Bagi Lalisa, minum susu adalah nomor satu. Lebih-lebih susu yang di produksi dari Mamihnya sendiri, itu adalah susu ternikmat yang pernah Lalisa rasakan. Lalisa bisa merasakan bagaimana ia mencecap sebuah benda lunak yang ketika di tarik dengan kedua rahangnya akan keluar sebuah air susu nikmat yang mengalir deras melalui kerongkongannya. Kata Lalisa, minum asi dari Mamih Lixy jauh lebih nikmat ketimbang susu coklat yang kerap kali ia sedot dari dot botol kesayangannya. Papih Ardana juga bilang begitu.
Plup
Gadis mungil itu melepaskan nipple sang mamih ketika dirasa telah puas menghisap seluruh asupan di dalamnya. Mata yang sedari tadi terpejam berubah berkedip pelan sembari memperhatikan kedua orang tuanya yang tengah tertidur pulas. Netranya melirik nipple mamihnya yang sangat basah akibat perlakuannya, jari mungilnya berganti menyentuh nipple sang mamih.
"Tul, hihihihi," kikik Lalisa pelan ketika jari mungilnya memainkan nipple dari Mamih Lixy. Sang Mamih sama sekali tidak terusik, mungkin saja kelelahan akibat perjalanan jauh dari korea selatan ke indonesia.
Lalisa telah puas dengan asi Mamih Lixy, gadis itu perlahan turun dari ranjang besar milik kedua orang tuanya yang sedang terlelap. Kemudian langkah kakinya berjalan sedikit cepat ke arah pintu, membuka knop pintu dengan kedua kaki yang berjinjit-jinjit. Detik berikutnya pintu terbuka setengah, lalu sang gadis keluar tanpa menutup pintu itu kembali.
Lalisa ingin menemui kakaknya di kamar. Ingin sedikit berbisnis dengan kakaknya, Gadis itu berlari cepat menuju pintu kamar Taehyung dengan kaki-kaki mungilnya yang lucu, lalu memasuki kamar Taehyung dengan mudahnya tanpa susah-susah membuka pintu, sebab pintu itu tidak tertutup sama sekali, hanya terbuka sedikit dan dengan itu Lalisa tidak kesulitan untuk membuka pintu kamar sang kakak.
Jangan menuduh Lalisa dulu ya, kali ini Lalisa tidak ada niatan untuk mengganggu sang kakak, tapi Lalisa tidak berjanji ya teman-teman.
Kedua netra bulatnya dapat melihat Taehyung yang tengah bermain ipad dengan posisi tengkurap. Pemuda itu sama sekali tidak mengetahui jika Lalisa sudah mulai merangkak menuju ke arah bibir ranjang. Namun, ketika Lalisa ingin menaiki ranjangnya, Taehyung mulai menyadari ketika ada yang bergerak-gerak di ranjangnya. Kepalanya menoleh guna melirik mahluk mungil menggemaskan yang sedang berusaha keras menaiki ranjang itu dengan salah satu kakinya.
Lantas dengan cepat Taehyung mengubah posisi dan meletakkan Ipadnya lalu membantu gadis mungil itu untuk menaiki ranjangnya.
"Kalo mau naik bilang dong, nanti jatuh yang disalahin gue,"Cup
Cup
Cup
"Lo kenapa bangun hah?," tanya pemuda itu setelah berhasil mengecupi pipi sang adik dengan gemas. Ahh kenapa pipi adiknya begitu harum, bertekstur lembut dan enak ketika di cium.
Kamu pengin cium pipi Lalisa atau tidak? Kalau mau bayar dua juta dulu sama pawangnya.
"Ayo beli es tim, ica mau es tim," ajak Lalisa pada sang kakak yang telah memangkunya.
"Di kulkas kan masih banyak, ngapain beli?,"
"Ndak mau, Ica penin beli yan balu, emm laca cetobeli,"
"Di kulkas juga ada rasa stroberi, lo pengin rasa apa aja udah ada di kulkas bocil!,"
"Ndakk mauuuuuu, Ica penin beli yan baluuu!!!," geram Lalisa dengan imutnya. Ia kesal dengan sang kakak yang tidak ingin menurutinya. Hanya ingin pergi ke toko es krim dan membeli es krim rasa stroberi tidak sulit bukan?
Taehyung berganti mendudukkan Lalisa di ranjangnya, tidak ingin memangku Lalisa lagi membuat gadis itu semakin kesal, kenapa harus di ranjang kalau di paha Taehyung lebih mengenakkan? Sekiranya itulah pikiran Lalisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Sister
Teen Fiction"Anjritt!! TAEHYUNG ADEK LO BAU TAII!!," "Hiks hiks tatakk, adek e'e hiks," Di hari ulang tahunnya yang ke 17 tahun, Ardana Clou Taehyung Lexa anak dari seorang crazy rich terkenal sejagat kota, tidak akan pernah berpikir jika sang mamih akan melahi...