12. Imprint Bagian 2

3.1K 294 63
                                    

Part ini terinspirasi dari komentar comeliestgurl semoga menjawab rasa penasaranmu yaa! Haha meski belum aku update detail mengenai Divergent di Bab Penjelasan Istilah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part ini terinspirasi dari komentar comeliestgurl semoga menjawab rasa penasaranmu yaa! Haha meski belum aku update detail mengenai Divergent di Bab Penjelasan Istilah.

Terimakasih komen terniatnya. Love you :*

***

"Pendeteksi milik Miss Aves berdering, dok." Siska terengah, nafasnya memburu saat membuka pintu ruangan Dion tanpa aba-aba, tidak seperti biasanya, gadis kalem itu kini terlihat pucat.

"Sudah berapa lama?"

Dion tahu Siska melakukan kesalahan karena gadis itu menggigiti bibirnya dengan gugup.

"Berapa lama?" Ulang Dion, kini dirinya sudah bersiap dengan tas kerja di bahu, ia menekan nomor keamanan dan berbicara di telepon sebelum Siska menjawab.

"Bersiap untuk menjemput pasien, saya tunggu di bawah."

"Berapa lama Siska!" Kini Dion membentak asistennya, ia bergegas keluar ruangan, diikuti Siska yang menjalin jari jemarinya dengan gugup.

"Hampir setengah jam lalu, dok. Maafkan saya karena saya sempat tidak fokus."

"Lokasi." Dion mengabaikan suara gemetar asistennya, ia harus memprioritaskan pasien dibanding kemarahannya bukan?

Meski ia tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Siska yang punya pekerjaan dua kali lipat lebih banyak darinya. Gadis itu masih koas, dan pasti banyak hal yang ia kerjakan.

Dion hanya ingin cepat menemui Karinathae Aves, ia ingat grafik medis wanita itu dan harusnya Karin ada di rumah sekarang karena wanita itu sedang heat.

Pikiran buruk terus bercokol dalam benak Dion. Sialan! Ia penasaran, apa yang membuat sensor hormon gadis itu naik drastis, meski suara Siska gemetar, gadis itu menjelaskan warna sensor milik Karin berubah merah dan berkedip beberapa kali sebelum berbunyi nyaring.

Itu tanda kalau pasien mengalami perubahan hormon yang drastis, lebih drastis dari sekadar heat biasa.

Mau tak mau Dion sangat gugup, wanita itu adalah pasien prioritas di BGN, ia ingat tiap detail percakapannya dengan direktur BGN tempo hari.

"Meski kita belum bisa memastikan kalau pasien ini adalah Divergent. Tapi dari grafik medisnya, ada kemungkinan, ada kemungkinan pasien adalah spesies original dari jenis kita." Direkturnya berkata dengan antusias, matanya berbinar saat membaca detail grafik milik Karinathae Aves.

Dion benar-benar ingin memutar mata saat itu, namun demi kesopanan, lelaki itu hanya membetulkan letak kacamatanya, menyembunyikan ekspresinya yang tidak senang.

"Kemungkinannya sangat kecil, sudah puluhan tahun lalu jenis original dari kaum kita punah. Dan anda tahu penyebabnya."

"Jangan bahas hal itu, Dion. Sebagai Medical Scientist yang bekerja langsung di bawah pemerintah, kamu tahu tujuan kebaikan yang lebih besar dari proyek itu."

Snake to YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang