✧4༘ ┊͙ Craziest Plans

914 93 29
                                    

⚠️Warning⚠️

Kisah ini hanyalah karangan fiktif dan tidak ada sangkut pautnya dengan tokoh yang bersangkutan di dunia nyata. Author hanya meminjam karakter tanpa dipungut biaya apapun. Jadi bacalah dengan bijak dan jangan lupa vote dan juga komen.

🔥RESPECT THE AUTHOR🔥

Ranauva's present♡️

·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·

Tiffany memasuki ruang rawat Giselle. Dilihatnya sang menantu tengah memandang lukisan besar di ruangan itu. Tatapannya begitu kosong juga menyedihkan. Membuat wanita paruh baya itu merasa sakit melihat keadaan istri anaknya.

Meskipun dirinya merasa kecewa, namun Tiffany tidak bisa menyalahkan Giselle yang merupakan korban. Yang ada dia merasa menyesal karena sempat melontarkan kata-kata negatif kepadanya. Kini, dia sudah tahu cerita di balik kemandulan Giselle. Dirinya sudah memiliki rencana untuk itu.

"Giselle?"

Sang empunya nama menoleh padanya. Tidak ada jawaban verba ataupun gestur darinya. Bahkan belum ada satu menit, wanita itu kembali menatap kosong lukisan tadi.

"Sudah baikan, Sayang?"

"Apa aku terlihat baik-baik saja, Ma?"

Tiffany meringis mendengar jawaban Giselle. Namun itu lebih mengarah ke pertanyaan daripada pernyataan. Seketika Tiffany merasa bodoh telah mengutarakan pertanyaan itu.

"Mama rasa tidak," ucap Tiffany tersenyum canggung membuat Giselle mendengus. "Tapi Mama punya rencana."

Giselle melirik ke arah ibu mertuanya tanpa minat. Paling juga dirinya akan didepak dari keluarga suami. Minimal dirinya yang akan dimadu. Jika boleh jujur, dia lebih memilih untuk mati sehingga terbebas dari dua pilihan itu.

"Adikmu, Jisung."

Mendengar nama adiknya disebut, mood Giselle seketika menurun. Sungguh, apakah tidak ada topik lain lagi?

"Mama dengar dia seorang male pregnant," pernyataan Tiffany sukses membuat Giselle terkejut.

"B-bagaimana Mama bisa tahu?"

Tentu saja Giselle kaget. Sejak Jisung mengalami siklus bulanan pertamanya, keluarganya menutup status Jisung rapat-rapat dari publik. Bukan karena mereka malu, tapi sebagai bentuk perlindungan untuk Jisung.

Laki-laki kodratnya tidak memiliki rahim. Tapi Jisung berbeda. Saat dia lahir, dokter mendiagnosisnya memiliki rahim. Namun karena organ laki-lakinya lebih dominan, mereka berpikir untuk tidak terlalu menganggap serius. Ekspektasi mereka, rahim Jisung tidak akan berfungsi di masa depan.

Realita rupanya tidak selaras dengan ekspektasi. Hingga memasuki masa pubertas, Jisung sering mengeluh sakit di perut bagian bawah. Setelah itu, mereka dikejutkan dengan darah yang mengalir dari selangkangan si bungsu. Itu bukan sakit perut biasa.

Giselle ingat sekali, Jisung pernah dirisak dan hampir diperkosa saat masih SMP. Hyukjae sampai menuntut pihak sekolah atas kelalaian mereka. Tak hanya itu, ayah beranak dua itu memastikan para pengganggu itu drop out dan tidak ada sekolah yang mau menerimanya. Sementara Jisung menjalani homeschooling sekaligus kunjungan rutin ke psikiater.

"Soal Mama tahu darimana itu tidak begitu penting, Giselle. Yang pasti, Mama ingin Jisung mengandung benih dari Jeno," ucap Tiffany seketika membuyarkan lamunan Giselle.

Titip Benih || NoSung (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang