𝗰𝗿𝗶𝗺𝗲 [ ᴘʜᴀɴᴛᴏᴍʜɪᴠᴇ x ᴍᴏʀɪᴀʀᴛʏ ] ✓

001

■
■■
■■■
■■■■
■■■■■

Enjoy!

.

.

.

"Nee, kalian merasakannya? suasana di sini mirip seperti saat kita menaiki Campania bukan?"

Yah, perjalanan yang berakhir menguji nyawa.

Si undertaker itu—

Kedua manusia, ralat– satu manusia dan satu iblis berwujud manusia menoleh pada perempuan yang baru saja berbicara.

"Firasatku mengatakan ada sesuatu yang buruk tapi menarik hari ini"

Laki-laki yang paling pendek di antara mereka menyahut pada perempuan di sampingnya.

"Memang kapan firasat nee-san benar? Sudahlah, itu hanya perasaan nee-san saja. Lagipula jangan berharap seolah nee-san ingin perjalanan ini seperti saat itu"

Perempuan itu mengerucutkan bibirnya, menggeram tak percaya, "kau tidak seru, Ciel"

"Hahh.. berhentilah menggerutu kesal begitu, nee-san, ambilah cemilan yang nee-san mau, Sebastian akan menjaga nee-san"

Mendengar penuturan adiknya, Ciselle tersenyum sumringah, menoleh pada Sebastian dan berucap senang, "kau tidak perlu mengikutiku, jaga saja adikku"

Dengan segera Ciselle berlari menuju meja-meja dengan berbagai kudapan makan makanan ringan di atasnya.

Saat sedang asik makan, Ciselle melihat pemuda pirang menghampirinya. Memiringkan kepala sambil membatin, wah aku tidak tahu ada laki-laki yang sangat tampan selain Sebastian.

"Halo lady, sepertinya anda bukan berasal dari London ya? Karna saya tidak pernah lady sebelumnya"

Ciselle menelan kasar sisa macaron yang sedang dikunyah nya.

"Ah iya, bisa dibilang begitu, saya dan adik saya baru beberapa hari yang lalu pindah ke London"

Walaupun sebenarnya aku sudah lahir dan besar di London sih, tapi bagaimanapun London di sini berbeda dengan 'London di sana'

.

.

Mari kita kembali pada beberapa waktu lalu sebelum 'mereka' terdampar di 'London yang berbeda'

.

.

• Flashback

.

.

– Manor Phantomhive

"Hey Ciel, apa kau sibuk sekarang?"