10. Di Kantor

2.5K 331 47
                                    

Sudah seharian Karin menerima notifikasi dari BGN terkait tanggal heatnya bulan ini. Gadis itu mengabaikan alarm yang masih berbunyi meski sudah berkali-kali ia matikan.

"Harus banget ya, ada notifikasi dan alarm otomatis tiap jam?" Karin mendecak sebal, menusuk-nusuk potongan kentang di piringnya.

"Dokter Dion bilang kalau ini salah satu perawatan khusus yang BGN berikan pada pasien khusus." Ibunya menjelaskan, berusaha membuat Karin tenang di hari pertama heatnya.

Namun bukannya tenang, Karin malah merasa makin kesal, ia menatap ibunya yang masih sibuk dengan kompor.

"Pasien khusus, pasien khusus. Bisakah ibu berhenti mengatakan itu? Aku serasa punya penyakit parah." Karin berkata ketus, moodnya sangat buruk hari ini, ditambah notifikasi yang tiada habisnya, seakan Karin bisa lupa kalau hari ini adalah hari pertamanya di neraka setelah dinobatkan sebagai Omega adalah pikiran orang tolol.

Siapa yang bisa lupa jika hari tenangmu berubah menjadi hari hidup dan matimu hanya dalam beberapa hari?

Ia mengabaikan saat ibunya meletakkan pancake kesukaannya di meja makan, mencoba bersikap buruk pada ibunya hanya untuk memuaskan mood buruknya hari ini.

"Jangan jadi pemberontak. Kamu butuh makan untuk menjalani heat normal sebagai Omega. Dan minum antiresipan..."

"Yaaaa yaa... Aku tahu, aku cuma kesel aja, emang harus banget diingetin tiap jam? Aku gak akan lupa minum obat dan gak akan lupa kalo aku harus mengurung diri selama seminggu!" Karin berkata lantang, akhirnya memutuskan memakan pancake yang dibuatkan ibunya meski sedikit.

"Bertahanlah sebentar lagi, Dokter Dion bilang hanya berlaku bulan ini, setelah tubuhmu terbiasa dengan antiresipan, keluar rumah saat heat diperbolehkan."

Karin melotot pada ibunya, ia sebenarnya tidak mau meluapkan emosinya pada wanita yang ia sayangi ini. Tapi entah kenapa, mendengar nama Dion, dokter Dion dan hal-hal terkait perubahannya masih membuatnya sangat kesal.

Tapi karena Karin tidak mau terus membuat ibunya merasa bersalah, gadis itu mengangguk singkat, menyendok potongan lebih besar pancake ke mulutnya.

"Anak pintar, makan yang banyak, minum obat, dan anggap beberapa hari ini sebagai waktu istirahat dan pemulihanmu, nak."

Yah, waktu istirahat dan pemulihan...
Sepertinya Karin akan sangat terbiasa dengan kalimat itu.

Sudah hampir dua bulan, jika dia tidak salah menghitung, perubahannya menjadi omega tidak terlalu terlihat jika menggunakan mata telanjang.

Tubuhnya masih sama seperti Karin sebagai betha, hanya kericuhan yang ditimbulkan BGN, keluarganya, serta beberapa kegiatan dan pengobatan yang harus ia lakukan lah yang membuat harinya berbeda, dan kehidupannya lebih rumit...

Padahal Karin membenci hal-hal rumit...

Ia juga tidak merasa memiliki kekuatan khusus seperti Alpha yang katanya bisa mempengaruhi Omega dengan feromonnya, atau bisa membunuh orang lain dengan kekuatan besar yang mereka miliki.

Ia merasa cukup normal, meskipun ada sesuatu yang berbeda di tubuhnya yang hanya bisa ia rasakan, tidak bisa dilihat orang lain, dan perasaan ini cukup mengganggu.

"Hp kamu bunyi lagi, nak." Ibunya berkata, menyodorkan ponselnya di tengah meja.

Karin mengabaikan ponselnya yang bergetar, kalau bukan alarm heat, notifikasi apalagi yang ada di ponselnya. Ia masih sibuk mengunyah pancake saat ibunya berkata bahwa ponselnya berbunyi karena seseorang menelepon.

Ia melirik nama Bu Tata yang berkedip di layar, Karin menghela nafas panjang sebelum menjawab panggilan dari ketua timnya itu.

"Yah ibu, ada yang bisa dibantu?"

Snake to YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang