Nine (WARN !! 🌚⚠)

9.9K 298 170
                                    

Hai hai!! Malam sabtu ey 🤣 besok weekend wooo

Tadinya mau upload besok soalnya ada rombakan di part ini, tapi..sekarang aja deh 🤣🤣

Maaf kemaleman hehe langsung aja!

Happy reading!

Oiya, ada ehem ehem ya 🌚 aku tau kalian sukaa ohohoho

.

.

.

.

.

Halilintar membuka matanya di pagi itu. Semuanya terasa berputar dan pusing menyerang kepalanya. Ini pasti efek tidur yang terlalu lama. Ia bahkan tak ingat berapa lama ia tertidur.

Pencahayaan di kamar itu sangatlah minim. Gorden yang biasa terbuka kini tertutup rapat dan lampu yang biasanya menyala kini mati.

Ia kemudian melihat sekeliling. Pemandangan ini terasa sedikit asing.

Sebentar.. ini, bukan kamarnya.

Tubuhnya terlonjak kaget menyadari dirinya berada di sebuah ruangan asing. Sebuah ruangan gelap dengan satu kasur tanpa perabotan apa pun. Suasananya pun berbeda dari rumahnya.

“AH!”

Saat ia akan bangun dari kasur itu, tiba-tiba tubuhnya tertarik ke belakang. Barulah ia menyadari kalau choker yang biasa ia kenakan di lehernya kini kembali tersambung dengan rantai panjang yang diikatkan di kasur itu.

Dan butuh waktu beberapa detik sebelum ia menyadari bahwa kedua tangan dan kakinya juga berada dalam posisi terikat rantai yang disambungkan pada bingkai dan pinggiran kasur.

Halilintar panik setengah mati. Rasanya seperti deja vu, ia pernah berada dalam posisi ini sebelumnya namun yang kali ini jauh lebih parah. Apalagi kini ia tidak berada di kamarnya sendiri, dan seluruh tubuhnya benar-benar terbelenggu pada kasur itu.

Tak ada yang bisa ia lakukan, tak ada yang bisa ia pikirkan.

Netra nya menatap sendu pada pintu kamar itu, dimana terdengar bunyi beberapa langkah kaki yang mendekat.

Berbeda dengan sebelumnya, ia tidak mau tau..atau lebih tepatnya sudah tau.

Ia tau betul tidak ada yang mungkin bisa melakukan hal semacam ini padanya, kecuali..

“good morning daddy!”

Jackpot.


Gempa yang memasuki ruangan lebih dulu datang menghampiri Halilintar dengan segelas susu di tangannya, diikuti oleh lima orang lainnya yang juga turut menghampiri sang ayah.

daddy pasti laper semaleman! ini, minum susunya dulu. Bentar lagi Gempa bawain sarapannya ya!” ujar Gempa semangat. Ia menyodorkan susu itu pada Halilintar yang hanya menundukan kepalanya.

“oh iya lupa! Bodohnya Gempa!” Gempa menepuk jidatnya, tersenyum simpul. Ia meraih dagu Halilintar, lalu mendekatkan gelas itu pada belahan bibir Halilintar.

daddy ayo minum” Gempa berkata lagi, dan Halilintar masih tak bergeming.

kubilang minum!”

Gempa yang habis kesabarannya langsung mendongakan paksa kepala Halilintar dan mencengkram kedua pipinya, memaksa bibirnya untuk membuka lalu langsung menuangkan cairan putih itu pada mulut Halilintar.

“UHK!! UHUK UHUK!!”

Halilintar tersedak oleh cairan putih manis yang dipaksa melalui tenggorokannya. Airmata sang ayah turut mengalir bersamaan dengan cairan susu yang tumpah dari tepi bibir Halilintar.

TRUE LOVE RESTRAINT (All x Halilintar) [✔END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang