Strawberry Cheesecakes - 07

671 91 0
                                    

Sejak dari saat itu Juyeon selalu meminta jatah pada Minho setiap minggu. Pria itu selalu melakukan itu atas dasar cinta pada Minho.

"Apa cinta harus selalu berhubungan badan?" Gumam Minho sambil menatap ke arah jendelanya. Karena hal itu membuat Minho entah kenapa menjadi ragu dengan Juyeon.

Minho benar-benar sudah kelelahan saat itu, napasnya terengah-engah setelah Juyeon bermain beberapa ronde dengannya tadi.

"Istirahatlah dulu" kata Juyeon sambil mengecup leher pria itu. Minho terdiam, sekujur tubuhnya sudah sakit saat itu.

"Kau sudah menggunakan pengaman kan?" Tanya Minho. Pria itu mengangguk lalu dia merangkul Minho dari belakang.

"Aku selalu menggunakannya, kau jangan khawatir" kata pria itu.

"Kak" panggil Minho.

"Hmmm" jawab Juyeon sambil asik membuat beberapa kismark di punggung pria itu.

"Apa cinta itu harus berhubungan badan?" Tanya Minho pada pria itu. Mendengar itu Juyeon mengeratkan pelukannya.

"Hubungan badan membuat ikatan kita semakin erat seperti suami istri" jelas Juyeon.

"Tapi kita kasih berpacaran" kata Minho.


🍰🍰🍰

Saat itu Minho tengah berjalan di gang sepi itu. Di depannya dia melihat seorang pria tengah kebingungan.

"Bukankah itu polisi itu?" Gumam Minho. Dia mendekat dan memastikannya.

"Kau polisi itu?" Tanya Minho, pria itu menoleh lalu tersenyum.

"Ahh kau yang hampir ditabrak mobil itu" kata pria itu. Hal itu membuat Minho terkekeh, bisa-bisanya pria itu mengingatnya.

"Apa rumah mu di sekitar sini?" Tanya pria itu.

"Iya rumah ku di sana" kata Minho menunjuk ke arah belakang Chan.

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Minho. Dia sangat ingin membantu pria itu karena dulu dia pernah membantu Minho.

"Aku mencari alamat seseorang Apa kau tahu?" Tanya Chan. Minho melihat alamatnya.

"Ahh maaf tapi aku tidak tahu" kata Minho. Pria itu nampak kecewa, lalu dia tersenyum.

"Baiklah sampai jumpa lagi, jangan menyebrang sembarangan lagi" kata pria itu lalu dia meninggalkan Minho.

🍰🍰🍰

Minho terkejut saat melihat ibu tirinya tengah menunggu dirinya di depan pintu.

"Dari mana kau?" Tanya wanita itu. Minho menunduk tak berani menatap wanita itu.

"Aku tahu kau masih berhubungan dengan pria itu" kata wanita itu. Seketika membuat tubuh Minho menegang.

"Kau anak nakal rupanya" kata wanita itu lalu dia langsung memukul Minho dengan sendok kayu membuat pria itu meringis kesakitan.

"Kau akhiri hubungan mu dengannya, jika tidak aku akan mengadukan mu pada ayah mu. Aiss dasar menyusahkan" kata wanita itu setelah membuat pria itu babak belur.

Minho berusaha untuk bangkit, dia mengusap air matanya yang sudah menetes deras.


"Minho kau kenapa?" Tanya Juyeon saat melihat pada pria itu lebam. Minho menggeleng lalu dia tersenyum tipis.

"Ayo ke rumah ku nanti malam" kata Juyeon. Minho terdiam sambil menunduk.

"Maaf aku tidak bisa melakukan itu lagi" kata Minho. Entah kenapa mendengar itu membuat Juyeon naik darah.

"Kau tidak mencintai ku lagi?" Tanya pria itu. Minho langsung menggeleng pelan tapi Juyeon saat itu tengah diselimuti amarah.

Sejak hari itu Juyeon benar-benar marah pada Minho, dia tidak membaca pesan dari pria itu dan bahkan tidak mengangkat telepon darinya.

"Apa yang harus aku lakukan?" Gumam Minho.

Manis itu lalu membuat sebuah kue, kue yang sangat di sukai oleh Juyeon. Malam itu Minho memutuskan untuk menemui pria itu. Dia tahu di mana akhir-akhir ini pria itu berada.

"Kak" panggil Minho saat melihat Juyeon keluar dari sana. Minho langsung mendekat dan memberikan kotak itu pada Minho.

"Ini aku membuatkan mu kue kesukaan mu" kata Minho sambil membukanya sedikit.

"Ini aku membuatkan mu kue kesukaan mu" kata Minho sambil membukanya sedikit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah kau bawa saja pulang" kata pria itu. Minho menghela napas, wajah Juyeon terlihat sangat dingin sekarang. Setelah itu dia mencoba untuk pergi.

"Tapi aku membuat ini untuk mu" kata pria manis itu. Juyeon berbalik lalu dia menampar pria itu.

"Kenapa kau sangat keras kepala? Sudah ku katakan aku tidak mau!" Kata pria itu. Minho menunduk, sambil memegang pipinya.

"Aiss" umpat Juyeon.

"Hai! Kenapa kau memukul dia?" Seorang pria mengejar Juyeon saat itu.

"Siapa kau?" Tanya Juyeon pada pria itu.

"Padahal dia sudah susah payah membuat makanan itu pada mu. Kenapa kau menamparnya? Jika kau tidak kau tolak dengan benar" Kata pria itu. Juyeon semakin emosi, lalu dia mencoba ingin memukul pria itu.

"Kau pikir aku ini gila? Ini" pria itu menyerahkan tanda pengenalnya.

"Kau bisa di tahan Tuan" kata pria itu. Juyeon lalu tersenyum sinis lalu dia langsung pergi dari sana. Setelah Juyeon pergi, pria itu mendekat ke arah Minho.

"Kau baik-baik saja kan?" Tanya pria itu. Minho terlihat mengusap air matanya.

"Apa si brengsek itu pacar mu?" Tanya pria itu pada Minho. Mendengar ucapan itu membuat Minho tersenyum.

"Kau benar dia memang sangat brengsek" kata Minho.

"Apa yang kau bawa?" Tanya pria itu. Minho langsung membukanya.

"Ini kue, tapi sepertinya tidak enak aku akan membuangnya saja" kata Minho sambil tersenyum tipis.

"Apa aku boleh mencobanya? Sepertinya ini Cheesecakes ya?" Tanya pria itu. Minho mengangguk pelan.

TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

STRAWBERRY CHEESECAKES | BANGINHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang