11-✨Bu Doktel✨

5.2K 781 168
                                    

|Aku memang telat wkwkwk, tapi setiap part pasti aku banyakin jadi bisa agak puas hihi|

|Happy reading|

✨🤑✨

Berbicara tentang takdir, mungkin itu adalah suatu hal klise yang terdengar di telinga. Kata kebetulan yang terjadi selama beberapa kali, tak membuat seseorang berpikir bahwa itu bisa menjadi sebuah takdir yang telah di jatuhkan. Hanya merasa semua itu pertemuan biasa dan sesaat untuk mengelak kata takdir yang sesungguhnya. Entahlah, dunia terkadang lebih memihak sesuatu yang dirasa cukup menarik untuk dipertemukan.

Dalam hatinya merasa bimbang antara sedih atau senang ketika seseorang yang sangat disayangi berada di depan mata. Katakan Jungkook itu mengalami sebuah kelainan aneh yang telah menggrogoti hatinya dan semua tingkah lakunya, sebut saja dengan———Pedofilia. Cukup risih bagi seorang yang mengetahui akan sebuah penyakit yang tak wajar itu. Namun Jungkook tak bisa melawannya selain bertemu dengan orang yang membuat hatinya lebih nyaman hanya karena mendengar suara lucunya.

“Lalisa?,”

“Lo ngapain disini bangsat?!,” Taehyung sedikit berteriak ketika melihat sosok Jungkook tepat di depan matanya. Pria itu sedang memakai baju pasien dengan tangan kiri yang tertancap sebuah infus. Dan teriakannya tadi cukup membuat Lalisa sedikit terjingat, secara langsung Taehyung mengelus surai gadisnya dengan suara menenangkan sang adik.

“Kenapa doi gue ada disini?,” tanya Jungkook sembari turun dari ranjang itu dan mendekat ke arah sang doi yang kembali terlelap ketika elusan Taehyung menenangkannya. Mata hazelnya menangkap wajah pucat Lalisa, dengan benda putih yang membungkus tangan kiri sang gadis.

“Lo gak liat? Orang yang ada dirumah sakit itu ngapain? Ngepet?,”

Perkataan Taehyung membuat Jungkook berdecak pelan dengan kedua bola mata memutar malas, bisa dikatakan Taehyung adalah musuhnya sekaligus calon kakak iparnya. Jungkook masih kesal dengan pria itu walaupun ia harus mencoba berbaik hati supaya bisa berdekatan dengan Lalisa.

“Iya gue tau, tapi Lalisa sakit apa, Tae? Lo racuni adek lo pakek obat tikus ya?,” Jungkook duduk disamping bocah yang tertidur itu sembari membenahi infusnya sendiri.

“Mulutnya kek gak pernah di kasih cipokan!, ———Kalo gak tau gak usah nuduh!,” ujar Taehyung sedikit sarkas, terkadang Taehyung sangat baik pada Jungkook seperti adiknya sendiri, terkadang juga jahatnya seperti mau mengibarkan bendera perang yang siap bertempur.

Lagi-lagi Jungkook memutar bola mata malas tanpa ingin melihat Taehyung yang telah duduk, Jungkook sibuk memperhatikan Lalisa yang masih saja menutup mata bulat cantiknya itu.

“Gak mungkin sih Lalisa sakit bukan karena lo, lo aja sering nyiksa dia. Gak inget waktu lo majang Lalisa ditembok kek majang pigura? Dih gak ngaku kalo Lalisa sakit karena ulah kakaknya sendiri,”  ucap Jungkook dengan jari-jari besarnya yang sedikit mengusik anak rambut Lisa.

Helaan napas dan decakan Taehyung membuat Jungkook menatap pria itu seolah mengintruksi mata tajam milik calon kakak ipar. Aamiin.

Sedangkan Taehyung merasa terpojokkan karena ulah sahabat sialannya ini.
“I-iya gue yang ngebuat Lalisa seperti ini, gue sengaja ninggalin Lalisa dikamar khusus dan ngebuat Lalisa jatuh dari ranjang, ———puas lo!,”

Jungkook terhenyak dengan semua penuturan Taehyung, pria itu dengan teganya melakukan hal jahat pada adiknya sendiri.

“Gak habis pikir ya gue sama lu, tega banget ngelakuin perbuatan itu sama adeknya sendiri?! Kek gak ada beban lu ngelukai Lalisa, mikir gak sih lu? Kek elu tuh nganggep Lalisa punya seribu nyawa,”

Little SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang