✧1༘ ┊͙ Before Disaster

1.6K 137 73
                                    

⚠️Warning⚠️

Kisah ini hanyalah karangan fiktif dan tidak ada sangkut pautnya dengan tokoh yang bersangkutan di dunia nyata. Author hanya meminjam karakter tanpa dipungut biaya apapun. Jadi bacalah dengan bijak dan jangan lupa vote dan juga komen.

🔥RESPECT THE AUTHOR🔥

Ranauva's present♡️

·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·

‼️Informasi tambahan‼️

Jisung di sini aku bikin lebih pendek dari yang di real life... sekitar ±170 cm biar makin mendalami character. Jadi, jangan protes ya semisal aku kasih deskripsi "kecil"/"mungil" dan kawan2nya untuk Jisung🙏🏻🙏🏻🙏🏻

·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·

"Jisung, turunlah! Ada Giselle di bawah!"

Mendengar suara ayahnya, membuat Jisung yang sedang sibuk menulis skripsi langsung menyudahinya. Pemuda 22 tahun itu beranjak menuju lantai bawah. Tepatnya di ruang tengah, dimana Giselle sedang bersantai dengan orang tua beserta suaminya. Wanita itu memang rutin mengunjungi rumah lamanya, minimal sekali dalam sebulan.

Terlihat Giselle yang tampak lebih bahagia dari sebelumnya. Wanita kelahiran Oktober itu sesekali mengelus perutnya yang tampak buncit. Dia sedang mengandung buah cintanya dengan Jeno, suaminya. Yang tentu saja secara otomatis, Jisung adalah pamannya.

"Udah mandi belum, Ji? Kok belum ganti baju?" tegur Hyoyeon melihat anak bungsunya yang masih mengenakan kaos oblong dan celana kolor.

"Boro-boro mandi, Bun. Deadline sudah di depan mata," ucap Jisung kemudian duduk di samping Hyukjae, ayahnya, dan mencomot kue ikan yang tersaji di depannya.

Lumayan bagi Jisung yang memang butuh rehat. Kedatangan kakaknya ini benar-benar menyelamatkan otaknya, dan juga perutnya.

"Ngomong-ngomong, berapa usia kandungannya?"

"Mau jalan lima bulan, Ji. Rencana minggu depan kakak sama Mas Jeno mau periksa jenis kelaminnya," jawab Giselle dengan senyum yang tak luput dari wajahnya.

"Kau sendiri gak pengen nyusul kakakmu, Ji? Umurmu sudah cukup matang untuk menikah loh."

"Gak dulu deh, Bun," ucap Jisung kemudian bangkit dengan sepiring kue ikan di tangannya. "Nunggu dilamar Jay Enhypen dulu!"

"Yak! Halu terus!" seru Giselle begitu Jisung kabur menuju kamar sambil tertawa.

Sementara Hyukjae dan Hyoyeon geleng-geleng melihat tingkah putra bungsu mereka. Maklumi saja, Jisung masih fokus menata dirinya untuk masa depan. Tidak seperti Giselle yang memang sudah mapan bersama suami.

"O iya Kak Giselle! Thanks ya buat oleh-olehnya! Lain kali banyakin porsinya!"

"Tch! Anak ini!" decak Giselle mengundang tawa orang-orang di ruangan itu.

Jeno berdehem kemudian berkata, "Sel, kamu jadi nginep kan? Mas tinggal tidak apa-apa?"

"Tidak apa-apa kok Mas. Kan ada Ayah sama Bunda juga," jawab Giselle mengelus bahu suaminya.

"Bener Jen. Tidak usah khawatir. Biasanya juga Giselle di sini baik-baik saja, iya kan Bun?" timpal Hyukjae yang mendapat anggukan mantap dari Hyoyeon.

Titip Benih || NoSung (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang