelasan apalagi yang kamu butuhkan? Semua berjalan seperti biasanya!"
Jadi selama ini Dylan memang berbohong padanya? Dylan membodohinya dengan ucapan manis yang ternyata hanya tipuan semata?
Oke, jika seperti itu maka Rossie juga akan melakukannya. Melalukan apa yang Dylan lakukan selama ini. Apa Dylan pikir hanya dia yang bisa? Rossie memeluk Dylan mesra sambil menganggukkan kepala. Dirinya yang bodoh selalu percaya pada pria brengsek itu kan?
"Maafin aku sayang." Bisik Rossie padanya.
"Maafin aku juga, udah bikin kamu laluin ini. Jangan tinggalin aku, tunggu aku sebentar lagi." Dylan memagut bibir kekasihnya lembut, lalu menarik hidungnya gemas. Bersikap seperti pria romantis yang sangat menyayangi pasangannya. Bulshit!
"Terus kenapa hp kamu bisa sampai hilang?"
"Mungkin jatuh. Nggak usah dipikirin, aku udah nonaktifin semuanya." Cicitnya manja. Dylan merasa lega Rossie telah bersikap seperti biasanya.
"Aku nggak bisa lama-lama, managaer aku telfon terus." Dylan menunjukkan dering ponselnya. "Malam ini aku kirimin kamu hp baru ya?" Dylan mengusap kedua wajah Rossie dengan lembut.
Rossie pun tersenyum seperti biasanya, bersikap manja seperti biasanya, dan mencium pipi Dylan seperti tidak terjadi masalah.
"Jangan lupa minum vitamin ya?" Rossie mengecup singkat bibir Dylan sebelum pria itu berlalu.
Tapi diam-diam, Rossie berlari menuju lift barang dan turun menuju parkiran mengikuti Dylan. Ia ingin mencari tahu dengan siapa pria itu datang. Karena sejak tadi, ponselnya terus berbunyi seperti sedang di buru-buru oleh seseorang.
Sesampainya disana, Rossie melihat mobil kekasihnya yang terdapat sosok Olivia didalamnya. Jadi begitu selama ini? Alasan Dylan selalu terburu-buru pergi adalah wanita itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Selingkuh
RomanceDiselingkuhi oleh Dylan Jericho yang merupakan artis terkenal bersama model cantik bernama Olivia, membuat Rossie sangat hancur. Namun disaat yang sama, Rossie mengenal sosok Jacob Williams karena perjodohan orangtuanya. Ceo muda, menawan, dingin, n...