~ 8. Cool

7.1K 467 2
                                    

        Adat terakhir adalah tamu akan di bawa keliling wilayah suku Max
Untuk mengakrabkan diri

Miqu akan menjalankan adat ini bersama dengan Dev selaku perwakilan dari tetua , sebenarnya tetualah yang harus menemani miqu tapi tetua sudah berumur dia bisa cepat lelah dan juga banyak yang harus dia urus  terutama untuk ekonomi penduduknya jadi Dev yang menggantikan tetua selaku anak kandung.

Mereka pun memulai langkah untuk berkeliling, para penduduk juga sudah pulang kerumah masing-masing  dan bersiap melihat miqu melewati rumah mereka satu persatu

" Dev kenapa kau tidak bilang padaku jika kau anaknya tetua suku? " Tanya Miqu di sela sela langkah kakinya

Dev yang berjalan agak depan langsung melirik tajam kebelakang tepat kearah miqu

" Apa urusannya dengan mu ! "  Ketusnya sambil terus melangkahkan kaki ,dia enggan berjalan beriringan dengan miqu

" Huh dingin sekali kau " gumam gadis cantik itu pelan

" Apa kata mu? " Dev memberhentikan langkahnya dan menatap nyalang gadis cantik itu

" Eh maksud ku udara Disini sangat dingin yah hehe "  miqu  beralibi

Dev hanya memasang wajah datar lalu melanjutkan langkahnya

Kini mereka mulai masuk ke pemukiman penduduk , banyak sekali penduduk yang berdiri di depan rumah mereka  hanya untuk melihat miqu lewat

Dengan ramah , gadis yang berasal dari dunia modern itu menyapa para penduduk  dan melambaikan tangannya serta melempar senyum hangat

Tapi beberapa kali miqu sempat melihat wanita suku Max yang menatapnya sinis
Tapi sebagian besar banyak juga wanita suku Max yang memuji dan ramah padanya

Bahkan banyak juga penduduk yang memberi miqu hadiah , berupa makanan , pakaian , dan perhiasan
Dan lainnya

Di tengah perjalanan berkeliling
Ada beberapa anak yang mencegat
Mereka berdua

" Ada apa anak-anak kenapa menghalangi jalan ? "  Tanya Dev lembut

Dev ternyata sayang  kepada anak -anak dan juga orang terdekatnya  hal itu membuat  hati miqu tersentuh dan kagum

" Kami ingin melihat Dewi cantik sebentar saja  , dan kami ingin bicara padanya boleh kan  kak  Dev ? "
Anak-anak itu memasang wajah melas yang menggemaskan

" Tentu saja boleh anak-anak " miqu langsung menyahut

Anak-anak itu menjadi senang

" Dewi cantik , kami sangat suka melihat mu  kau sangat cantik "
Ucap salah satu anak itu

" Benar , kau sangat cantik bahkan lebih cantik dari semua wanita disini " anak yang lain ikut nimbrung

" Iyah bahkan aku pun tidak secantik dirimu " salah satu anak perempuan
Juga bersuara

Miqu menggeleng pelan
" Tidak sayang , kau juga cantik
Aku yakin kau akan semakin cantik seiring kau tumbuh besar jangan merasa begitu lagi yah "

Setelah mengucapkan itu miqu langsung tersentak

Yah dulu saat didunia asalnya
Miqu sama seperti anak perempuan itu , merasa tidak secantin yang lain
Kini dia bahkan memberi motivasi untuk orang lain
Ini mengejutkan

" Dewi cantik terimalah ini dari kami "  anak -anak itu menyadarkan miqu dari lamunannya

Anak-anak itu memberikan sebuah boneka kayu untuknya dan dia menerimanya dengan sepenuh hati
Lalu memberi pelukan hangat pada anak anak manis itu

Bibir Dev membentuk lengkungan senyum tipis saat melihat miqu yang hangat pada anak-anak
Tapi saat miqu menatapnya dia tersadar dan berhenti tersenyum

.

.

.

Usai dari rumah penduduk , Dev mengajak miqu ke tempat terindah di wilayah nya

Gadis modern itu tak hentinya menganga dan terus berlarian mengelilingi tempat indah itu

Mereka ada di Padang bunga tempat terindah di wilayah suku Max
Bermacam jenis bunga tumbuh disana sangat banyak jumlahnya sampai mengalahkan jumlah rumput liar

Tempat ini sangat luas sekali dan sangat harum , miqu bahkan menari nari di tengah tengah Padang bunga
Seolah tak memiliki beban sedikitpun
Dia terlihat bahagia

Dev terpesona melihatnya , diantara jutaan bunga miqu adalah yang paling cantik

Dev terseyum lagi namun kali ini senyumnya sangat tulus , dia tak bisa mengalihkan pandangannya dari miqu

" Heyyyy devvvv kemarilahhh " 
Miqu berteriak dan melambaikan tangan kepada Dev

Pria dingin itu menyusul miqu ketengah padang bunga

" Aku belum pernah sebahagia ini Dev
Terimakasih kau telah mengajakku kesini "  miqu memeluk Dev untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya

Dev mematung , baru pertama kali dia di peluk oleh wanita seperti ini
Dan rasanya NYAMAN
Jika bisa Dev ingin sekali menghentikan waktu agar bisa terus seperti ini

Semilir angin yang berhembus  cukup kuat membuat kelopak-kelopak bunga berterbangan  berjamaah  sehingga udara di Padang bunga tersebut di penuhi ribuan kelopak bunga  yang seolah menari nari  , terlihat indah  sampai Dev dan miqu terbawa suasana romantis itu


MiQuella ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang