|Balik lagi bersama LimLim, panggil Kak Lim aja ya atau Lim, Limahh wkwkwk|
|Yuk follow yang belum follow|
|Vote dan comment juga cerita ini|
|Happy reading|
✨🤑✨
“Bener kan kata gue, emang lo lo semua itu cuma ngincer harta dan kegantengan gue doang, sok bicara imut sama adek gue, sok deket-deket sama adek gue, sok baik sama adek gue, giliran adek gue cuma berak aja jijiknya kayak ngeliat tai di depan mata, mana tereak lagi kek dikejar kuyang, anjing lo semua,”
Perkataan Taehyung memang menyakitkan ketika pemuda itu benar-benar marah dan kesal, karena tak semua perasaan bisa menerima perlakuan walaupun hatinya sebaik malaikat. Disana, ada yang sedikit syok ketika mendengar ujaran Taehyung yang terlalu berlebihan, namun ada yang sudah biasa ketika Taehyung berbicara seperti itu. Jujur saja Taehyung murka, seolah mereka menyudutkan Lalisa dalam ketakutan, jelas Taehyung bisa melihat adiknya yang nampak takut dan menangis dengan tubuh mengerut seakan dipandang jijik oleh mereka.
Walaupun Taehyung kesal dengan tingkah Lalisa, bahkan berniat akan membuang Lalisa dan kemungkinan akan dijadikan sebuah tumbal oleh genderuwo, dalam lubuk hatinya yang paling dalam, ia menyayangi Lalisa sebagai sumber ua--maksudnya sebagai adik kecil yang senantiasa membutuhkan seorang kakak yang sigap akan kejadian yang menimpa sang adik. Mana ada seorang kakak membiarkan adik mungilnya menangis tersedu, jelas tidak akan tega.
“Ya maap, Tae. Gue refleks teriak tadi,” Taehyung melirik tajam sosok perempuan bermata kucing dengan tubuh yang sedikit berisi. Wajahnya cukup cantik dengan polesan make up natural.
“Refleks? Bilang aja lo emang jijik sama adek gue ya kan? Tadi aja sok imut, pakek ngerayu lagi, lu mau ngerayu Lalisa atau mau ngerayu uang gue?,” ujar Taehyung karena sangking kesalnya pada teman-temannya.
Taehyung benar-benar kesal ketika ke lima perempuan-perempuan itu memandang Lalisa jijik, di tambah mereka yang menutup hidung dan langsung menjaga jarak pada Lalisa. Padahal hanya buang air dari seorang bocah, itupun Lalisa sudah memakai pampers dan aromanya tidak terlalu, memang mereka saja yang berlebihan. Dan tidak sepantasnya mereka melakukan itu, otak anak kecil pasti berpikir bahwa dirinya sudah kotor dan berprasangka bahwa dirinya telah dibuat tontonan.
“Yaelah Tae, tadi cuma bercanda, kok lu berlebihan banget sih,” ujar salah satu perempuan di sebelah perempuan bermata kucing tadi.
“Bercanda? Lu mikir gak sih! Kalo anak kecil di perlihatkan perlakuan kek tadi akan ngerasa minder dan ngerasa seolah dirinya buruk, lu semua berasa mandang jijik adek gue, mana langsung ngehindar lagi, ngerti gak sih! kek gak pernah berak aja,”
Selepas mengatakan perkataan itu, Taehyung mengangkat Lalisa ke dalam gendongannya, sebelumnya gadis kecil itu menyembunyikan wajahnya di kaki Taehyung sembari memeluk kaki kakaknya. Isakannya sudah tidak terdengar lagi, namun Taehyung masih merasa kalau Lalisa sesenggukan dan merasa ketakutan. Kemudian, Taehyung membawa Lalisa ke toilet setelah menenteng tas Celine yang berisi perlengkapan Lalisa.
Sejujurnya Taehyung cukup tahu kalau dirinya keterlaluan, namun melihat perempuan-perempuan yang terlalu berlebihan sampai membuat adiknya merasa takut dan minder, Taehyung menjadi murka karena ia tahu akibat dari perlakuan tadi akan ada dampak bagi anak kecil terutama adiknya. Lebih-lebih Lalisa penakut dan susah bersosialiasi dengan orang baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Sister
Teen Fiction"Anjritt!! TAEHYUNG ADEK LO BAU TAII!!," "Hiks hiks tatakk, adek e'e hiks," Di hari ulang tahunnya yang ke 17 tahun, Ardana Clou Taehyung Lexa anak dari seorang crazy rich terkenal sejagat kota, tidak akan pernah berpikir jika sang mamih akan melahi...