Keesokan paginya mereka melaksanakan upacara hari senin disekolah, dan kelas Asya diminta untuk menjadi petugasnya dan ketua kelas membagi tugas masing-masing, ketua kelas meminta Rani untuk menjadi pembaca undang-undang namun Rani malah ngelamun dan senyum-senyum gak jelas.
_________selamat membaca___________
Flashback on
Ditaman Rani gak ikut teman-temannya lari, karena dia sedang tidak enak badan, dia cuma jalan-jalan kecil aja. Dia ikut cuma pengen kumpul aja.
Brukkkk
“Eh sorry(sambil menatap wajah cowok itu) gue gak sengaja.” Ujar Rani
“Emm.” Ujar cowok
“Kenalin gue Rani, nama elu siapa?” Ujar Rani
“Kepo.” Ujar si cowok
“Hemm. Keren namanya.” Ujar Rani
“Dirga.” Ujarnya lalu pergi meninggalkan Rani
“Tuh cowok lucu, suka nglawak deh kayanya." Ujar Rani
Flashback off
“Woy nglamun aja neng.” Ujar Asya
“Ih lu balas dendam ya.” Ujar Rani
“Gue orangnya gak suka balas dendam. Tuh si ketus minta lu baca UUD.” Ujar Asya
“Hah ketus, apaaan ketus?” Tanya Rani
“Ketua Upacara Sekolah, dah lah sana lu baca undang-undang.” Jawab Asya
“Kenapa harus gue kan ada yang lain.” Ujar Rani
“Salah elu sendiri, makanya kalo lagi diskusi itu jangan nglamun aja.” Ujar Asya
Rani hanya terdiam atas penuturan Asya, lalu dia menyelesaikan apa yang telah di katakan temannya itu. Hari ini tidak ada pelajaran yang banyak seperti biasanya, jadi bisa pulang awal dan yang biasanya mereka pergi ke Cafe tiba-tiba pada sibuk. Rani yang entah ada urusan apa, Melda yang harus balik kerumahnya untuk melihat papa mamanya yang katanya hari ini pulang, Maudy yang ada urusan keluarga, Arin yang mau makan berdua bareng Liam, Nopi yang lagi ada masalah sama Novan meminta Asya menemaninya untuk belanja.
“Ayolah Sya, temenin gue ya.” Ujar Nopi
“Iya-iya.” Ujar Asya
“Nah gitu dong, nanti kalo gue belanja gue belanjain sekalian deh.” Ujar Nopi
Mereka berdua pergi ke mall deket sekolah, sekolah Asya ini emang strategis dekat Mall, Cafe, Restoran, Hotel, Apartemen dan Taman Kota. Asya hanya mengikuti kemana arah Nopi pergi, karena Nopi kalau lagi galau bawaannya pengen main mulu, kalo dibantah pasti ngambeknya lama. Tapi saat Nopi pergi untuk beli baju, sebuah kebiasaan bagi Asya pasti dia kelaparan, alhasil Asya ijin ke Nopi untuk pergi nyari makan dan Nopi mengijinkan Asya asalkan dia menunggunya sampai selesai belanja dan Asya hanya mengiyakan.
“Asya kan.” Ujar seorang cowok
“Iya, siapa ya?” Ujar Asya
“Gue duduk boleh kan.” Ujar cowok itu lagi
“Iya, boleh.” Ujar Asya ragu
“Kenalin gue Reyhan.” Ujar Reyhan
“Oh Reyhan.” Ujar Asya
“Elu sendirian aja.” Ujar Reyhan
“Sama temen gue, tapi dia lagi belanja.” Ujar Asya
“Elu kelaperan.” Ujar Reyhan
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja
Teen FictionMeisya Maharani Dewantara atau biasa dikenal dengan Asya, dia bersekolah di SMA Citra Bangsa, sekolah yang sebenarnya tidak ingin dimasuki olehnya namun ya takdir memberi fakta bahwa dia harus berada disitu.