15 - Winter Falls

673 83 19
                                    

Seungmin duduk di dekat jendela, memandangi pepohonan yang daunnya telah gugur sepenuhnya. Bulan Desember ini adalah yang paling dibencinya, dia tak terlalu suka musim dingin, karena membuatnya harus tinggal di rumah. Tetapi, semenjak ada Hyunjin, Seungmin tak pernah sebenci itu lagi pada musim dingin. Pemuda itu berhasil mengubah musim dingin mereka, menjadi hangat.

Namun sayangnya, hari ini, musim dingin jauh lebih dingin dari biasanya. Bahkan tangannya terasa sedikit kaku, padahal salju pertama saja belum turun.

Benar, semuanya karena Hyunjin tak ada di sampingnya. Separuh hidupnya telah dibawa pergi pria itu, dan sekarang Seungmin tak tau harus mencari sosok itu kemana. Apakah dia masih bernafas, atau buruknya ia sudah tiada di dunia.

Malam dingin, luka tembakan, terjatuh puluhan meter,  air yang dalam, apakah memungkinkan untuknya kembali?

Semuanya terlalu rumit, tak mudah dicerna oleh otaknya yang teramat lelah.

Iya, Seungmin lelah, tubuhnya lelah, pikirannya lelah, jiwanya apa lagi. Ia bagaikan mayat hidup yang tak dapat beristirahat dengan tenang, bahkan untuk menghirup udara baru saja ia tidak bisa.

Setiap harinya Seungmin menghirup udara yang sama, di dalam kamar ini. Kamar besar yang mewah, namun tak berarti apa apa. Semua jendela telah di paku mati, hingga tak bisa dibuka lagi.

Kejam sekali bukan? Ia di penjara di rumahnya sendiri.

Apalah arti hidupnya sekarang ini?

Apakah ia harus mati?

Menyusul ibunya? Ayahnya? Atau... kekasihnya?

Dalam kesendiriannya, ia selalu berbicara sendiri.

"Hyunjin, aku tak punya bayangan lagi tentang mu. Sulit buat ku berfikir bahwa kau baik-baik saja hiksㅡkau dimana, kau seperti apa, dan bagaimana, semuanya terlalu buram, aku tak bisa melihat itu.."

"Dingin kah air itu? Seberapa dingin? Apakah sedingin tubuku sekarang? Aku rasa itu jauh lebih dingin dan sangat menyakitimu. Tapi, aku harap kau dapat bertahan, dan menjemputku sekarang."

"ㅡku mohon Hyunjin, beri aku sesuatu untuk menjadi pegangan. Sebuah petunjuk agar aku dapat menunggumu lebih lama lagi disini. Aku sungguh tak apa, sakit disini pun aku tak apa, asal kau kembali padaku."

Seungmin remat bajunya kuat, salurkan rasa sakit yang menusuk jantungnya. Tangisnya terus berlangsung, isakannya memenuhi ruangan redup cahaya itu. Terdengar sangat menyakitkan.

Ia pukul-pukul dadanya, berharap sesak di dada itu pergi.

"Jika kau sudah pergi jauh dari ku, ku mohon tunjukan sesuatu agar aku bisa mengakhiri hidupku sekarang, Hyunjin." Isaknya semakin kuat.

"Aku, aku sudah tidak sanggup."

Kim Seungmin jatuh tergeletak di lantai, tubuhnya lemas, bahunya bergetar. Ia masih terus menangis, tetapi tak mampu bangkit.

Tubuhnya sakit, raganya remuk.

Bahkan di dalam dirinya, tak ada lagi yang tak luput dari rasa sakit.

Ia bertahan cukup lama disana, menangis dan terus menangis. Sampai rasanya ia sudah mulai kehabisan air matanya, dan berdiam diri beberapa waktu.

Pikirannya pun mulai melayang layang.

Tok tok tok

Setelah mengetuk pintu berapa kali, seseorang masuk kedalam kamar Seungmin dengan perlahan. Langkah kaki yang pelan, dapat Seungmin rasakan.

"Kalau kau ingin menyakiti ku lagi, silahkan, tembak saja diriku dengan pistolmu, sampai mati aku tidak akan membiarkanmu mendapatkan apa yang kau mau." Ucap Seungmin lemah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Kim's Escape ♕ Seungjin [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang