|Happy reading|
✨🤑✨
Hari-hari bersama adiknya yang menggemoykan, Taehyung lewati semua itu dengan rasa seikhlas mungkin ketika menjaga ataupun mengurus Lalisa. Selagi uang yang tidak pernah habis di dalam ATM gendutnya, Taehyung santai saja ketika ia memperlakukan Lalisa layaknya merawat boneka yang memiliki daya baterai beribu watt. Tidak susah namun juga tidak mudah, bertingkah layaknya anak kecil biasa namun memiliki kekuatan ekstra yang jarang dimiliki bocil seusia Lalisa.
Pagi ini cuacanya nampak cerah, secerah senyuman indah Lalisa untuk Taehyung, dengan terik matahari yang terasa hangat, sehangat pelukan Taehyung pada gadis kecilnya. Suasana liburan ini menjadi lebih terasa berbeda dari biasanya, Taehyung sengaja menyuruh teman setannya untuk bermain di lamannya. Dengan Jimin yang mengajak adik cowoknya yang bernama Hyunje Andera Saga. Dan Jungkook yang membawa makanan spesial untuk doinya.
Mereka semua tengah berkumpul di taman bermain milik Lalisa, yang dibuat khusus oleh papih Ardana untuk putri kesayangannya. Terdapat rerumputan hijau dengan hiasan banyak bunga dan danau kecil disana, ada juga kelinci putih yang berlari-lari sesuka mereka. Semua terawat dan sangat bersih.
Jangan berpikir kalau Taehyung tidak cemburu, dia merajuk untuk dibuatkan sirkuit guna melakukan balap liar sebagai pemuas hobinya. Pernah satu kali Taehyung mengajak Lalisa balapan, bukannya menangis bocah itu malah kegirangan. Cowok manja itu juga berpikir, kalau Lalisa dapat dia juga harus dapat, harus sama-sama adil.
“Loh? Jungkook kemana?,” tanya Jimin pada Taehyung ketika netranya tak melihat batang hidung doi Lalisa.
“Di kamar mandi,” Taehyung menjawab tanpa menoleh pada pria itu, matanya masih fokus pada game onlinenya.
“Jim,” Jimin hanya berdehem, sesekali kedua netranya menatap kedua bocah yang tengah bermain dengan mainan Lalisa.
“Gue ———gue pengin balikan sama Lily,” Ucapan Taehyung membuat Jimin sedikit terkejut, game onlinenya ia hentikan dengan kepala menoleh menatap Taehyung.
“Balikan? Sama Lily?,” Taehyung mengangguk.
“Gue rasa didunia ini yang punya hati tulus cuma lo doang deh, cuman sayang aja, lo sedikit sarkas ditambah lo terlalu suka ngelunjak dan suka marah, ya gue akui kalau semua cowok punya amarah besar, tapi nggak semua cowok memiliki hati setulus lo,”
“Lebay,”
“Ck gue nggak lebay, Tae. Lo nggak ingat waktu Lily ninggalin lo demi pendidikan dia?, terus lo dicampak-in gitu aja? Abis itu lo mau ngajak balikan dia, apa di dunia ini nggak ada cewek secantik dan sebaik Lily gitu?,”
“Ya itu bagus dong, karena dia ingin meraih cita-citanya, lagipula yang namanya cinta sama seseorang dengan perasaan yang bener-bener dari hati, akan tetep ada rasa walaupun orang itu ngelakuin hal yang bikin sakit hati,”
Mungkinkah Jimin akan memberitahukan kebenaran soal hubungan mereka? Dia tidak ingin sahabatnya sedih, apalagi Taehyung tipe orang yang sukar menimbrung lagi ketika suasana hatinya sedang tidak baik. Pria bermarga Saga itu lebih mendekat ke arah Taehyung membuat Taehyung sedikit mengerutkan alisnya.
“Lo apa-apaan sih? Jangan deket-deket sama gue, lo fujo ya?,”
“Ck najis, gue normal,” ujar Jimin kesal sembari memukul pelan paha Taehyung.
“Gue mau ngasih tau soal Lily, sebenarnya Lily itu udah p———,”
“Ini punya Ica!! Ndak boyeh di ambil,”
Perkataan Jimin terhenti begitu saja kala melihat Hyunje dan Lalisa asyik bertengkar satu sama lain. Hyunje ingin mencoba mengambil paksa jepitan rambut Lalisa. Bocah lelaki itu penasaran dengan jepitan rambut Lalisa yang menurutnya sangat cantik ketika berada di rambut halus nan panjang milik gadis kecil yang cantik itu. Dan Hyunje tetap berusaha meraih jepitan rambut Lalisa walaupun rambut Lalisa sudah berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Sister
Teen Fiction"Anjritt!! TAEHYUNG ADEK LO BAU TAII!!," "Hiks hiks tatakk, adek e'e hiks," Di hari ulang tahunnya yang ke 17 tahun, Ardana Clou Taehyung Lexa anak dari seorang crazy rich terkenal sejagat kota, tidak akan pernah berpikir jika sang mamih akan melahi...