Minho memutuskan untuk tidak berhubungan lagi dengan pria itu. Walaupun dia tidak tahu bagaimana kejelasan hubungan mereka. Minho sampai mengganti nomor HP karena terror dari pria itu.
Setelah menyelesaikan tugas, pria itu memikirkan waktu luang untuk berjalan-jalan mengelilingi kota.
"Seungmin ayo kita pergi" kata pria itu. Namun Seungmin terlihat sangat sibuk, dia sampai mengacuhkan pria itu.
"Seungmin" panggil Minho lagi. Akhirnya Seungmin menoleh karena terkejut.
"Aduh maaf Minho, aku sedang sibuk lain kali ya" kata pria itu lalu dia kembali menatap layar laptopnya. Hal itu membuat Minho menghela napas.
"Aku jalan sendiri saja kalau begitu" kata Minho lalu dia pergi dari sana.
Saat melewati jalanan, dia melihat tempat pos di mana Chan sering berjaga. Dari kejauhan Minho dapat melihat pria itu tengah menyebrangi seorang anak TK.
"Langsung pulang ya, nanti ibu mu mencari mu" kata pria Bang itu lalu dia melambai pada anak itu. Melihat hal manis itu membuat Minho tersenyum, ternyata Chan benar-benar perhatian pada semua orang.
Saat pria itu berbalik, tatapan mereka bertemu. Chan langsung memberikan senyuman pada Minho. Dan hal itu membuat jantung Minho berdetak kencang.
"Sudah selesai kelas?" Tanya Chan pada pria itu. Minho mengangguk sambil tersenyum, lalu dia memberikan sebuah kotak pada Chan.
"Apa ini?" Tanya pria Bang itu, Minho membukanya dan mereka melihat sedikit isi dari kotak itu.
"Ini Cheesecakes, aku membelinya tadi" kata Minho. Chan langsung mengambilnya, dia terlihat sangat senang menerimanya.
"Hari ini apakah kau sibuk?" Tanya Chan tiba-tiba. Minho langsung menaikkan salah satu alisnya lalu menggeleng.
"Aku tidak ada acara, kenapa?" Tanya Minho.
"Apa kau mau mengantar ku untuk menjenguk nenek ku?" Tanya Chan. Minho terdiam, dia lalu melihat wajah Minho.
"Baiklah tapi aku akan memberitahu ayah dulu" kata Minho, mendengar itu Chan langsung ceria.
Minho mengambil ponselnya, lalu dia langsung menghubungi sang ayah.
"Iya sayang ada apa?" Tanya pria itu.
"Apa aku boleh mengantar teman ku menjenguk neneknya?" Tanya Minho lagu.
"Di mana? Apakah jauh?" Tanya pria itu. Minho langsung menatap ke arah Chan. Pria Bang itu lalu mengisyaratkan agar memberikan Minho ponselnya padanya.
"Ayah Chan ingin berbicara dengan mu" kata Minho. Chan langsung mengambil ponsel pria itu dan menghidupkan kameranya.
"Halo paman, aku temannya Minho. Apakah aku boleh mengajak Minho pergi mengantar ku menjenguk nenek ku di Busan?" Tanya pria itu sambil memberikan hormat dan senyum padanya.
"Kau seorang polisi?" Tanya pria itu. Chan langsung menganguk pelan.
"Paman sebenarnya aku tidak memiliki teman di kota ini, hanya Minho saja jadi apa boleh aku mengajaknya pergi?" Tanya pria itu.
"Baiklah tapi jaga Minho ku ya, jangan sampai terjadi sesuatu padanya. Jika dia terluka aku akan menangkap mu" kata pria itu sambil tertawa. Chan terkekeh lalu dia mengangguk begitu juga dengan Minho.
🍰🍰🍰
"Ini" Chan memberikan selimutnya pada Minho. Saat ini mereka tengah berada di dalam bis.
"Jika kau ingin tidur, kau bisa bersandar di bahu ku agar leher mu tidak sakit" kata Chan.
Minho mengangguk lalu dia menatap ke arah depan. Belum sampai setengah jam mereka di sana, Chan merasakan kepala Minho saat ini tengah bersandar di bahunya.
Dia menoleh, wajah damai itu entah kenapa membuat hatinya sangat sejuk. Dia benar-benar nyaman dengan pria itu walaupun mereka belum terlalu dekat.
"Kau pasti sangat mengantuk" kata Chan sambil menuntun pria manis itu yang masih terpejam.
"Iya aku sangat lelah" ujar Minho sambil menguap. Chan terkekeh mendengar itu, wajah Minho sangat polos dan manis menurutnya.
Chan memegang tangan pria itu, saat itu sudah sangat larut. Chan berpikir mereka akan sampai di sore hari, mengingat tadi sempat terjadi badai salju membuat bis terpaksa di hentikan di jalan.
"Di mana rumah nenek mu?" Tanya Minho sambil mengucek matanya. Pria Bang itu menoleh, kemudian dia mengusap rambut si manis.
"Beberapa meter lagi kita sampai" kata Chan.
Akhirnya mereka sampai di sebuah rumah, terlihat sederhana dan sepertinya tempat itu dekat dengan pantai.
"Ayo masuk!" Ujar Chan sambil membuka pintu. Minho menurut, dia melihat keadaan tempat itu sangat sunyi dan gelap. Chan lalu menghidupkan lampu, terasa tempat itu sangat kosong.
"Apa nenek mu sudah tidur?" Tanya Minho sambil menatap ke sekeliling. Chan lalu membuka sebuah kamar.
"Dia saat ini berada di rumah sakit" kata pria Bang itu. Minho mengangguk sambil mengekor di belakang Chan.
"Apa tempat ini dekat dengan laut?" Tanya Minho pada pria itu. Entah kenapa dia sudah banyak bicara dengan orang sekarang.
"Iya, besok setelah pergi ke rumah sakit. Kita mampir ke sana" kata Chan. Minho seketika berbinar, dia belum pernah sama sekali pergi ke pantai.
"Minho kau tidur di sini ya, aku akan di tempat nenek" kata Chan sambil meletakan tas milik Minho. Pria manis itu hanya mengangguk dengan tatapan yang masih fokus pada layar ponselnya.
"Aku tahu kau pergi dengan pria lain"
"Sebaiknya kau kembali, jika tidak aku akan mencari mu ke sana"
Pesan singkat itu membuat tubuh Minho bergetar. Dia mengira Juyeon tidak akan menghubungi nya lagi.
Pria manis itu benar-benar tidak tahu harus mengatakan apa, ketakutan mulai menyerang dirinya. Dia benar-benar tidak ingin berhubungan dengan pria itu lagi. Apa yang harus Minho lakukan agar bisa terlepas darinya?
TBC
Jangan lupa vote dan komen ya
KAMU SEDANG MEMBACA
STRAWBERRY CHEESECAKES | BANGINHO ✔
FanfictionWAJIB FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA! BANGINHO FANFICTION Kepolosan itu menghancurkan dirinya, bagaimana pria itu tak bisa menolak saat pria brengsek itu berusaha melecehkan dirinya. Namun hidupnya berubah saat bertemu dengan polisi tampan yang...