"hei, kau sudah siap?" Tanya Yami. "Tolong tunggu sebentar lagi" kata Finral, "aku menggunakan banyak sihir. Jadi aku tidak akan sembuh secepat itu."
"Cih" ucap Yami dan Gauche mendecih secara bersamaan lagi.
"Kalian melakukannya lagi!" Finral berseru."Cih, cih, cih, cih! Tak usah kau pikirkan" kata Yami.
"Mana mungkin aku tidak kepikiran!" Balas Finral."Perutku lapar sekali. Dan juga aku tidak nyaman memakai baju sedikit terbuka seperti ini!" Rengek (Y/N) menatap seluruh bagian tubuhnya yang masih belum berubah. Sontak, Gauche dan Finral menatap bagian tubuh (Y/N), mereka mulai mimisan.
"Ta-tapi, kenapa kau tidak kembali berubah saja seperti semula?" Tanya Asta berkeringat. "Jika bisa, pasti dari tadi aku akan berubah!" Balas (Y/N) mencibir.
"Berhentilah membuat Marie menunggu" kata Gauche. "Aku tidak punya sihir tambahan sepertimu!" Finral berseru.
"Tidak, makin lama kita menunggu, semakin bahagia dia saat bertemu denganku" ucap Gauche. Ia kembali mimisan, "sepertinya aku tidak keberatan akan hal itu"
"Tidak keberatan apa?" Tanya Asta.
"Aku tidak akan memberi tahukan apapun tentang Marie padamu!" Gauche berseru. "Mengapa?!" Tanya Asta. "Siapapun yang mendekati Marie adalah musuhku!"
"Musuh?!"Perut Yami mulai berbunyi. "Ya ampun, aku juga lapar" katanya. "Bisakah setidaknya kau membawakan sarapan dengan sihir spesialmu?" Tanya Yami. (Y/N) juga mengangguk. "Aku juga bawakan!"
"Aku bukan pengantar makanan." Gumam Finral.
"Cih"Tak lama, Yami menoleh ke depan dan di susul oleh (Y/N), Gauche serta Finral. Asta hanya melirik dengan wajah tidak tahu apa-apa. "Ada apa?" Tanya Asta. Lalu Yami, Gauche, Finral, serta (Y/N) berdiri dari tempat duduknya. Dan Asta menjadi yang terakhir.
"Mana ini..." Gumam Yami.
tiba-tiba saja muncul tiga orang dari dalam sihir ruang.
"Siapa mereka?!" Tanya Finral bergumam. "Sepertinya bala bantuan" jawab Yami. "Bala... Bantuan, ya?" Gumam (Y/N) dengan tatapan serius.
"sihir spesial?" Tanya Asta. "Tapi pria itu sudah pingsan" gumamnya
Salah satu pria bersurai hitam itu menguap. "Yah, ini sangat buruk" katanya melihat sekitaran. "Sepertinya Licht-Kun dan Val-Chan sedang dalam masalah" lanjutnya.
Lalu ia kembali menguap. "Biasanya aku malas sih, tapi.." ia menguap lagi. "Aku harus menyelamatkan teman-temanku" katanya.
tiba-tiba ia menatap (Y/N) dan mematung. "Bukankah itu..." Gumamnya. Ia lalu menghampiri
(Y/N) secepat kilat. Tanpa (Y/N) sadari, pria itu tiba-tiba saja memegang belakang kepala (Y/N) dan menyatukan kening (Y/N) ke lelaki itu.(Y/N) tidak bisa berkata apa-apa, ia hanya menatap pria itu tidak percaya. "Akhirnya aku menemukanmu.." gumam pria itu.
"Siapa kau?.." tanya (Y/N) bergumam kaku.
"Cih, dia bisa berjalan secepat kilat!" Batin Yami. "Sihir Kegelapan: Tebasan Pedang Kegelapan!" Yami berhasil menebas pria itu dan mengenai lengannya. Pria itu langsung melompat mundur.
"Yami-San..." seru (Y/N) kaget. Ia kembali tersadar. "(Y/N)!, Siapa orang itu?!" Tanya Asta. "Aku juga tidak tahu" ucap (Y/N) menatap pria itu.
"Ya ampun, kau menyebalkan sekali!" kata pria itu. "Tapi seharusnya ini mudah untuk ditangani"
"Sihir Cahaya: Partikel Cahaya Penyembuh" pria itu menyembuhkan luka yang terkena serangan milik Yami.
"Sihir itu... Sama seperti sihir milik si alis bundar" gumam Asta.
"Kau datang juga, ya.. maaf, kekuatanku saja masih belum cukup" kata Licht. "Licht, sakit tidak?" Tanya Wanita bersurai merah muda itu.
"Fana, kau benar-benar ada di sini.." ucap Licht"Sekarang sudah tidak apa-apa" kata wanita yang bernama Fana itu.
"Sihir Penyembuhan Api: Jubah Phoenix"Sihir pengikat milik Yami menghilang dan mengangkat Licht ke udara. Sekumpulan api mengitari Licht saat ini.
"Karena kalian ada di sini, maka tak ada lagi yang perlu ku khawatirkan" ucap Licht."Eh, memangnya kau ini siapa?!" Seru Gauche.
Pria bersurai hitam tadi kembali menguap. "Licht-Kun.. kau tidak boleh menanggung semuanya seorang diri, loh" katanya.
"Beraninya serangga sepertimu melakukan hal itu kepada temanku?" geram pria tinggi, besar itu "tidak bisa ku maafkan! aku akan menginjak, menghancurkan, dan mencabut sayap kalian seperti kupu-kupu!"
"aku benci semua orang yang menyakiti Licht" ucap Fana tanpa ada ekspresi.
"Mereka ini siapa?" tanya Asta.
"Biar ku perkenalkan" jawab Licht, "Mereka adalah tiga orang anggota terkuat di Mata Matahari Tengah Malam" sambungnya.
"yang terkuat?" tanya (Y/N) mengulangi
"Ya.. dalam pertempuran, kekuatan mereka lebih tinggi dariku. Third Eye" katanya
"Mereka lebih kuat darimu?" kata Gauche berseru. "Third Eye, eh?" kata Yami. "Eh, dia pasti hanya menggertak saja" sambung Finral.
"Saat ini terlalu merepotkan untuk menggertak" ucap lelaki bersurai hitam. lalu Licht mulai menjelaskan "Sama seperti nama kerajaan, kalian menggunakan Clover sebagai simbol. Di dalam daun Clover, ada kata-kata bijak yang tidak cocok untuk kalian"
"Kata-kata itu adalah kepercayaan, harapan, dan cinta. Aku memberi mereka nama yang bertentangan dengan kata-kata itu" sambungnya,
"sebagai lawan dari kepercayaan, adalah Raia si penghianat. Sebagai lawan dari harapan adalah Vetto si keputusasaan. dan juga sebagai lawan dari cinta, adalah Fana si pembenci""Aku akan membunuh siapapun yang melukai Licht. Aku akan membunuh kalian" ucap Fana
"Penghianat, Keputusasaan, dan Pembenci" gumam Finral, Gauche hanya mendecih.
"Nama-nama itu memang terlihat kuat, tapi nama saja tidak menunjukkan seberapa besarnya kekuatan kalian" kata Yami.
"Yah, sepertinya kita harus membuktikannya. walaupun itu merepotkan" ucap Raia mengangkat sebuah katana hitam."Bukankah sihirnya itu seperti komandan Yami?" tanya Asta, mereka semua tercengang. "Benar juga!" seru (Y/N)
lalu Raia bergerak maju seperti kilat, "Sihir Peniru: Tebasan pedang kegelapan" Raia mengarahkan sihirnya ke mereka.
"Raia si penghianat ya? jangan suka meniru sihir orang lain! Aku akan menuntutmu karena pelanggaran hak cipta!" pekik Yami sambil menangkis serangan Raia.
"Wah.. mereka keren!" ucap (Y/N) tertegun. "Yami-san!" seru Finral."Jangan lupakan aku!, Sihir Makhluk Buas: Bear Claw!" mereka berempat meloncat kebelakang untuk menghidar dengan cepat.
"eeh.. kau cepat sekali!" cibir (Y/N). Sementara Yami terus-menerus menangkis hingga katana miliknya patah.
"Sekarang, Mari kita lihat ekspresi keputusasaan di wajahmu, tikus kecil. itu akan membuatmu terasa nikmat!""Kurang ajar!, katana ini sangat mahal lo!, ganti biaya perbaikannya!" gerutu Yami menunjukkan katananya yang patah. "Yami-san.." Gumam Finral berkeringat dingin
"Cih, padahal katana ini belum kubayar lunas." Cibir Yami sekali lagi. tiba-tiba saja sebuah bola sihir Api hampir menyerang mereka. Namun Yami berhasil melindungi mereka berempat dengan sihir Kepompong hitamnya.
"Aku benci kalian, tidak bisa ku maafkan. Aku akan membunuh kalian!" Kata Fana tanpa ekspresi lagi. "Salamander.. Roh Sihir, ya?" tanya Yami. "Fana si pembenci, kan? Tidak ada yang suka cewek menakutkan sepertimu, lo" ucap Yami.
Yami lagi-lagi mendecih "Cih.. Dia belum mengeluarkan kekuatan penuhnya, tapi... Roh Api salah satu elemen yang terkuat?" pikir dia
☘️TBC☘️
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓑𝓻𝓪𝓿𝓮 𝓰𝓲𝓻𝓵 ; BLACK CLOVER x Reader🍀
Genç Kurgu(Y/N) Roselei adalah wanita bangsawan dari bangsa Roselei. Dia adalah adik perempuan dari kapten ksatria sihir squad Mawar Biru. (Y/N) Roselei adalah wanita cantik dengan mata biru dan rambut pirang panjang. Dia mirip sekali dengan Charlotte Roselei...