~ 18 . Last Day

4.7K 355 0
                                    

Pagi - pagi sekali , miqu sibuk mengurusi benda dan barang miliknya
Semalaman Miqu tidak bisa tidur sama sekali karena terus kepikiran dengan keputusannya yang harus kembali

Padahal dia sangat ingin menetap
Dia sangat bahagia dan senang berada di suku max

Di tempat ini dia banyak mengambil pelajaran dan banyak berubah
Jadi bagaimana dia bisa meninggalkan tempat ini

Bagaimana dirinya bisa kembali jika hatinya berada disini, toh jika dia tak kembali tak akan ada yang mencarinya

Disini dia punya teman , punya penduduk suku max yang sudah dia anggap keluarga

Lingkungan disini juga sangat sejuk
Asri dan indah kenapa dia harus pergi dari surga ini

Tapi perkataan Dev semalam tak bisa miqu abaikan begitu saja jadi miqu berfikir ingin menghabiskan waktu hari ini dengan ceria

.

.

.

Dev , Jay dan Jil
Sudah bersiap di Padang bunga menunggu miqu datang

Semalam miqu sudah menyuruh Dev untuk mengajak Jil dan Jay ke Padang bunga

" Dev mengapa miqu ingin kita berkumpul disini ? " Tanya Jil penasaran

" Iya Dev kenapa ? " Jay ikut bertanya

" Tunggu saja miqu datang " jawab pria dingin itu tak mau memperpanjang

Tak lama kemudian miqu pun datang membawa beberapa barang
Dalam karung

" Hey miqu apa yang sedang kau bawa ? " Jil terus melirik karung yang di bawa miqu

" Nanti aku ku beri tahu , sekarang bisakah kita bersenang- senang ? "

" Apa maksudmu nona miqu ? " Jay tak mengerti dengan sikap aneh wanita cantik di hadapannya

Miqu memasang senyum aneh
Tangannya mengambil sesuatu di dalam karung

" Taaraaa ayo kita main salon salonan"
Miqu mengeluarkan beberapa riasan

Jil langsung tersenyum lebar
Sedangkan Jay dan Dev Meringis

.

.

.

Miqu mendandani Dev sedangkan Jil mendandani Jay

Kedua pria itu sangat pasrah saat diri mereka diapa apakan oleh para wanita itu

Miqu memerintahkan Jil untuk mengikutinya cara merias
Jil pun langsung menurut

Di mulai dari melukis alis , meratakan bedak , sampai melentikkan bulu mata

Kedua wanita itu terlihat sangat bersemangat sampai akhirnya
Mereka pun selesai merias

" Yeyyy sudah selesai " ucap Jil puas

Jay dan Dev bernafas legah akhirnya mereka bisa melemaskan wajah mereka yang dari tadi di macam macami oleh Jil dan miqu

Dev melirik Jay untuk meminta penilaian mengenai wajahnya
Tapi saat melihat wajah temannya itu
Seketika mata Dev membulat

" HWAAAAA MAHKLUK APA KAU !!! "
Teriak Dev histeris

Berbanding terbalik dengan Dev , Jay malah kelihatan terkagum melihat wajah Dev yang sangat cantik

" Devv kau kah itu , sumpah kau cantik sekali " puji Jay sembari mendekat ke Dev ingin melihat lebih dekat

Dev langsung Buru buru menjauh , dia ngerih melihat wajah Jay yang seperti cabe-cabean

" Menjauh kau jayyy jangan dekati akuuuu " dev bersembunyi di belakang miqu , dia merasa ngerih melihat sahabatnya itu

Tangan Jay langsung menyambar cermin dari tangan Jil
seketika Jay menjerit

" APA INI JILL ? KAU APA KAN WAJAH TAMPANKU "

Miqu dan Jil terus menertawai mereka hingga sakit perut

.

.

.

Kali ini percobaan kedua
Di percobaan pertama Jil telah gagal merias Jay,bukanya cantik Jay malah terlihat seperti cabe-cabean yang suka mangkal di pinggir jalan

Di percobaan kedua ini , Jil sangat berusaha agak tidak gagal lagi
Dengan sangat fokus dan konsentrasi penuh , Jil mengikuti arahan yang miqu berikan dengan baik

Kedua pria yang tadinya hampir menyerah , kini mereka harus pasrah lagi dan menjadi kelinci percobaan lagi

Beberapa menit kemudian
Percobaan kedua selesai
Kedua pria itu langsung menatap cermin

" Dev lihatlah aku cantik sekalikan ? "
Jay memamerkan wajahnya bangga kepada Dev

Dev tersenyum datar tapi tangannya memberi dua jempol

Jil melompat senang
" Yey aku berhasillll "

Miqu pun memberikan dua jempolnya untuk Jil
" Kau hebat Jil nanti kau bisa ajarkan para wanita suku max yang lain merias yah "

Jil langsung menghentikan lompatannya
" Apa maksudmu miqu kan ada kau kenapa harus aku yang mengajarkan mereka ?"

Dev langsung menatap miqu sendu
Dia tau pasti sulit untuk memberitahukannya

Jay masih terus memandangi pantulan wajahnya di cermin
" Wah cantiknya aku seperti putri raja "

Dev , Jil , dan miqu langsung menatap Jay dengan tatapan jijik

MiQuella ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang