8 Marah?

3.2K 476 45
                                    

"Kamu marah sama aku?"

Setelah Dylan pamit pulang, Rossie langsung menghampiri Jacob dengan segera karena rindu. Namun sayang ketika mereka bertemu, Jacob malah bersikap dingin dan terlihat marah.

"Nggak."

"Bohong! Kamu marah ya? Karena Dylan nginep? Kamu cemburu?"

Jacob menatap Rossie yang berekspresi dengan sangat polos tanpa dibuat-buat. Jacob heran kenapa bisa ada wanita sepolos dia di dunia ini. Terlebih... semua yang Rossie katakan saat ini adalah kebenaran. Jacob cemburu.

"Aku nggak ngapa-ngapain kok! Cuman buatin makan malam, terus tidur. Aku sengaja tumpahin minuman di kasur, jadi dia tidur di sofa. Sumpah!"

Jacob lega soal Dylan tidur di sofa. Tapi poin Rossie memasak untuknya,  membuatnya kembali kesal. Rossie belum pernah buatin dia makanan semenjak mereka menjalin hubungan.

"Mandi sana, nanti berangkat kerja bareng." Ujar Jacob singkat.

"Ayo!" Ujarnya seraya memeluk Jacob mesra.

"Kamu pulang dulu."

"Nggak mau mandi bareng?" Tanya Rossie dengan senyuman manis yang begitu menggoda. Sumpah, Jacob tidak akan bisa marah lebih lama jika bersamanya.

"Kamu godain aku?" Tanyanya dengan senyuman smirk, lalu menarik Rossie kedalam pelukannya. Menggendong wanita itu menuju kamar mandi dan membuatnya duduk di wastafel.

"Aku kangen banget." Rossie memeluk mesra tubuh shirtless Jacob seraya mengusap otot-otot perutnya yang padat. Sekarang Rossie tahu kenapa pria itu sering gym. Jadi untuk membuat perut sexy ini?

"Kamu masakin dia?" Tanya Jacob dengan wajah acuh.

"Mau aku masakin juga?" Rossie kembali bertanya.

"Cuman aku yang boleh makan masakan kamu." Bisiknya seraya menarik lepas gaun yang Rossie dengan segera. Ia membantu kekasihnya itu melepas semua yang dikenakannya hingga naked.

*Part dewasa dihapus (untuk membaca bisa langsung pembelian di googleplay yaa)

"Dia sangat bodoh karena melepasmu hanya untuk wanita murahan." Bisiknya terbata, masih dengan menghentakkan miliknya didalam sana. Sepertinya memenuhi Rossie akan menjadi aktifitas yang akan sangat sering ia lakukan.

*****

Jacob tersenyum bahagia ketika melihat berbagai masakan tersedia di mejanya. Kemarin ia pikir Rossie adalah anak manja yang tak bisa apa-apa. Tapi ternyata selain manis, wanita yang cerdas, ia juga pandai memasak.

Jacob rasa, tidak ada kekurangan sama sekali darinya. Rossie sangat cocok menjadi sosok ibu untuk anak-anaknya nanti. Belum lagi, wanita itu juga sangat panas saat di ranjang. Rossie seperti paket komplit yang super special.

"Cobain masakan aku!"

Rossie menyuapi pria itu sesuap spaghetti carbonara. Jacob hanya menurut sambil memeluk Rossie erat-erat. Ia bersikap manja, namun tetap, kesan dingin Jacob tidak dapat hilang.

"Enak." Ujarnya singkat seraya mengunyah.

"Gitu doang? Yang romantis dong mujinya!"

"Gimana?" Jacob bertanya dengan wajah serius. Ia benar-benar tidak pernah bersikap romantis ataupun memuji pasangan. Bahkan kepada Olivia sekaligus sebagai mantannya.

Hal berbau romantis sangat menyebalkan untuknya. Bukan dirinya sama sekali! Hanya demi Rossie ia akan melakukannya.

"Masa cuman ngomong enak doang?" Rossie masih protes."Masa iya aku harus ajarin kamu hal-hal seperti itu? Itu namanya tidak alami!"

Wajah dingin Jacob sudah tidak terlalu menyeramkan sekarang. Bahkan cenderung sangat menggemaskan. Punya pacar sedingin Jacob tidak buruk juga. 

"Enak banget sayang." Jawab Jacob mengulangi, lalu mendaratkan kecupan di bibir Rossie dengan penuh kasih.

Rossie langsung berjingkrak dipangkuan Jacob, seraya menenggelamkan wajahnya pada sang pria. Ia malu, gemas, tidak tahu lagi harus bagaimana menghadapi perasaan mendebarkan tersebut.

"Kenapa sayang?"

"Kamu romantis banget!"

"Kamu suka yang kaya gitu? Alay begitu?" Cibir Jacob seraya menjitak kepalanya.

"Ihhhh sakit! Emang nggak boleh aku romantis-romantisan sama kamu? Aku ajak Dylan nih!"

Jacob kembali cemberut ketika nama itu disebut. Ia menjadi seperti sedia kala, dingin dan tak terbaca. Mungkin wanita itu tidak tahu, betapa cemburunya Jacob saat ini.  Betapa panasnya ia ketika nama Dylan disebut.

"Kok kamu jutek lagi?"

"Enggak sayang, cerewet banget sih?" Jacob mengecup bibir manyun itu sambil terkekeh.

Jacob meletakkan piring berisi pasta itu di meja lalu kembali menarik tubuh Rossie untuk duduk dipangkuannya. Ia memagut bibir wanitanya dengan panas, lalu mengangkatnya keatas meja.

"Lagi?" Tanya Rossie dengan mata memicing.

"Salah siapa mancing-mancing?"

*Part dewasa dihapus (untuk membaca bisa langsung pembelian di googleplay yaa)

*****

Sebelumnya mau ngomong kalau Bukunya belum siap dan selesai nulis. Jadi blm di tersedia yaa... 🤗

Karena part ini terlalu dikit, aku double up!

Maaf ya, adegan di hapus lagi!
Mohon pengertiannya, untuk adegan yang terlalu vulgar ga di up!

*****

SelingkuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang