■
■■
■■■
■■■■
■■■■■Enjoy!
.
.
.
"Kudengar Opera-nya akan mulai sebentar lagi, mau mencoba menontonnya?"
"Kenapa juga harus menonton hal tidak berguna seperti itu?"
"Hey! Kau tidak boleh berbicara seperti, Ciel! Lagipula tidak ada kegiatan lain kan setelah ini, jadi ayo pergi ke tempat Opera diadakan"
Ciselle menarik tangan Ciel dan menulikan telinganya saat Ciel menolak ajakannya secara terang-terangan.
Bahkan beberapa bangsawan yang masih di ruangan tadi menatap kedua kakak-beradik yang tengah berlari yang diikuti seorang– maksudnya Sebastian di belakang.
Opera tidak berjalan lancar. Secara tiba-tiba ada seorang bangsawan pria yang diketahui adalah Earl Britts Ender membunuh seorang rakyat biasa di atas panggung.
Earl itu berucap keras mengatakan bahwa tidak ada salahnya membunuh rakyat biasa seperti yang ia bunuh.
Setelah itu, pria yang baru saja membunuh itu secara tiba-tiba menerjang tamu di kursi terdepan yang berhasil dihentikan seorang pria misterius bersurai biru gelap.
Dan setelahnya, Earl Britts pergi melarikan diri yang dikejar beberapa petugas keluar aula besar itu.
Ciselle yang melihat adegan yang tidak direncanakan hanya tersenyum penuh arti dan berbisik pada adiknya.
"Kau mengerti apa yang kupikirkan, bukan?"
"Ya tentu saja, orang itu– yang beberapa waktu lalu nee-san diajak bicara, sepertinya terlibat dalam masalah ini. Sebastian! Cari tahu lebih dalam tentang ini, dan jangan sampai 'dia' mengetahuinya"
Sebastian menekuk lututnya dan menempatkan tangan kanan di posisi jantung sebagaimana berada. Menundukkan kepala dan mendongak dengan seringai jelas.
"Yes, My Lord"
"Halo, maaf mengganggu waktunya, boleh saya berbincang sedikit dengan anda?"
Ciselle tersenyum manis di depan putra kedua Moriarty, dengan Sebastian yang berada di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗰𝗿𝗶𝗺𝗲 [ ᴘʜᴀɴᴛᴏᴍʜɪᴠᴇ x ᴍᴏʀɪᴀʀᴛʏ ] ✓
Fanfiction"ˢᵉᵇᵘᵃʰ ᵏᵉʰᵒʳᵐᵃᵗᵃⁿ ᵈᵃᵖᵃᵗ ᵇᵉʳᵗᵉᵐᵘ ᵏᵃˡⁱᵃⁿ, ˢᵃʸᵃ ᶜⁱˢᵉˡˡᵉ, ᵈᵃⁿ ᵈⁱᵃ ᵃᵈⁱᵏ ˢᵃʸᵃ, ᶜⁱᵉˡ." "ʷᵉ ᵃʳᵉ ᴾʰᵃⁿᵗᵒᵐʰⁱᵛᵉˢ." 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐚𝐛𝐨𝐮𝐭• ·˚ ༘ ➳ 𝙺𝚎𝚝𝚒𝚐𝚊 𝚞𝚝𝚞𝚜𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚒𝚋𝚊𝚝 𝚙𝚎𝚛𝚖𝚊𝚒𝚗𝚊𝚗 𝚔𝚊𝚜𝚞𝚜 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚁𝚊𝚓𝚊 𝙺𝚛𝚒�...