Thirteen

2.6K 193 118
                                    

Hai hai! Tinggal 1-2 chapter lagi nihh sebelum tamat!

Makasih yaa buat semuanya yg udh baca + vote + comment T-T aku sayang kaliaann

Walaupun alurnya udh ketebak, jangan bosen dlu ya XD

Happy reading!

.

.

.

.

.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Gempa? kamu bawa aku kemana?"

Halilintar bertanya takut-takut. Kini ia tengah berada di mobil bersama Thorn dan Blaze yang mengapitnya di kursi tengah serta Gempa yang mengemudi. Gempa hanya tersenyum simpul, ia melirik sang ayah dari spion mobil.

"s-solar..taufan dan ice mana? k-kok kita pergi dulu.." Halilintar bertanya lagi. Tubuhnya menegang begitu Thorn dan Blaze masing-masing memegang tangannya, mereka tersenyum penuh makna.

"Solar, Taufan sama Ice udah pulang duluan..daddy" ujar Blaze.

"Eh? Tapi..tadi kan Solar cari mereka kedalam? masa mereka pulang duluan?" tanya Halilintar polos.

"Iya daddy, mereka bertiga udah pulang.." Thorn tersenyum lalu mengecup lembut pipi sang ayah. Blaze pun melakukan hal yang sama pada pipi sebelahnya, membuat Halilintar memerah karenanya.

"Gempa, kamu masih ada air yang kamu beli tadi? aku haus nih.." Blaze tau-tau menyembulkan kepalanya di kursi depan, melirik Gempa yang masih menyetir.

"Thorn juga haus! Gempa ada air?" Thorn ikut menyahut.

"ada- tuh..aku ada beli air untuk kalian.. ada di kursi belakang" jawab Gempa tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan.

"ohh! terbaik lah Gemgem!"

Wajah Thorn dan Blaze langsung berbinar begitu menemukan dua botol air mineral yang diselipkan Gempa di kantong penyimpanan belakang.

Mereka langsung membuka dan meneguk air itu sampai habis dikarenakan haus yang tertahan yang disebabkan dari aktivitas mereka tadi.

"pelan pelan.. Thorn..Blaze..nanti keselek lho.." Halilintar yang duduk ditengah hanya memperhatikan kedua anaknya yang minum seperti tak ada hari esok.

Untung saja jalan yang mereka lalui mulus tanpa hambatan, sehingga kedua elemental itu leluasa menikmati air tanpa takut tersedak.

Usai meminum habis air itu, mereka kembali mengalihkan pandangannya pada Halilintar dan menyenderkan kepala mereka pada pundak Halilintar.

"daddy perhatian banget sama kami..hehe" Thorn terkekeh lucu.

Halilintar melirik Thorn dengan senyum kecil di wajahnya "wajarlah.. kan aku sayang kalian.." balasnya.

TRUE LOVE RESTRAINT (All x Halilintar) [✔END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang