Help_17🥀.

244 54 55
                                    

Clator berjalan sendiri di jalanan perumahannya dengan bantuan tongkat untuk mengenali sekitar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Clator berjalan sendiri di jalanan perumahannya dengan bantuan tongkat untuk mengenali sekitar.

Sudah cukup lama sepertinya dia tidak merasakan suasana luar. Dulu dia bebas bisa kapan saja sesuka hatinya jika ingin menghirup udara segar.

Clator sebenarnya masih takut untuk keluar rumah. Selain masih belum terbiasa, dia pun tidak siap menerima ledekan dari orang-orang.

Esh! Esh!

Penciumannya menghirup aroma sedap yang tiada tanding.

Bakso.

Rasanya ingin sekali pria itu menikmati bakso, dari aromanya dia tahu itu adalah bakso langganan yang sering dia beli.

"Mau beli, ah!" ucapnya denga senyum senang.

Namun... sepertinya dia lupa jika dia tidak sesempurna dulu, dia berlari dengan sambil membawa tongkatnya, sampai tanpa dia tahu bahaya di depannya, batu besar yang akan membuatnya terjatuh dan bisa saja terluka.

Srek!

Seseorang menariknya dan dia pun terkejut. "Siapa sih?!" bentaknya, merasa kesal karena ditarik seperti itu.

Orang yang menariknya hanya memasang wajah datar, tidak lebi. "Ada batu di depan lo, hati-hati lain kali, kalo udah nggak bisa liat, ya pake perasaan biar nggak ngerepotin orang lain."

Suara itu, sangat Clator mengenainya. "C-Cry?"

"Hem," jawabnya. Yah, itu memang Cry, seseorang yang sudah menyelamatkan Clator dari bahaya batu besar yang bisa membuatnya terjatuh bahkan terluka.

Clator sedikit gelapan, tidak tahu harus berbuat apa... "Sorry, udah ngerepotin lo, tapi makasih, ya. Udah bantuin gue." Hendak pergi dari sana, namun Cry menahan pria itu masih dengan wajah datarnya.

Meski datar, Cry tetap menarik dan cantik.

"Lo mau bakso, kan?" tanya Cry.

Clator mengangguk kecil. "Iya, udah lama nggak makan bakso itu semenjak gue buta, hehe...." Tanpa basa-basi, Cry menarik Clator dan membawanya ke tukang bakso tersebut.

Gadis itu membantu Clator duduk setelah memesan pesanan mereka. "Mau minum apa?"

"Es teh manis aja," jawab Clator dan Cry mengangguk paham.

Selang beberapa menit, pesanan mereka berdua datang.

Cry menikmati baksonya dengan tenang, sedangkan Clator terlihat kesusahan saat ingin memotong bakso besar.

HELP! (END).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang