Prolog

9.7K 461 19
                                    

Jika berbicara mengenai silsilah keluarga, aku bukan berasal dari keluarga berdarah murni yang termasuk dalam lima jenis vertebrata di dunia.

Biasanya, orang-orang dari satu jenis golongan vertebrata yang mampu mempertahankan keturunan murninya akan dipandang lebih dominan dan elit dalam kungkungan masyarakat kami yang kapitalis.

Contoh saja, semua presiden di negaraku merupakan keturunan tertua dari satu-satunya golongan burung murni yang bisa membawa negara kami terbang menjadi lebih maju.

Aku bisa menonton TV seperti sekarang, membaca update story milik teman-teman kantorku saat liburan di medsos adalah hal luar biasa yang mampu presiden kami bawa untuk rakyatnya nikmati.

Namun sekali lagi, mempertahankan kemurnian dari satu golongan tertentu dalam piramida keturunan keluarga sangatlah sulit.

Hanya ada beberapa keluarga elit yang mampu bertahan, jumlahnya bahkan bisa dihitung, kemungkinan tidak lebih dari seratus keluarga di negara kami yang memiliki keturunan murni dari satu jenis golongan, dan semakin hari, semakin sulit mempertahankan kemurnian tersebut.

Aku tidak pernah setuju dengan tradisi mempertahankan kemurnian vertebrata dalam keluarga semacam itu.

Aku selalu berpikir, bagaimana mungkin seseorang dengan naluri hewani bisa puas hanya dengan bergaul bersama golongannya saja? Bukankah itu sangat membosankan?

Lihat saja ibu dan ayahku, ibu berjenis unggas, ia berasal dari keluarga ayam dengan kebiasaan mengoceh tiada henti, sedangkan ayahku, ia berjenis amfibi dengan kacamata tebal bertengger di hidungnya yang bangir.

Mereka berdua benar-benar tidak cocok dalam banyak hal, tapi justru karena hal itu, aku merasa ayah dan ibu adalah pasangan paling serasi di seluruh dunia.

Bukankah kita harus punya perbedaan untuk membuat hubungan lebih menarik? Jadi mengapa harus mempertahankan kemurnian dari satu ras vertebrata saja jika kita mampu berbaur dan menghasilkan keturunan yang lebih bervariasi?

Aku menikmati biburan gratis saat ibuku mencubit lengan ayah dengan keras, membuat lelaki paruh baya itu menjerit saat berusaha memeluk istrinya yang sibuk memukuli dirinya tiada henti.

"iya, iya bun. Ayah janji gak akan beli ikan lagi." ayahku meringis saat tamparan yang lebih keras mendarat di pipi kirinya.

Ibuku berkacak pinggang, seakan ayahku sependek pundaknya, ia berdiri bagai menjulang, membuatku terkikik geli di tempatku duduk.

"Jangan pernah ada amfibi lagi di rumah ini! Ibu mau reptil!" Teriak ibuku membahana, membuatku terbatuk.

Tunggu, sejak kapan ibu berhenti membenci jenis reptil? Bukankah dulu, ia sangat membenci hewan melata itu?

Gara-gara ibu, satu kata reptil terbesit dalam ingatanku.

Namanya Daniel Phytondkara, lelaki sombong dari salah satu keluarga elit murni di negara ini.

Sekali lihat saja, aku tahu kalau lelaki itu berjenis ular. Ular berbisa dengan segala tipu muslihat yang mampu membawa penderitaan untuk orang-orang yang menentangnya.

Daniel Phytondkara adalah kepala departemen di perusahaan tempatku bekerja, dan aku tidak sengaja mengetahui satu rahasia terbesarnya.

Rahasia yang betul-betul tidak ingin kuketahui...

Rahasia yang, jika aku bisa memilih.. ingin sekali kulupakan...

Tapi aku tidak bisa lupa bagaimana benda itu berkedut dalam mulutku, dan bagaimana tiba-tiba benda keras itu membelah diri menjadi dua.

Aku memang pernah dengar bahwa seekor reptil bisa memiliki lebih dari satu penis, tapi aku tidak menyangka akan melihat secara langsung fenomena itu dalam hidupku.

Terlebih, orang itu adalah Daniel Phytondkara, kepala departemen sombong yang anehnya sangat kubenci!

Salahkan tubuhku karena berada di tempat yang salah bersamanya ketika musim kawin kami tiba.

Salahkan penisnya yang menerobos masuk ke dalam banjirnya lubang vaginaku, menusukiku seakan kita berdua sudah memiliki komitmen untuk saling bersama.

Salahkan.....

Aku harus menyalahkan apalagi? Saat justru tubuhku tidak bisa lepas dari jeratannya, saat pikiran warasku bertentangan dengan apa yang jiwaku inginkan.

Aku menginginkan Daniel Phytondkara....

Pria sialan itulah yang harus bertanggungjawab terhadap semua nafsu hewani yang tiba-tiba saja menerkamku akhir-akhir ini.

--Draft 17 Desember 2021--

***

Note:

Hallo, aku tahu...
Aku seharusnya tidak membawa cerita baru di saat banyak ceritaku menumpuk dan aku sedang sibuk menyusun Ebook Tetangga Dudaku agar segera resmi dijual.

Hanya saja, aku betul-betul tidak bisa diam saja saat pikiran ini penuh dengan inspirasi cerita baru.

Sudah lama, aku ingin membuat cerita fantasi bertema dewasa yang memiliki dunia sendiri. Aku sudah mencari banyak cerita sejenis, namun masih belum juga menemukan yang sesuai dengan seleraku.

Maka terpaksa, aku membuat cerita fantasi dewasa yang kumau sendiri. Dengan penuh kesadaran di sela-sela keruwetan pikiranku.

Aku tidak bisa berjanji kapan akan cepat update atau teratur untuk update.

Hanya saja, jika teman-teman tertarik dengan konsep cerita baruku yang sejenis ini, boleh yahhh masukkan SNAKE TO YOU ke library dan reading list teman-teman dulu.

Aku akan sangat menghargai jika teman-teman juga mau menghargai karyaku.

Terimakasih,
Sayang dari aku
JeMi Sung

Snake to YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang