One

8.8K 439 337
                                    

Awal-awal yang adem ayem lovey dovey dulu ya :3

Happy reading!

.

.

.

.

.

"brengsek!! Berhenti disana!!"

Seorang remaja laki-laki berlari kilat dengan tas ransel bergantung di punggungnya. Dibelakangnya, lima remaja lain tengah mengejarnya , berteriak dan meracau, menyuruhnya berhenti.

Remaja itu tertawa penuh kemenangan, alih-alih berhenti, ia malah mempercepat larinya dan bersorak riang saat sosok ketiga orang tadi mulai menghilang dari pandangannya.

"hahahaha dasar bodoh!! Coba aja tangkap aku!!"

Remaja bernama Blaze itu tertawa mengejek, ia terus berlari dengan kakinya yang lincah dan menyeringai saat melihat gang kecil didepannya.

Tanpa ragu, ia pun berbelok dan memasuki gang itu tanpa tahu kalau lima orang itu memiliki rencana lain untuk berpencar dan mencegatnya dari dua sisi.

Baru setengah gang ia lewati, tiba-tiba tiga orang berandal itu muncul di depannya. Dua lainnya datang dari sisi belakang dan kini Blaze terkepung ditengah-tengah.

"Oh.. shit.."

Nafasnya masih terngah engah dikarenakan ia tak berhenti berlari sedari tadi.

Blaze menggaruk kepalanya, bingung. Netra oranye itu menatap panik para berandal itu sembari bersandar pada tembok disampingnya.

"sekarang kau gak bisa kemana mana..huh.." salah satu dari mereka yang terlihat seperti boss maju mendekati Blaze dan langsung mencengkram kuat kerah baju remaja itu. Ia ditarik kuat sampai-sampai tubuhnya sedikit terangkat dari tanah.

"kembalikan vodka-ku, brengsek. Beraninya kau mencuri dari kami" marahnya. Kedua matanya menatap tajam Blaze seakan siap untuk membunuhnya saat itu juga.

Alih-alih takut, Blaze malah membuang muka sambil menyeringai kecil. Ia meludah ke tanah sebelum pandangannya kembali menatap si boss.

"berisik.. alkohol murah aja dipermasalahin. Harusnya kau berterima kasih padaku! Daripada kulaporkan ke guru dan kalian kena skors" Blaze tersenyum mengejek yang membuat lelaki didepannya itu semakin terpancing emosi.

"piece of shit!"

Lelaki itu langsung meninju Blaze tepat di wajahnya lalu melemparnya ke tanah. Blaze mendesis kesakitan, menyentuh tepi bibirnya yang sedikit berdarah karena pukulan itu.

Empat lelaki lainnya pun tak tinggal diam. Mereka langsung mengikuti jejak si boss dan menendangi tubuh remaja malang itu tanpa ampun.

Suara pukulan dan tendangan menggema di sepanjang gang itu, namun sayangnya karena letak gang yang terpencil, tidak ada seorangpun yang mendengar suara ricuh itu.

Blaze mengerang kesakitan saat salah satu dari mereka menendang wajahnya, ia secara refleks berusaha melindungi tubuh dan wajahnya sendiri.

Sepuluh menit lebih mereka menyiksa Blaze dan Blaze sendiri sudah tergolek lemas dengan luka dan lebam di sekujur tubuhnya. Kesadarannya pun mulai menipis karena sakit di kepalanya. Seragamnya pun kotor dan berantakan.

Tapi hal itu tidak membuat para berandalan itu puas. Sang boss kembali mencengkram kerah seragam Blaze, menariknya bangun secara paksa.

"kau udah mempermainkan kami, sekarang terimalah akibatnya!" lelaki itu berteriak dan hendak melayangkan tinjunya saat tiba-tiba lengannya ditahan oleh seseorang yang berdiri dibelakangnya.

TRUE LOVE RESTRAINT (All x Halilintar) [✔END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang