1 Perkenalan yang lucu

5K 598 194
                                    

"Jadi kamu mulai kerja besok?"

Dengan mesra Dylan memeluk Rossie. Mereka bertemu di apartemen baru wanita itu malam ini. Mengusap rambutnya disepanjang malam untuk melepas rindu.

Bahkan untuk bisa menemui Rossie, Dylan harus menyamar dengan memakai hoddie dan penutup wajah agar tidak ketahuan.

"Maaf ya sayang, kamu harus lewatin masa-masa ini. Setelah semua kontrak film dan iklan selesai, aku akan memupblikasikan hubungan kita. Bersabar sebentar lagi." Dylan mencium puncak kepala Rossie dengan mesra.

"Bener?"

"Ya, of course!"

"Aku akan selalu nunggu kamu. Tapi Dylan.... " Rossie mendongakkan wajahnya sebentar, lalu kembali menenggelamkan diri dalam dekapan pria itu dengan erat. "Kamu tidak selingkuh kan?" Lanjut Rossie.

"Selingkuh?"

"Olivia sangat cantik."

"Kamu lebih cantik!" Dylan mencium keningnya. "Jangan ragukan perasanku sayang, aku sama Olivia hanya sebatas rekan. Tidak ada perasaan lebih selain teman."

"Janji?"

"I love you so much! Kita udah berapa lama pacaran? Dari kita masih duduk di bangku sekolah, dari ketika aku masih merintis menjadi model. Mana mungkin aku ninggalin kamu yang udah nemenin aku selama ini? Please percaya aku ya?"

Dylan memagut bibir Rossie, lalu memeluknya kembali seperti semula. Rossie tersenyum manis sambil mengangguk sebagai tanda bahwa ia percaya. Yah, sedikit lagi, ia harus bersabar sedikit lagi. Mereka pasti akan segera bersama.

"Maaf ya, aku nggak bisa lama-lama temenin kamu. Aku ada pemotretan di California besok pagi."

"Jadi pulang sekarang?"

"Im so sorry baby, bertahan sebentar lagi. Tunggu aku." Dylan mengusap airmatanya ketika wanita itu menangis. Ia sudah terbiasa menghadapi sikap manja dan polosnya. Pergaulan Rossie bisa dibilang berbeda dengan wanita seumurannya.

Ia anak rumahan yang bahkan masih tabu jika membicarakan masalah seks. Yang mana hal itu telah menjadi hal paling umum di lingkungan sekitarnya. Hal itulah yang membuat Dylan menjaganya, tidak menyentuhnya, sebelum Rossie benar-benar siap.

"Kita bahkan baru bertemu sebentar!" Isaknya.

"Im so sorry baby! Aku temenin dua jam lagi deh!" Dylan memeluknya dengan sayang.

"Aku masih kangen!"

"Iya, yaudah aku temenin sampai kamu tidur." Dylan terkekeh seraya menyisir rambut panjangnya. Menyingkirkan anak rambut Rossie dan menjepitnya dibelakang telinga.

"Aku akan menyanyikan lagu pengantar tidur."

Rossie langsung bangkit sambil tertawa ketika pria itu mulai menyanyi. Katakanlah dia model dan aktor hebat! Tapi tidak untuk menjadi penyanyi.

"Babe!" Rossie tertawa ketika kekasihnya mulai menyanyikan lagi twingkle-twingkle litle star dengan cempreng seperti tikus terjepit.

Keduanya menghabiskan waktu untuk tertawa hingga dini hari. Dylan memang selalu berhasil membuatnya bahagia dengan cara yang sederhana, di pertemuan singkat mereka.

Dan setelah menunda kepergiannya selama beberapa jam, tibalah waktunya mereka harus berpisah.

"Beberapa jam lagi aku harus ke California. Maaf ya sayang?" Dylan mencium bibirnya mesra.

"Take care."

"Peluk dulu." Lirihnya seraya merentangkan tangan, lalu memeluk kekasihnya sebelum benar-benar pergi.

SelingkuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang