■
■■
■■■
■■■■
■■■■■Enjoy!
• Di suatu tempat
Sring..
Bruk
Sring..
Bruk
Swash..
Klik
Berbagai macam efek suara menggema di ruangan besar gelap yang dibanjiri darah.
Pedang yang berkilau terkena pecahan cahaya bersilat tajam.
Mengalir darah lalu menghilang, meninggalkan pedang yang kembali bersih tanpa noda.
Sosok menjulang bersurai coklat tua yang lebih mengarah kehitam meng-klik lidahnya kesal.
Menyapu sela-sela surainya dengan kasar.
"Tch. Ini sudah yang ke lima puluh tiga, tapi aku belum menemukan di mana 'dia' berada. Si raven sialan itu juga malah ikut pergi bersama'nya'. Seharusnya waktu itu kubiarkan saja si pecinta peti gila itu menggila memotong kapal dan 'tak perlu mengejarnya."
Mengelap wajahnya yang terciprat darah dengan tangan yang terbalut sarung tangan hitam.
Manik violet nya bercahaya indah menelisik ruangan di sekitarnya kembali.
"Aku harus cepat menemukan'nya' sebelum ada tikus yang mengelilingi'nya' lagi."
Pemilik surai hitam gelap itu menghilangkan pedangnya bak sihir.
Berjalan santai sembari melepas sarung tangan sebelah kiri, nampak jelas ukiran simbol yang mirip seperti milik si raven kepala pelayan sempurna.
Mencium tangan kirinya dengan lembut, tepat di ukiran simbol berwarna hitam itu dan berbisik serak.
"Aku akan menemukanmu secepatnya, my beloved angel."
•Kembali ke kediaman Moriarty
||• Ruang kerja William"Ah, saya hanya melihat-lihat saja. Lagipula siapa tidak tertarik dengan isi ruang kerja sang matematikawan jenius di usia muda?"
Menutup buku yang dipegangnya pelan, lalu meletakkan kembali ke tempat semula.
"Omong-omong, kenapa Anda di sini? Apakah para tamu sudah pulang semua?" Ciselle menoleh untuk melihat William yang masih berdiri di ambang pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗰𝗿𝗶𝗺𝗲 [ ᴘʜᴀɴᴛᴏᴍʜɪᴠᴇ x ᴍᴏʀɪᴀʀᴛʏ ] ✓
Fanfic"ˢᵉᵇᵘᵃʰ ᵏᵉʰᵒʳᵐᵃᵗᵃⁿ ᵈᵃᵖᵃᵗ ᵇᵉʳᵗᵉᵐᵘ ᵏᵃˡⁱᵃⁿ, ˢᵃʸᵃ ᶜⁱˢᵉˡˡᵉ, ᵈᵃⁿ ᵈⁱᵃ ᵃᵈⁱᵏ ˢᵃʸᵃ, ᶜⁱᵉˡ." "ʷᵉ ᵃʳᵉ ᴾʰᵃⁿᵗᵒᵐʰⁱᵛᵉˢ." 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐚𝐛𝐨𝐮𝐭• ·˚ ༘ ➳ 𝙺𝚎𝚝𝚒𝚐𝚊 𝚞𝚝𝚞𝚜𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚒𝚋𝚊𝚝 𝚙𝚎𝚛𝚖𝚊𝚒𝚗𝚊𝚗 𝚔𝚊𝚜𝚞𝚜 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚁𝚊𝚓𝚊 𝙺𝚛𝚒�...