Hyunjin menatap ponselnya yang baru saja menyelesaikan panggilan dari sang tuan muda, dia mendecak pelan saat si tuan muda memintanya untuk menjemputnya disebuah toko buku.
Beberapa menit yang lalu Hyunjin memutuskan untuk menjernihkan pikirannya setelah merasa gondok dengan berita yang baru saja ia tonton.
Dengan terpaksa Hyunjin memutar balik mobilnya dengan secepat mungkin, takut jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan kepada tuan mudanya.
Seingatnya beberapa jam yang lalu si tuan muda masih bersenang senang dengan tunangannya, dan bagaimana bisa sekarang malah meminta Hyunjin untuk menjemputnya? Kini berbagai macam pertanyaan muncul dikepalanya.
"Ck! Apalagi yang dia lakukan kepada milikku" geramnya dalam kesendirian.
Pedal gas itu diinjak lebih dalam, melajukan mobilnya lebih kencang bak kuda pacu, membelah jalanan kota seoul yang terasa ramai disore hari.
Tak ada aturan, matanya menatap jalanan dengan tajam tak perduli bagaimana orang orang memakinya diluar sana.
Dalam otaknya kini ada yang lebih penting daripada nyawanya sendiri.
Sesampainya ditempat yang dimaksud, Hwang muda bergerak cepat menelusuri jajaran pertokoan, mencari keberadaan si manis yang menjadi alasan mengapa dia tak bisa tenang sekarang ini.
Sampai dimana sebuah siluet berperawakan kecil menyapa retina mata, disana si tuan berjongkok sambil menutupi wajahnya dengan menggunakan koran, demi menghindari orang orang yang bisa saja mengenalnya.
"Tuan muda" panggilnya.
Kim Seungmin, si pemuda manis yang merasa tidak asing dengan panggilan tersebut, dengan segera mendongakkan kepalanya keatas, saat matanya berhasil menangkap sebuah penampakan sang asisten pribadi sudah berdiri dengan tampannya disana, senyumnya mengembang dengan indahnya.
Bermandikan cahaya matahari yang lebih tua tampak begitu mempesona dimatanya. Tertegun selama beberapa detik tak membuat tatapan curiga dari sosok yang ditatap, malah beberapa detik kemudian orang itu ikut berjongkok dan memakaikan sebuah masker hitam dan kaca mata serupa dengan maskernya.
"Akan lebih baik jika begini, ayo berdiri" Hyunjin membantu tubuh mungil itu untuk berdiri, kemudian dengan cepat dia melepas jasnya dan memasangkannya ketubuh pemuda yang lebih muda 7 bulan darinya.
Selesai memasangkan jasnya pada Seungmin, Hyunjin menatap kearah Seungmin dengan tatapan meminta penjelasan.
Bola mata Indah milik Seungmin bergerak panik walaupun Hyunjin tak dapat melihatnya langsung karena terhalang oleh kacamata hitam tetap saja dia panik.
Seungmin pun tak tau mengapa dirinya tiba tiba mendadak tak bisa berkutik dihadapan Hyunjin yang menatapnya dengan tajam.
"Kenapa anda bisa ada disini sendirian? Dimana si CEO itu?" tanya Hyunjin.
"Kenapa malah kau yang lebih galak dariku?! Seharusnya aku yang marah padamu!! Dasar lamban!" Seungmin berdecak kesal, menubrukan bahu kirinya pada bahu lebar Hyunjin dan berjalan mendahului si Tampan.
Hyunjin diam tak ingin melawan, dibiarkannya Seungmin memimpin jalan mereka walaupun tak tentu arahnya.
"Seharusnya anda tidak terlalu percaya kepada Lee Minho, dia itu hanya memanfaatkan anda tuan" lirih Hyunjin yang terdengar samar samar ditelinga Seungmin.
Seungmin berhenti mendadak membuat Hyunjin yang berjalan dibelakangnya juga ikut berhenti, mereka bertatap saat ketika Seungmin membalikkan tubuhnya untuk menatap nyalang pemuda tampan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Kim's Escape ♕ Seungjin [On Going]
Fanfic❝𝚝𝚑𝚎 𝚎𝚜𝚌𝚊𝚙𝚎 𝚜𝚑𝚘𝚠𝚜 𝚖𝚎 𝚑𝚘𝚠 𝚌𝚛𝚞𝚎𝚕𝚝𝚢 𝚘𝚏 𝚝𝚑𝚎 𝚠𝚘𝚛𝚕𝚍❞ 김승민 ✘ 황현진 ©jeogionuna