🔞
Juyeon tidak kehabisan akal, dia menurunkan tangannya dan meremas gundukan milik Minho. Suara desahan itu keluar saat Juyeon melakukannya berulang kali. Saat itulah dia langsung memasukan lidahnya dan mengabsen semua yang ada di sana.
Juyeon mendorong tubuh pria manis itu ke ranjang lalu langsung menindihnya. Dia membuka pakaian Minho dan langsung merabanya penuh seksual. Minho mencoba menahannya, tapi apa yang Juyeon lakukan benar-benar membuatnya terlena karena benar-benar nikmat.
Juyeon kembali menyesap dan melumat bibir si manis dengan seksualitas. Minho untuk pertama kalinya merasakan hal itu. Dia refleks mengalungkan kedua tangannya ke leher Juyeon.
Puas dengan bibir pria itu, Juyeon mengecup tubuh ke leher pria itu. Lalu dia membuat beberapa kissmark di sana. Sedangkan kedua tangannya memainkan nipple milik pria manis itu yang sudah terlihat menonjol karena ransangan yang Juyeon berikan.
"Arhh" Juyeon tiba-tiba menyesap nipple itu bergantian membuat Minho mengerang karena benar-benar geli. Pria itu sama sekali tidak melewatkan tubuh Minho seinci pun. Sekarang tubuh si manis sudah penuh dengan kissmark darinya.
Minho terengah-engah , padahal belum sampai ke intinya dia sudah kelelahan. Juyeon kemudian melepaskan celana milik Minho. Terlihat batang pria manis itu sudah mengembang.
Tanpa basa-basi Juyeon langsung memasukan batang itu ke mulutnya, dia menyesap dan mengocoknya dengan seksualitas. Desahan itu terdengar dari mulut Minho sampai cairan itu keluar dari sana.
"Sekarang giliran ku" kata Juyeon lalu dia melepaskan semua pakaiannya. Dan langsung menindih tubuh Minho. Dia kembali menyabar bibir si manis. Sedangkan di bawah sana dia sudah menubrukan batangnya ke lubang milik pria itu.
"Arhhh sakithh" Teriak Minho saat Juyeon berusaha menerobos masuk ke dalam dirinya. Minho mendorong Juyeon untuk keluar tapi Juyeon menahannya.
"Lepaskan sakit hiks" rintih Minho, dia sampai meneteskan air mata karena benar-benar sakit.
"Minho kau mencintai ku kan?" Tiba-tiba Juyeon menanyakan itu, Minho mengangguk lalu dia agak mengendur dan membiarkan Juyeon memasuki dirinya.
"Ahhh ahh hmmm" desahan itu terdengar saat Juyeon menggenjot lubang milik pria manis itu. Minho menutup matanya menikmati itu, jujur ini benar-benar sangat nikmat baginya.
Melihat reaksi Minho, membuat Juyeon semakin bersemangat menggempur lubang milik pria manisnya itu.
"Kak lagihhh" desah Minho yang sudah mulai liar, dia meremas rambut milik pria itu.
Dua jam mereka bekerja, membuat kedua pria itu begitu kelelahan. Saat ini Minho tengah tidur di pelukan Juyeon dengan tubuh polosnya.
Juyeon mengecup dahi milik pria itu beberapa kali, dia benar-benar puas setelah mengauli pria itu.
"Tidurlah sayang, pasti kau sangat kelelahan" kata Juyeon sambil mengusap bahu pria manis itu.
Saat Minho terbangun, dia masih di penginapan itu. Pria itu melihat ke arah jam, ternyata sudah pukul enam pagi. Dengan cepat dia bangun dan memakai pakaiannya kembali.
"Kau mau ke mana?" Tanya Juyeon yang terusik karena pergerakan pria itu.
"Aku akan pulang, ibu pasti sudah di rumah saat ini" kata Minho sambil memakai pakaiannya.
Di perjalanan Minho benar-benar cemas, dia tak tahu apa yang akan wanita itu lakukan padanya. Karena semalam, membuat tubuh Minho benar-benar sakit apalagi pada bagian anusnya.
Tanpa memerdulikan rasa sakit itu, Minho langsung berlari menuju ke rumahnya saat taksi berhenti.
"Kenapa bari pulang?" Tanya Ibu Minho melihat pria itu datang. Minho memutar otak untuk membuat alasan.
"Jawab!" Teriak wanita itu.
"Tadi aku berolahraga pagi ibu" kata Minho. Wanita itu lalu mengangguk dan menatap pria itu sinis.
"Cepat mandi dan bantu aku di dapur" kata wanita itu. Minho mengangguk lalu dia berlari naik ke atas.
Sampai di kamar Minho langsung mengunci pintu dan duduk di lantai. Untung saja wanita itu percaya padanya.
Minho saat itu tengah mencuci piring, dia menggunakan sebuah kaos oblong berwarna putih yang kebesaran.
"Kenapa dengan leher mu?" Tanya wanita itu menyadari ada sesuatu yang aneh di leher anak tirinya itu. Minho refleks memegangnya.
"Ahh ini, aku kemarin tidak sengaja jatuh ibu" jawab pria itu. Terlihat wanita itu menatapnya.
"Kenapa yang lebab bisa leher mu?" Tanya wanita itu. Minho meneguk salivanya, dia benar-benar tidak tahu harus mengatakan apa.
"Ibu bantu aku!!" Teriakan itu membuat mereka menoleh. Ternyata itu Felix, mendengar itu sang ibu meninggalkan Minho di sana.
"Hampir saja" kata Minho sambil mengelus dadanya.
🍰🍰🍰
Minho berkaca, ternyata ada beberapa kissmark di sana.
Entah kenapa seketika pipinya bersemu mengingat kejadian semalam.
"Aku harus menutupinya" gumam pria itu.
"Minho aku ingin itu" bisik Juyeon pada pria itu. Padahal kemarin beberapa hari yang lalu mereka melakukannya.
"Kau berjanji satu kali saja kan?" Kata Minho. Juyeon terlihat kecewa mendengar itu.
"Hmmm tapi aku merindukan mu, kau tahu kan aku sangat mencintai mu" kata Juyeon. Minho meneguk salivanya, kemarin itu dia bisa selamat dari ibunya, tapi apa dia bisa terus beruntung seperti waktu itu.
"Aku tidak bisa" kata Minho. Mendengar jawaban itu membuat Juyeon kecewa. Dia lalu berusaha untuk pergi.
"Baiklah satu kali lagi" kata Minho lalu memegang tangan pria itu. Untuk yang kedua kalinya mereka melakukannya di toilet kampus, Juyeon memasang kain di mulut Minho agar dia tidak mendesah seperti waktu itu.
TBC
Jangan lupa vote dan komen ya
KAMU SEDANG MEMBACA
STRAWBERRY CHEESECAKES | BANGINHO ✔
FanfikceWAJIB FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA! BANGINHO FANFICTION Kepolosan itu menghancurkan dirinya, bagaimana pria itu tak bisa menolak saat pria brengsek itu berusaha melecehkan dirinya. Namun hidupnya berubah saat bertemu dengan polisi tampan yang...