Seperti belum cukup saja, fakta memuakkan mengenai tubuhnya yang terasa bukan tubuhnya sendiri.
Tubuhnya yang tiba-tiba memerlukan feromon dari seorang Alpha untuk bertahan hidup. Untuk dibuahi, untuk digerayangi.
Karin hampir mematahkan hidung bangir dokternya barusan. Sebelum dirinya beringsut keluar dari ruangan sang dokter, dan berlari acak menuju ke tempat apapun yang sekiranya bisa menjernihkan isi pikirannya saat ini.
Meski Karin sangat berterimakasih dengan apa yang Dion lakukan. Demi Tuhan, lelaki itu menyelamatkannya dari serangkaian hal buruk terkait Daniel Phythondkara!
Karin tak menyangkal, karena ia sangat jelas mengingat rasa Daniel di mulutnya. Begitu memuakkan, begitu menjijikan!
Seminggu yang lalu, insiden itu kembali terjadi, bagaimana Karin tunduk, jatuh di hadapan bosnya yang memuakkan. Ia bisa mengingat detail ekspresi Daniel, bagaimana lelaki itu merendahkannya...
Dengan Karin yang menikmati setiap kebengisan dari perkataan Daniel padanya.
Itu benar, Karin menyukainya...
Ketika Daniel mengarahkan kelaminnya untuk dihisap, ketika matanya berbinar menerima dengan penuh rasa syukur dan mulai membiarkan lidahnya mengulum...Sialan! Setidaknya saat itu, tepat di momen terkutuk itulah Karin menyukainya, menikmatinya...
Tapi hanya sampai di situ...
Karena tubuh omega sialannya, karena Daniel seorang Alpha dengan tingkatan paling tinggi di dunia sialan ini.Hanya karena itu, selebihnya adalah rasa penyesalan dan kemarahan yang tersisa dalam diri Karin. Menggerogoti dirinya bagaikan rayap, menuntut keadilan untuk harga dirinya yang tercabik dan kini hanya terlihat seperti sobekan kain perca.
"Bedebah brengsek!" Karin mengumpat, menendang botol minuman kaleng yang tidak dibuang pada tempatnya.
"Brengsek sialan, bedebah kurangajar!" Ia kembali berteriak, cukup puas karena bisa mengeluarkan emosinya.
"Aduhh, bukan saya..." seseorang menghentikan umpatan Karin yang terdengar sangat tidak sopan.
Karin menutup mulutnya, sadar bahwa hasil tendangan kalengnya mengenai belakang kepala orang lain.
"Bukan saya yang membuang sampah sembarangan," jelas orang itu, mengambil bukti yang menjadi sumber dari rasa sakit di belakang kepalanya.
Lelaki itu menuju tong sampah persis di sebelah Karin, membuang kaleng tersebut dan menghampiri Karin dengan senyumnya yang cemerlang.
"Saya sedang patroli di daerah ini..." lelaki itu mengajak Karin berbicara.
Karin mengerjap, tidak merasa pernah mengenal lelaki yang baru saja ia lempar atau mungkin tendang dengan sampah kaleng yang kini justru tersenyum padanya.
Jika memang mereka pernah bertemu, mustahil Karin melupakan wajah ini, postur yang hampir sempurna jika saja Karin tidak terlalu pendek untuk ukuran tubuhnya sendiri.
"Maaf..." akhirnya Karin membuka mulut, tidak tahu harus merespon apalagi selain meminta maaf karena kelakuannya yang terbilang barbar.
"Tidak masalah Miss Aves." Lelaki itu tersenyum, sangat berkilau di tengah siang buta dan di tengah jalanan berpolusi.
Karin kembali mengerjap, merasa seperti gadis linglung karena lelaki di depannya sungguh-sungguh mengenal dirinya. Lelaki ini menyebut namanya...
Miss Aves ia billang....Tapi mengapa? Dimana?
Ia tidak pernah bertemu lelaki itu sebelum aroma kopi yang terasa familiar menyengat hidungnya, aroma kopi yang enak, semacam kafein yang menenangkan... membuat Karin refleks mundur selangkah.
![](https://img.wattpad.com/cover/294955707-288-k57783.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Snake to You
Fantasy(ADULT FANTASI, OMEGAVERSE, MYSTERY ROMANCE) Kita hidup di dunia dengan begitu banyak jenis makhluk hidup. Manusia tumbuh dan berevolusi, memulai kehidupan baru dengan berbagi sifat hewani yang sejenis dengan kaum mereka. "Aku tidak makan seekor aya...