The Kim's Escape ♕ Seungjin [On Going]

05 - The Ecsape

Mobil audi hitam Seungmin memasuki pekarangan sebuah mansion yang selalu disebutnya rumah itu, setelah ia selesai memarkirkan mobilnya, Seungmin segera keluar dengan wajah lesu tak lupa dengan mata sembabnya. Menangis sepanjang jalan membuat tenaganya terkuras begitu banyak.

Saat memasuki rumah mewahnya Seungmin segera disambut oleh beberapa waiters yang menunduk sopan kearahnya. Tak lama kemudian seorang wanita parubaya muncul dari balik pintu yang Seungmin tau itu adalah kamar milik wanita itu.

"Anak mama kenapa?" wanita itu menatapnya penuh kekhawatiran.

Seungmin tak menjawab dan terus berjalan menuju kamarnya, tak menghiraukan panggilan dari wanita tersebut.

Tak ada yang bisa meluluhkan hati Kim Seungmin setelah kepergian kedua orang tuanya, karena itulah Seungmin selalu menyendiri.

Ibu tirinya selalu baik padanya, dan Seungmin tampak selalu hormat kepada wanita itu. Tetapi Seungmin berubah semenjak ayahnya meninggal dua tahun yang lalu.

Tidak ada lagi Seungmin yang ramah.

Seungmin yang menjadi tak banyak bicara setelah ibunya meninggal, semakin pendiam saat ayahnyapun tak bisa dia tahan untuk waktu yang lama.

Bicaranya mulai ketus, tatapan tajam dan dingin, selalu menyendiri, tak ingin seorangpun mengganggu kehidupannya.

Setelah mengunci pintu kamarnya, Seungmin menjatuhkan tubuhnya keatas tempat tidur berukuran besar itu, mengistirahatkan tubuhnya yang terasa remuk redam setelah kata kata perpisahan terucap yang begitu menghantam hatinya.

Seungmin marah, tetapi egonya tak ingin mengalah. Dengan mudahnya dia membiarkan Hwang Hyunjin pergi dari kehidupannya.

Tidak tau mengapa, rasanya hati Seungmin begitu sesak didalam sana dan air mata yang tadinya sudah berhenti kembali mengalir dari ujung matanya.

"Aku tidak akan menyesal Hwang, kau itu salah"

"ㅡaku akan bahagia bersama cintaku, walaupun aku harus berjuang demi mendapatkannya" Seungmin tersenyum pahit.

Berbohong kembali.

Beginilah caranya Seungmin hidup, hidup dengan segala kebohongan demi sebuah kebahagiaan. Membohongi dirinya sendiri, adalah makanan sehari-hari.

Berbohong pada diri sendiri berkata bahwa dia adalah seorang yang kuat, membohongi dirinya sendiri kalau semua orang berpihak kepadanya, dan juga membohongi dirinya sendiri kalau hidupnya dipenuhi oleh cinta dan kasih sayang.

Tetapi kenyataan selalu mengkhianatinya, memusuhinya, tak ingin bersahabat kepadanya. Semuanya terasa pahit dan hampa, tidak ada cinta dan kasih sayang, yang ada hanyalah sebuah kehampaan diantara keramaian.

"Aku tidak akan perduli lagi padanya. Aku akan menikah dengan pilihan ku, dan aku akan bahagia"

Benar jika Seungmin mengatakan kalau Lee Minho adalah sumber kebahagiaannya sekarang, lelaki dengan paras bagaikan pangeran itu mampu meluluhkan hati Seungmin disaat terberatnya.

Datang disaat Seungmin begitu hancur hancurnya saat mengetahui bahwa sang ayah akan pergi selama lamanya. Tragedi kecelakaan karena rem blong dua tahun lalu merenggut nyawa sang ayah, satu satunya orang yang ia sayangi.

Seungmin hampir ingin bunuh diri dari lantai 8 rumah sakit karena frustasi, namun semuanya digagalkan oleh seorang lelaki berwajah tampan, yang merelakan dirinya tertimpa tubuh tinggi Seungmin yang dia tarik sebelum Seungmin memutuskan untuk meloncat.

Tak perduli bagaimana Seungmin mengancamnya untuk lompat jika Minho mendekat, tetapi pemuda yang berstatus sebagai CEO dari perusaan terkenal korea Selatan itu, berhasil menyelamatkan nyawa dari si pemuda manis.