6. Demi Tuhan, Aku Betha!

3.5K 352 34
                                    

Jika seseorang masuk ke dalam apartemen kecil Karin, sudah dipastikan mereka akan langsung keluar tanpa bisa berkata apapun. Bahkan mungkin mereka akan muntah, tubuh mereka akan lemas karena pengaruh kuat dari energi yang menyelimuti seluruh ruangan.

Pheromon kedua orang itu menyebar di udara, tidak hanya dalam kamar tempat mereka terus melakukan hubungan intim. Namun bisa tercium di seluruh sudut bagian dalam Apartemen Karinathae Aves.

Pheromon Daniel terasa lebih dominan, kuat seperti kayu di musim kemarau sekaligus manis seperti daun di musim gugur.

Semua terasa menyenangkan bagi Karin yang kini berteriak bahagia saat Daniel merangsek masuk lagi ke dalam tubuhnya yang sudah sangat basah, selalu siap menerima dua penis lelaki itu sekaligus.

Tubuh gadis itu tersentak-sentak, ia tidak bisa merasakan apapun bahkan saat Daniel memisahkan dua pahanya lebih lebar, membuat bunyi krek mengerikan datang dari tulangnya yang patah.

Karin hanya bisa merasakan betapa nikmatnya aliran listrik itu menerjang seluruh saraf dan sel-sel di tubuhnya.

Meski Daniel hampir tidak menyisakan satu ruangan kosong pun di kulitnya yang meremang, Karin tetap berteriak senang, meminta lebih, meminta lelaki itu untuk mengawininya tanpa belas kasihan.

Karin menggapai, menatap wajah Daniel yang anehnya terlihat sangat rupawan. Gerungan rendah dari tenggorokan lelaki itu membuyarkan akal sehat, nafasnya di wajah Karin membuat gadis itu lebih haus untuk menerima semua kenikmatan maksimal yang bisa ia terima.

"Kenahpa ehnak? Kehnapa ehnak?" Gadis itu meracau, bibirnya yang bengkak dan berdarah bergetar.

Ia bisa merasakan itu, gelombang-gelombang kecil rasa enak saat vaginanya disodok-sodok benda keras. Saat seluruh dinding vaginanya terasa sangat penuh dan licin dalam satu waktu.

"Haaaaa...."

Karin bergetar, gelombang yang lebih besar membuat matanya buta, tubuhnya terangkat ke atas, memasukkan seluruh bagian tubuh Daniel ke dalam lubangnya yang lapar, membiarkan lelaki itu melubanginya bahkan saat ia tertidur karena pingsan.

Ketika bangun, yang Karin dapati adalah Daniel masih sibuk menyusu di puting kirinya yang bengkak. Tangan kanannya bermain di puting kanannya yang entah sejak kapan memiliki bekas luka gigitan.

Karin merintih, ia harusnya merasa lelah dan memohon Daniel untuk berhenti.

Namun denyut panas di tubuhnya membuat gadis itu justru menikmati rentetan hal-hal cabul yang Daniel lakukan.

Ditambah, Karin tidak bisa menghentikan lelaki itu. Bagaimana ia bisa menghentikan seorang Alpha?

Menatap matanya yang penuh gairah, wajahnya yang kelaparan membuat Karin melunak dan membiarkan lelaki itu kembali mematahkan tulang di tubuhnya.

Ia membiarkan Daniel menggigit lehernya sekali lagi sebelum tertidur untuk kesekian kalinya saat Daniel memasukkan penisnya lagi, sambil memegangi tubuh kecil Karin agar tetap terangkat ke atas sehingga penis lelaki itu bisa merangsek lebih dalam, menginvasi rahim Karin sepuas yang lelaki itu mau.

***

"Demi Tuhan itu heat pertamanya sebagai seorang omega!"

Aku menutup mataku, semua teras sakit, tubuhku, pikiranku, telingaku.

Tidak ada satu bagian di tubuhku yang benar-benar sehat.

"Itu heat pertamanya, kubilang! Meski sebagai Betha, itu heat pertamanya!" Ibuku masih terus berteriak, memenuhi seluruh ruangan khusus di bangsal Rumah Sakit milik BGN.

Aku ingin muntah, semua bau yang kucium terasa memuakkan.

Kepalaku berputar, seseorang memegangi lenganku untuk menyuntikkan sesuatu di sana, dan saat cairan suntikan mengaliri darahku, bau apek serta rasa mual itu perlahan-lahan menghilang.

Aku masih bisa mendengar makian yang ibuku lontarkan pada staf rumah sakit meski yang kurasakan sekarang adalah rasa kantuk yang luar biasa.

Aku juga bisa mendengar suara lembut ayahku yang menenangkan ibu, ada juga suara bariton dari therapist yang sebelumnya kutemui,

Namanya, aku lupa namanya...

"Kita harus mencari Alpha yang menghabiskan waktunya bersama Nona Karin selama dia heat."

"Jangan bercanda! Aku tidak mau Alpha seperti itu yang menjadi pasangan putri kesayanganku! Bagaimana mungkin lelaki itu kabur setelah apa yang ia perbuat pada Karin, anakku? Aku bahkan memanggil pembersih ruangan untuk melakukan disinfektan pada apartemen putriku yang berbau seperti rumah bordil! Dan mendapati Apartemen itu kosong! Lelaki itu kabur!!!"

Aku menahan nafas, sedikit merasa kasihan pada lawan bicara ibuku. Dia pasti tidak terbiasa dengan rentetan kalimat panjang-panjang yang ibuku ucapkan.

"Nona Karin membutuhkan Pheromon Alpha yang cocok untuk mengontrol Pheromonnya sebagai seorang Omega baru dengan kasus spesial. Itu juga akan membantu proses penyembuhannya."

Aku menggelengkan kepalaku yang terasa berat. Perawat di sampingku dengan sigap membantuku untuk berbaring, merapihkan selimut yang menutupi seluruh tubuhku.

Tangan kiriku digips, dan aku merasakan sakit yang luar biasa di bagian dalam pahaku yang diperban.

"Tapi siapa Alpha brengsek itu? Karin bersikeras tidak ingat siapa lelaki itu, apa itu tandanya anakku tidak akan bisa pulih?"

"Nona Karin sudah diimprint. Kami juga shock saat melihat seluruh bukti yang mengarah bahwa anak anda sudah dijadikan pasangan pribadi seorang Alpha di heat pertamanya."

"Itu! Si brengsek kurangajar itu harusnya dihukum! Aku mau dia dipenjara! Bukannya justru dijadikan pasangan resmi bagi Karinku yang berharga! Bukankah BGN mengawasi hal-hal ilegal semacam itu? Demi Tuhan, mereka bahkan tidak saling kenal!"

Suara tangisan ibu yang bergetar membuat kepalaku bertambah pusing.

"Saat heat berikutnya, Nona Karin bisa terlepas dari imprint itu jika tidak dibuahi oleh Alpha yang sama. Maka BGN menyarankan Nona Karin untuk mengikuti perjodohan dan memilih Alpha mana saja yang ia inginkan untuk dijadikan pasangan."

Alpha manapun... Alpha manapun....

Therapist itu bilang Alpha manapun bisa menjadi pasanganku.

Kepalaku berputar,

Sejujurnya aku mengingat Pak Daniel... Tapi otakku masih waras meski tubuhku remuk.

Aku tidak bisa mengatakan pada orang-orang itu bahwa Daniel Phytondkara, keturunan murni dari Ras paling murni adalah Alpha yang membuatku patah tulang dalam semalam.

Aku tidak bisa mengatakan bahwa selama tujuh hari penuh kami menghabiskan waktu intim bersama walau aku tidak bisa mengingat seluruh detailnya, selain rasa sakit yang lelaki itu tinggalkan di seluruh tubuhku.

Aku juga tidak bisa berteriak, menegaskan pada mereka kalau aku tidak mungkin bisa diimprint, karena aku bukan seorang omega.

Demi Tuhan, AKU BETHA!
.
.
.
.
To be Continued....

***

Tidak mau berkata panjang-panjang. Terus dukung Snake to You dengan cara add di reading list kamu, komen dan tentunya vote sebagai bentuk penghargaan terhadap karyaku.

Terimakasih banyakkk :*

Snake to YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang