turun ranjang? mungkin itu kata yang pantas untuk mendeskripsikan kisah ini, ini hanya kisah singto yang terpaksa menikah dengan krist, suami dari saudara kandungnya sendiri. Singto di beri amanat oleh phinya untuk menjaga suami dan juga anaknya, wa...
Krist sudah mengirimi kongpob pesan tadi jika mereka akan bertemu di taman tempat biasa mereka bertemu, walau berbagai macam drama yang harus singto keluarkan untuk menahan krist agar tak pergi menemui kongpob tapi krist terus memaksa hingga akhirnya singto memberi ijin krist untuk bertemu kongpob, tapi dengan syarat pluto tetap tinggal di rumah bersamanya sebagai jaminan jika krist tak akan pergi darinya.
"Maaf phi aku terlambat, apa sudah lama phi menunggu?" tanya kong yang baru saja datang.
"Tidak, duduk kong"
Kongpob duduk di samping krist dan memeluknya.
"Phi kemana saja menghilang selama satu minggu?"
"Aku ada di rumah"
"Aku ke rumah phi kemarin tapi hanya ada pluto dan suami phi"
"Aku ada di kamar"
"Pluto tak phi bawa?"
"Dia di rumah bersama phi sing... Kong.... Bagaimana perasaan mu pada ku?" Tanya krist.
"Aku.... Aku.... Menyukai phi?"
Krist terdiam mendengarnya, ia melihat kongpob dan mengusap wajah kongpob yang memar akibat pukulan dari singto kemarin.
"Phi kenapa mengajak ku bertemu tanpa mengajak pluto?"
"Ada hal serius yang ingin aku bicarakan"
"Apa?"
"Hmm.... Tentang lamaran mu...."
"Sebelum kita membahas itu aku ingin jujur tentang satu hal yang selama ini aku rahasiakan dari phi... Sebenarnya sebelum aku bertemu phi, aku sudah mempunyai pacar" ucap kongpob.
"Hah... Kamu tak pernah bilang sebelumya"
"Saat aku tinggal di hongkong aku mempunyai pacar seorang pria yang manis, dia yang membantuku melupakan masa lalu ku, apa phi ingat saat aku curhat di club dulu aku mengatakan jika aku di putuskan pacar ku"
"Hmm...."
"Tapi aku tak bermaksud untuk mempermainkan phi, setelah aku mengajak phi untuk belajar saling mencintai, aku sudha tak menghiraukan pacar ku lagi, aku sangat serius memikirkan phi dan pluto, tapi sekarang.... Sudah satu minggu ini pacar ku berada di rumah ku, maafkan aku, aku tak bisa menyuruhnya mencari hotel karna dia sangat polos, aku tak tega membiarkannya sendirian di negara ini, hanya aku yang di kenalnya, aku juga belum bicara jujur padanya jika aku sudah mempunyai anak dari phi"
"Lepas ini untuk ku" ucap krist seraya memperlihatkan jari manisnya, di sana ada cincin yang kongpob sematkan minggu lalu.
"Phi marah... Maafkan aku, aku akan memutuskan pacar ku dan bicara jujur nanti"
"Tidak.... Kamu cukup bicara jujur jika kamu sudah mempunyai anak, hubungan kita yang salah, aku akan mempertahankan rumah tangga ku dan kamu kembali kepada pacarmu"
"T-tapi anak kita...."
"Pluto tetap anak mu dan aku... Kita bisa bergantian menjaganya, jika kamu ingin kamu bisa membawanya menginap di rumahmu"
"Apa phi yakin dengan keputusan phi?"
"Aku mencintai suami ku...." Ucap krist.
Krist mengarahkan tangannya kehadapan kongpob dan kongpob melepas cincin yang sempat di pasangnya di jari manis krist.
"Ku harap hubungan kita tak hanya sampai disini" ucap kongpob.
"Tentu tidak, jika besok kamu ingin bertemu pluto aku akan mengantarkannya"
"Terima kasih" ucap kongpob.
Kong dan krist berpelukan petanda jika hubungan mereka akan tetap baik-baik saja walau keduanya tak jadi menikah, mereka akan tetap bersama-sama mengurus pluto walau tidak tinggal bersama satu rumah.
Tak jauh dari mereka ada seorang pria manis melihat semuanya, air matanya menetes saat melihat kongpob berpelukan dengan krist.
Arthit langsung pergi dari sana dengan hati yang kecewa, sekarang sudah terjawab alasan kongpob mengabaikannya selama 10 bulan ini, ternyata kongpob mempunyai pria lain, sekarang arthit mengerti kenapa wajah kongpob bisa sangat terkejut saat melihat kedatangannya minggu lalu.
Arthit mengemasi barang-barangnya sambil menangis, air matanya terus mengalir sedari tadi, ia melihat foto mereka saat di hongkong apa hubungan mereka selama 4 tahun akan berakhir begitu saja.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Tak lama ada lengan melingkar di perut arthit.
"Lepas" ucap arthit dingin.
"Kamu kenapa?"
"Kamu yang kenapa kong! Sekarang aku tahu alasan mu berubah ,alasan mu mengabaikan ku, kamu selingkuh kan!"
"Arthit...."
"Aku mengikuti mu tadi ,kamu berbicara dengan seorang pria di taman kalian bahkan berpelukan" ucap arthit sambil berusaha melepas pelukan kongpob.
"Sayang.... Dengar penjelasan ku dulu"
"Apa lagi, sekarang semua sudah jelas"
"Ku mohon dengar dulu"
Arthit terus menangis, ia tak menyangka jika kongpob tega menghianatinya.
Setelah arthit sedikit tenang arthit duduk di pinggir ranjang di susul oleh kongpob juga.
"A-aku.... A-aku...." Lidah kongpob terasa berat untuk berkata jujur ,dia takut aethit akan meninggalkannya.
"Jelaskan ,siapa pria tadi"
"Dia... Phi krist... Aku dan phi krist..... K-kami.... Mempunyai anak bersama"
*Deg.... Jantung arthit terasa ingin berhenti mendengarnya.
"Dengar aku dulu" ucap kongpob saat arthit mencoba beranjak dari duduknya.
"Dulu sebelum aku bertemu kamu ,lima tahun yang lalu aku ke club ,aku mabuk di sana dan kami... Melakukan ONS, aku memang bukan pria baik seperti yang kamu kira, tapi aku tulus mencintai mu"
"Selama 10 bulan perubahan ku, aku bertemu phi krist kembali, aku mencari tahu jika perbuatan ku malam itu ternyata membuahkan hasil dan aku bermaksud ingin bertanggung jawab dengan menikahinya, tapi phi krist sendiri yang meminta untuk membatalkan semuanya karna phi krist sudah mempunyai suami"
"Maafkan aku arthit... Jangan tinggalkan aku ,aku masih sangat mencintaimu, hanya saja aku bingung, di satu sisi aku sudha mempunyai anak dengan phi krist dan di sisi lain aku masih sangat mencintaimu, jadi aku membuat keputusan untuk menikahi phi krist saat itu karna ada anak kami, aku hanya ingin bertanggung jawab atas semua yang ku lakukan"
Arthit memeluk tubuh kongpob di sampingnya dan menangis di pelukan kongpob ,keduanya menangis dengan saling berpelukan.
"Perkenalkan aku dengan anakmu" ucap arthit.
"Apa itu artinya kamu menerima ku apa adanya?"
"Aku sangat mencintaimu kong, jika aku tak mencintaimu aku tak akan menyusulmu ke negara ini, kamu tahu sendiri jika ini kali pertama aku berpergian jauh dan sendirian dan aku bangga pada mu, kamu mau bertanggung jawab atas perbuatan mu yang bahkan sudah sangat lama itu, jika itu pria lain aku tak yakin mereka mau bertanggung jawab"
"Terima kasih" ucap kongpob bahagia.
Mereka kembali saling berpelukan erat dengan tersenyum semua masalah selesai sekarang.