18.✨Lalisa Lily?✨

2K 294 302
                                    

Hari ini Lalisa ingin ke kantor Papihnya, sekitar pukul sebelas siang gadis itu telah sampai di perusahaan milik sang Papih dengan masih memakai seragam sekolah, dikarenakan para guru tengah melakukan rapat penting, alhasil semua murid di pulangkan lebih awal.

Awalnya Lalisa ingin ke ruangan Papih Ardana, sedikit merindukan sang papih karena keterlaluan sibuknya. Namun, sang papih tengah meeting penting dengan para kolega, alhasil Lalisa memilih untuk ke ruangan Taehyung. Gadis itu telah memasuki ruangan sang kakak, bisa melihat Taehyung yang tengah menerima telepon dari seseorang, berdiri dengan proporsi tubuh yang tegap sembari menatap pemandangan kota dari jendela kaca luas itu.

Lalisa melangkah pelan, melempar tas mahalnya di sofa lebar itu. Membuka bungkus lollipop kesukaannya lalu memasukkan benda asam manis itu ke dalam mulutnya. Gadis itu meraih Ipad sang kakak di meja, membuka dengan beberapa kata sandi lalu memencet aplikasi youtube guna menonton kartun bebek kuning kesukaannya, tak lupa duduk di kursi kebesaran Taehyung dengan cara menyilangkan kakinya bak seorang pemimpin yang angkuh.

"Emcck— kamu ikut nari dong! Jangan diem terus, teman-temanmu pada nari semua," Gadis itu sedikit meracau setelah mencabut lollipopnya, kesal karena satu bebek disana tidak ikut serta menari.

Taehyung mengerutkan alisnya, menutup sambungan telepon. Lantas berbalik setelah mendengar suara yang sangat ia kenali. Pria matang itu melangkah mendekati Lalisa yang telah duduk di kursi kebesarannya.

"Sejak kapan kamu ada disini?," tanya Taehyung menatap adiknya yang sibuk dengan Ipadnya. Hah! Kebiasaan, menonton video klip yang menampilkan bebek kuning menari.

"Lima detik yang lalu," jawab Lalisa tanpa ingin menatap Taehyung, bebek kuning lebih menggoda daripada kakak buluknya.

"Tumben sekali kamu pulang jam segini? Kamu bolos ya? Tak aduin Papih sama Mamih loh," ujar Taehyung melangkah ke arah sofa, membenahin tas mahal Lalisa yang hampir jatuh. Lalu mengambil berkas yang berada di meja depan sofa.

"Gadis cantik pintar dan cerdas seperti Lisa mana pernah bolos, Kak Taehyung tuh yang nggak pernah absen buat bolos," lagi-lagi Lalisa berbicara tanpa menatap sang kakak.

"Omong kosong, kakak dulu nggak pernah bolos tuh, kakak juga pintar kayak kamu, malahan sering dapat peringkat pertama," sama dengan sang adik, Taehyung berbicara tanpa menatap Lalisa, karena pria itu tengah meneliti berkas dari sekretarisnya.

"Dari bawah kan?,"

"Mana mungkin! Tentu dari atas,"

"Ahh Lisa nggak percaya,"

"Terserahmu," ujar Taehyung lalu menutup berkas itu dan mengembalikannya pada tempat semula, ia berganti menatap Lalisa yang masih sibuk dengan Ipadnya, tak lupa mulut yang tersumpal lollipop bluberry kesukaannya.

"Mau ikut nggak?," ajak Taehyung pada sang adik, berniat ingin mengajak Lalisa untuk makan siang diluar.

Mendengar sebuah lontaran pertanyaan dari sang kakak, Lalisa segera menggelengkan kepala. Tidak ingin menatap Taehyung sama sekali sebab manik bulatnya terfokuskan pada video kartun bebek yang terpampang di Ipad sang kakak, mulutnya masih setia mencecap penuh lollipop kesukaannya.

"Emchhk," Lalisa melepaskan lollipopnya.

"Enggak, Lisa disini aja." ujarnya tanpa ingin menatap Taehyung. Kembali memasukkan lollipop itu serta kedua mata bulat yang setia menonton kartun bebek kuning kesukaannya.

Taehyung menghela napas pendek,
"Kamu nggak ingin makan siang? Atau sekalian kakak beliin di luar,"

Lagi-lagi Lalisa harus rela melepaskan lollipopnya guna meladeni sang kakak yang cerewet, menatap Taehyung yang masih setia berdiri. Netranya hampir tak berkedip ketika melihat Taehyung, Lalisa baru menyadari perawakan kakaknya yang begitu tampan dengan setelan kemeja putih serta celana bahan hitam. Memakai jam rolex di pergelangan tangan kiri, serta lengan kemeja putih itu di gulung ke atas sebatas siku.

Little SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang