Part 8

1.3K 146 60
                                    

Pagi hari menyapa, sinar matahari mulai memasuki celah jendela kamar dan membangunkan seorang pria tampan di sana, singto melihat ke sampingnya krist masih tertidur, singto benar-benar terus menghajar lubang krist tanpa memberi waktu untuk krist mengatur nafas semalam, tubuh krist seakan menjadi candu untuknya.

Singto melihat mata krist membengkak dan bibir merahnya semakin merah karna membengkak, singto mengusap lembut bibir krist.

Kemudian singto beranjak dari ranjang, ia mengunci pintu kamar dari luar takut krist mencoba kabur nanti singto berjalan menuju kamar krist dia membuka pintu perlahan beruntung pluto masih tertidur pulas.

Singto berjalan mendekat ke arah pluto dan duduk di samping ranjang, ia mengusap kepala pluto dan membuat pluto terbangun dari tidurnya, pluto melihat ke samping sudah tak ada papanya.

"Om sing... Papa kemana?" Tanya pluto.

"Papa sedang sakit hari ini uto dengan daddy ya"

"Daddy... Om sing ingin mengantarkan uto bertemu daddy"

"B-bukan, maksud om, kamu panggil om daddy, jangan om lagi"

"Tapi om sing bukan daddy uto, daddy uto hanya daddy kong" ucap polos pluto.

Hati singto terasa teriris mendengarnya, pluto tak mau memanggilnya daddy, itu karna dia sendiri yang tak pernah mencoba untuk dekat dengan pluto.

"Papa mana?" Tanya pluto lagi.

"Papa sedang sakit, uto bisa 'kan panggil om sing daddy?"

"Tidak.... Daddy uto hanya daddy kong, om"

Pluto hanya anak kecil berusia 4 tahun setengah, ia tak mengerti maksud singto menyuruhnya memanggilnya daddy karna yang pluto tahu daddynya hanya kongpob, kenapa pluto tak mengingat godt? Karna saat godt meninggal saat itu pluto masih sangat kecil ia tak mengerti apa-apa, ingatannya masih kurang bagus.

"Apa papa meninggalkan uto?" Ucap pluto seraya menangis karna tak melihat papanya saat dia bangun tidur.

"Papa ada, papa sakit, kamu bersama daddy hari ini, ayo mandi"

"Tidak mau!! Uto ingin papa! Om sing jahat" ucap pluto berteriak.

"Uto ingin apa? Daddy akan membelikannya untuk uto" ucap singto mencoba membujuk pluto.

"Uto ingin papa dan daddy kong! Bukan om sing!"

.
.
.
.
Krist membuka matanya karna silau, ia melihat jam yang ternyata sudah jam 12 siang, krist memakai pakaiannya dan mencoba keluar dari kamar singto, namun singto mengunci pintu kamarnya dari luar.

"Phi....." Panggil krist, sambil menggedor pintu kamar, berharap singto mendengarnya.

Krist memikirkan pluto sekarang, pluto pasti mencarinya.

*Ceklekk.... Singto membuka pintu kamar, krist langsung mencoba keluar namun singto menghalangi.

"Aku ingin menemui pluto"

"Pluto sudah tidur siang"

"Phi apakan?"

"Aku memperlakukannya dengan baik, aku memasak untuknya dan menemaninya bermain"

"Bohong!!"

Krist langsung keluar dari kamar singto dan berjalan menuju kamarnya, si lihatnya pluto sedang tidur siang dengan botol susu yang berada di mulutnya, kamar mereka sangat berantakan oleh mainan pluto dan bedak bertaburan dimana-mana.

Singto memang menjaga pluto dengan baik tadi, singto membiarkan pluto bermain dengan apa yang di sukanya termasuk mengacak-acak isi kamar dan bermain bedak, karna biasanya krist akan melarang pluto mengacak isi kamar sedangkan tadi singto membiarkan pluto berbuat sesuka hatinya asal pluto diam dan tak mencari krist.

Unconditional Love ✓Where stories live. Discover now