■■
■■■
■■■■
■■■■■Enjoy!
•Tempat lain
Angin kencang menyibak jubah ketiga manusia yang berdiri tak jauh dari lokasi Phantomhive bersaudara.
Alis si bungsu dari ketiganya mengerut melihat tidak ada yang bergerak satupun.
Bahkan William dan Albert pun sama diamnya.
Mereka bertiga sehabis pergi menemui klien baru, dan tidak sengaja mendapat feeling bahwa sesuatu yang besar akan terjadi.
William tetap fokus menatap sosok familiar yang di sampingnya berdiri seorang pria(?) dengan surai perak panjang; bahkan matanya tidak terlihat.
Seseorang yang mirip dengan Ciel Phantomhive, bedanya dia tidak memakai penutup sebelah mata, dan tidak ada Ciselle di sampingnya.
Karena Ciselle dan Ciel yang dikenalinya berdiri berhadapan dengan kedua sosok tersebut.
Mulut yang terbuka tidak bisa didengar suaranya.
Tanpa perintah, Albert berjalan mendekati mereka semua yang berjarak dua puluh meter dari tempat mereka.
Begitu pun dengan William dan adiknya, Louis yang ikut berjalan karena tidak bisa menahan rasa penasaran mereka.
•Lokasi Phantomhive bersaudara
"Apa-apaan ini- undertaker!?" Ciselle yang sudah bangun dari keterkejutannya, menahan rasa emosi melihat undertaker bersama tubuh seseorang yang langsung ia kenali sebagai adiknya; pemilik nama asli Ciel.
Sementara undertaker menyeringai seperti biasa lalu menyentuh bahu sosok yang berdiam diri sejak tadi di sampingnya.
"Membawa orang yang mati tetap hidup- kau gila!?" Dengan emosi yang meluap-luap dan tangannya yang ditahan Xavier, Ciselle mengeram.
Ciel masih belum pulih dari keterkejutan dan ketakutannya.
Undertaker melunturkan seringainya.
Matanya menjadi kosong dengan tatapan serius.
"Aku tidak mau kehilangan Phantomhive lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗰𝗿𝗶𝗺𝗲 [ ᴘʜᴀɴᴛᴏᴍʜɪᴠᴇ x ᴍᴏʀɪᴀʀᴛʏ ] ✓
Fanfiction"ˢᵉᵇᵘᵃʰ ᵏᵉʰᵒʳᵐᵃᵗᵃⁿ ᵈᵃᵖᵃᵗ ᵇᵉʳᵗᵉᵐᵘ ᵏᵃˡⁱᵃⁿ, ˢᵃʸᵃ ᶜⁱˢᵉˡˡᵉ, ᵈᵃⁿ ᵈⁱᵃ ᵃᵈⁱᵏ ˢᵃʸᵃ, ᶜⁱᵉˡ." "ʷᵉ ᵃʳᵉ ᴾʰᵃⁿᵗᵒᵐʰⁱᵛᵉˢ." 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐚𝐛𝐨𝐮𝐭• ·˚ ༘ ➳ 𝙺𝚎𝚝𝚒𝚐𝚊 𝚞𝚝𝚞𝚜𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚒𝚋𝚊𝚝 𝚙𝚎𝚛𝚖𝚊𝚒𝚗𝚊𝚗 𝚔𝚊𝚜𝚞𝚜 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚁𝚊𝚓𝚊 𝙺𝚛𝚒�...