Bab 8

716 93 6
                                    

Klik ⭐ nya guys!
Typo alert!





















"Tae,untuk apa membawa dia kesini?!" Itu Baekhyun, ibu dua anak. Pemilik butik terkenal di Seoul.

"Ma-" ucapannya terpotong,saat Jungkook menatapnya.

"Bibi, saya rasa bibi sudah mengenal saya. Pria brengsek yang menjadi penyebab Taehyung putra anda mengalami musibah ini. Sebelumnya saya minta maaf yang sebesarnya pada bibi." Ujar Jungkook

"Maaf? Yang benar saja."Baekhyun terkekeh." Apa maaf mu bisa mengembalikan Taehyung seperti dulu? Apa maafmu saja membuat mentalnya kembali, apa maaf mu bisa mengembalikan rasa percaya dirinya? Tidak bukan? Satu hal lagi putra ku bahkan harus mengandung!"  Baekhyun nampak terengah menahan emosi.

"Saya akan bertanggung jawab atas anak yang di kandung Taehyung bibi." Jungkook menimpali.

"Bocah ingusan sepertimu bisa apa? Penampilan urakan tato bahkan tindik dimana-mana menjanjikan apa untuk putraku? Kalau hanya untuk menambah penderitaannya lebih baik kamu angkat kaki dari sini. Aku sudah cukup bersabar dan tak ikut memenjarakanmu waktu itu. Tapi Taehyung masih perduli denganmu. Dimana hati nurani mu? Pergi! Aku muak melihat wajah mu!" Baekhyun akhirnya meluapkan emosinya.

"Bibi, saya mohon. Beri saya kesempatan. Saya janji, saya akan membahagiakan Taehyung. Saya akan bekerja keras. Mama juga sudah setuju untuk menebus semua dosaku pada Taehyung. Saya mencintai Taehyung. Saya mohon bibi beri saya kesempatan!" Jungkook bersujud di kaki Baekhyun Taehyung sampai terkejut di buatnya.

Baekhyun menatap putra bungsunya mencari jawaban. Taehyung hanya menangis, menanggapi ketulusan Jungkook.

Cukup lama,meski Jungkook tak lagi bersujud tapi Baekhyun meninggalkan Jungkook bersama Seo Joon yang baru pulang dari kantornya.

"Lalu, dengan apa kamu mau menghidupi adikku?" Tanya Seo Joon." Kau tau, meskipun kami tidak kaya Taehyung kami besarkan dengan cukup. Tidak pernah merasa kekurangan. Bahkan dilimpahkan kasih sayang. Lalu apa yang bisa kamu berikan pada Taehyung?." Ulang Seo Joon.



























Jungkook pulang dengan bahagia, setelah berdebat panjang dengan Seo Joon lama. Akhirnya ia mendapatkan restu. Meski belum bisa mendapatkan hati Baekhyun sang mama, ia akan berjuang. Berjuang untuk cintanya,untuk segala dosa yang ia berikan pada Taehyung.

Jungkook bersyukur,ia pulang disambut hangat oleh sang mama tercinta.

"Gimana?" Tanya Yuji sang mama.

Jungkook tersenyum dengan sedikit bergetar."Mama,aku udah dapat restu dari Kak Joon meski mama Baekhyun belum mau bicara tapi Jungkook senang. Senang bisa melakukan sesuatu untuk menebus segala dosaku pada Taehyung."

Yuji tersenyum senang namun juga merasakan pilu diwaktu bersamaan.

"Syukurlah,semoga kedepannya Baekhyun dapat menerimamu ya." Ucapan Yuji itu selalu merangkap menjadi do'a yang mujarab untuk setiap keputusan Jungkook.

Ia bahagia,dan ia juga punya tugas untuk membahagiakan dua orang yang akan menjadi prioritasnya.
















Taehyung tengah serius dengan kegiatan Home Schoolingnya sehingga terkadang ia lupa jika tengah mengandung. Lelah,ia juga merasa beruntung karena kehamilannya tak terlalu membuatnya repot dengan acara Morning Sick Ness atau ngidam yang aneh-aneh.

Hanya saja Baekhyun selalu mewanti-wanti Taehyung jika ingin sesuatu maka harus bilang. Karena tidak mau cucunya berakhir dengan ileran gara-gara tak keturutan.

Begitu pula dengan Jungkook,ia sekarang membuka sebuah caffe kekinian yang memang belum terlihat besar akan tetapi pengunjungnya cukup ramai. Apalagi waktu weekend.

Membuat mereka jarang bertemu tapi Jungkook selalu menyempatkan diri untuk mengirimkan pesan atau melakukan sambungan Video Call.

Ini hari Sabtu,caffe akan ramai saat masuk jam pulang kerja. Banyak pengunjungnya menghabiskan makan-makanan ringan untuk menikmati suntuknya setelah belajar seharian atau lelahnya bekerja seharian.

Jungkook juga mempunyai beberapa karyawan yang mengurus caffenya. Mereka adalah Namjoon dan Yoongi.

"Yoon,gue mau anterin cemilan dulu ke rumah ya, Taehyung bilang mau cake berry." Jungkook menyodorkan kunci caffe pada Yoongi.

"Iya,hati-hati Jung. Salam buat Tae ya." Ujar Yoongi.

"Iya, Joon balik dulu!" Pekik Jungkook yang sudah berada di ambang pintu.

Kebetulan juga pelanggan mereka sudah berkurang sejak satu jam yang lalu. Makanya Yoongi membiarkan Jungkook pergi.

"Sepertinya ada yang bakal buka lowongan nih..." Celetuk seseorang yang menyembulkan kepalanya dari balik pintu.

"Ohh, hai sayang! Baru nyampe?" Sapa Yoongi, dan orang yang di sapanya tak lain adalah Jimin.

"Mau di bantu gak nih? Tutup jam berapa ?" Kini Jimin masuk dengan santainya masih mengenakan seragam.

"Nunggu pelanggan terakhir aja, kalo udah mulai sepi kita stop Jim." Sahut Namjoon.

"Ohh iya, ini sudah 3 bulan. Kita bakalan menghadapi UAS kan? Taeby bakalan akselerasi ikut Ujian Kelulusan ya?" Tanya Jimin di angguki oleh ke dua orang tampan dihadapannya sebelum ada satu pelanggan masuk.


















Jangan memberi harapan jika akan menimbulkan kecewa.
Jangan menjanjikan sesuatu jika tak mampu menepatinya.
Jangan pernah datang kembali jika hanya ingin pergi lagi.

Rasa kecewa,sakit,bahkan kehilangan. Sudah menjadi afeksi yang menyesakkan.

Rasa yang tak tersampaikan, luka yang terus kembali tergores. Menyisakan rasa sakit yang tak pernah berujung.














To be continue ...

A/n : Semoga kalian ga bosen sama book ini, dan yang udah ngasih vote buat story' abal-abal ini aku ucapin makasih banyak.

Rhichie tu ga pernah pede tiap bikin cerita, aku yang basicnya seorang Fujho, sering memaksa membuat cerita yang diluar ekspetasi ku, bukan Boys Love tapi yang aku sebut Normal Berakhir aku delete padahal udah bikin draft banyak sekali.

Haha,kesannya emang kalo bukan di pasionnya ya kita seperti ngga ngeluarin power kita full pada titik itu. Begitu juga dengan Rhiechie.

Jadi makasih banget buat yang udah support Rhiechie dan udah dukung juga.

Rhiechie ingetin lagi,hargai setiap karya yang dibuat sepenuh hati oleh seluruh author-nim dimanapun berada.

Karna support kalian juga mereka termasuk Rhiechie bahagia.

See ya !
Rhiechie Riie

Ganteng batt masa depan Rhiechie🤭🖤🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ganteng batt masa depan Rhiechie🤭🖤🥰

Tentang Kamu || COMPELETED|| KOOKTAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang