Bab 2

1.1K 131 1
                                    

Sudah dua Minggu, Jimin masih terus membahas tentang Yoongi. Anak itu jadi bucinnya si kulit pucat entah sejak kapan.

Dia meracau ingin meminta nomor ponsel milik Yoongi sedari pagi. Berakhir ia di seret menuju ruangan D.

Suasana cukup tegang,bibir tebal Jimin melengkung kebawah dengan mata yang berkaca-kaca.

Ia paham betul, Yoongi menolak Jimin. Ia sedikit tidak terima kala justru dirinya yang malah disukai Yoongi.

"Yoongi!" Panggil Taehyung.

"Hmm." Sahutnya

"Tolong jangan bikin sahabat ku kecewa,dan maaf aku tidak suka dengan mu." Taehyung mengutarakan isi hatinya pada Yoongi di bangku taman kelasnya.

"Aku tau,dari matamu menjelaskan semua. Kau bukan pembohong yang baik. Dan kau teman yang baik." Balas Yoongi

Senyum Taehyung terkembang,senyum yang dapat menaklukkan semua orang. Tak ada yang bisa menolak pesona Taehyung entah itu Seme atau Uke.

Yoongi itu Biseksual, Orientasi seksual nya tak terpaku pada pria atau wanita saja.

"Jiminku itu sangat baik, pengertian dan penyayang. Meski dia bawel tapi aku yakin kalian berdua sangat cocok. Jimin sangat suka padamu. Cobalah,jika memang nanti kedepannya kalian tidak cocok aku akan menjelaskan padanya." Tutur Taehyung.

"Padahal aku benci yang cerewet,hahahaha."Yoongi berkelakar.

Tanpa mereka sadari ada sepasang mata memperhatikan keduanya. Menyiratkan makna apa tak terjelaskan.










____________________________

"Ya Tuhan panas sekali!" Keluh Taehyung.

Sekarang sudah musim panas,ia tak di jemput oleh kakaknya. Berakhir dengan ia harus jalan kaki.

Kabar Jimin sekarang?
Mereka berdua sudah jadian,meninggalkan Taehyung sekarang yang seperti anak ayam yang kehilangan induknya.

'tin tin!'

Terdengar klakson motor dari belakang.

Jungkook berhenti tepat di samping Taehyung.
"Butuh tumpangan?" Tanya laki-laki itu.

"Emm,gak usah deh ngerepotin. Lagian rumahku udah ga jauh lagi." Taehyung menolak secara halus.

"Yakin,panas lohh. Sekalian yuk di depan ada kedai es krim. Aku traktir ya?" Tawar Jungkook.

Meski awalnya ragu, akhirnya Taehyung mau ikut dengan Jungkook. Taehyung naik dan tangannya diraih oleh Jungkook untuk berpegangan pada pinggangnya.

Semburat kemerahan menggerayangi pipinya. Perasaannya begitu campur aduk bahkan jantungnya seperti ingin melompat dari sarangnya.

Taehyung tak tau apa yang di rasakannya. Nyaman dan merasa jika di belakang pemuda ini,ia merasa aman terlindungi.

"Mau rasa apa?" Tanya Jungkook.

"Strawberry."Jawab Taehyung.

"Noona aku mau yang rasa coklat dan strawberry." Pesan Jungkook

"Baik." Sahut penjual

Kalian duduk di dekat jendela. Saling berhadapan namun suasana jadi canggung. Entah bingung apa yang ingin dibahas.

Dengan segala kemampuan yang ada(ck keinget Dragon Ball kan aku)
"Anu, Jungkook-ahh kenapa rambutmu berwarna pirang?"

Ok buang saja Taehyung ke laut, pertanyaan macam apa itu. Ia merasa bodoh sekali sekarang.

Senyum Jungkook terukir."Apa kau tak suka?" Tanyanya balik.

Taehyung menggeleng cepat, bukan itu maksudnya. Haishh mulut dan otaknya kenapa tiba-tiba gak connect disaat seperti ini."Aniyo,aku hanya tanya saja---" mengalihkan pandangannya ke jalanan."Aku rasa warna hitam sangat cocok untukmu." Sambungnya lagi.

"Begitukah?" Tanya Jungkook dan diangguki oleh Taehyung.

Belum sempat bertanya lagi pesanan kalian datang."Pesanan siap!"

"Wahh" Taehyung dan Jungkook kompak.

"Kalian sangat cocok,serasi sekali."Puji pemilik kedai.

"Benarkah?" Tanya Jungkook.

"Iya,pacarmu ini manis sekali."jawab pemilik kedai.

"Uhuk!!! Uhuk!!!" Taehyung kaget bukan main sampai terbatuk.

"Hey, kau tak apa?" Tanya Jungkook, pemilik kedai itu meninggalkan mereka berdua.

Taehyung mengibaskan tangannya cepat."Umm,aku tak apa.Uhukk!!"

















To be continued...
_____________________
What the hufffttt!
Berantakan,gaje dan gak ngerti lagi..
Wkwkwkwk...

Jangan lupa!
Follow dan Voment Jusseyo!

See ya!
Rhichie Riie
(13/12/2021)

Tentang Kamu || COMPELETED|| KOOKTAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang