"Duhhh ngrepotin banget deh, pake masih sakit segala!" Jacob berbicara seraya mengambil kotak makan yang telah disediakan rumah sakit untuk menyupi Rossie.
"Yaudah panggil mama aku aja. Aku lupa bawa handphone. Atau lebih tepatnya, aku nggak tau kemana barang itu setelah pingsan." Cicitnya sambil menunduk.
"Panggil mama kamu? Tau nggak, nanti mama dan papa aku ngomel-ngomel karena dianggap nggak bisa jaga anak temennya! Ujung-ujungnya aku lagi yang kena! Terus masalah handphone, kamu mau nuduh aku?" Jacob mengomelinya dengan tatapan sinis.
"Kenapa marah sih?"
Rossie kesalll sekali! Apa dia kepribadian ganda? Bisa tiba-tiba baik, ngeselin, galak, Rossie lelah sekali meladeninya. Padahal semalam, pria itu baru saja memeluk dan menemaninya menangis.
"Makan!" Perintahnya, dan Rossie menurut saja sambil mendekap perutnya yang masih terasa nyeri.
"Perutku sakit... "
"Terus nggak mau makan? Mau bikin aku repot jagain kamu sehari lagi?"
Wanita itu akhirnya kembali mengunyah sambil menangis. Kepalanya terus tentunduk, namun tidak ada tanda-tanda kasian dari Jacob. Kambing Afrika itu tetap menjejalinya makanan.
Jacob menahan tawa melihatnya sesenggukan seperti balita kecil yang mogok makan. Ia heran kenapa bisa ada wanita selucu dia?
"Minum obat, nanti kita jalan-jalan disekitaran rumah sakit."
"Pulang aja." Jawab Rossie takut-takut.
"Dokter bilang kamu masih butuh dirawat." Potongnya dingin, dan masih saja mengintimidasi. Kalau orang sakit jantung yang dirawat sama dia, sepertinya tidak akan selamat dan bertahan dalam waktu satu jam.
Setelah memberi Rossie obat, Jacob mengambil infus yang terpasang di sisi ranjang dan meminta Rossie memegangnya. Baru setelah itu, Jacob sedikit berjongkok untuk menggendongnya di punggung.
Rossie memegangi infus seraya memeluk leher Jacob dengan mesra. Sesekali jika ia merasa pusing, Rossie akan menyandarkan kepalanya di pundak si kambing dingin itu.
"Kita mau kemana?"
"Entah, muter-muter aja. Atau ke taman, lihat anak-anak kecil." Jawab Jacob tetap ketus.
Tak lama setelah keduanya berjalan keluar dari ruangan, tiba-tiba keduanya di panggil seseorang yang tak asing. Pria berkacamata dengan rambut kriting berwarna pirang, terpogoh-pogoh ke arah meraka.
"Hi Paul!" Sapa Jacob ramah. Berbanding terbalik dengan sikap iblisnya beberapa menit lalu.
"Kenapa Rossie? Sakit?" Pria itu bertanya sambil tersemyum-senyum melihat kemesraan mereka. "Saya suka bekerja sama dengan pasangan romantis!" Ujar Paul lagi sambil bertepuk tangan dengan sangat annoying.
"Asam lambungnya kambuh, dan anemia. Dia bosan di kamar, jadi saya membawanya jalan-jalan."
"So sweet....!!! Saya kesini juga menjenguk Olivia. Kata managernya, Olivia sakit sebelum berangkat ke California. Dylan sampai membatalkan penerbangan dan semua jadwal pemotretan karena khawatir. Sangat romantis bukan?"
Jacob mlirik Rossie ketika merasakan butiran air panas membasahi pundaknya. Pasti sangat menyakitkan untuknya, ketika mendengar itu semua.
"Kalian mau bertemu dengan calon model kalian?"
"Boleh!" Jawab Jacob spontan.
Rossie mengumpat dalam hati seraya memeluk Jacob lebih erat. Rossie ingin marah, protes, tapi Jacob tidak tahu masalah hubungannya bersama Dylan kan? Akan sangat aneh jika tiba-tiba ia memakinya tanpa sebab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selingkuh
RomanceDiselingkuhi oleh Dylan Jericho yang merupakan artis terkenal bersama model cantik bernama Olivia, membuat Rossie sangat hancur. Namun disaat yang sama, Rossie mengenal sosok Jacob Williams karena perjodohan orangtuanya. Ceo muda, menawan, dingin, n...