Strawberry Cheesecakes - 03

722 104 0
                                    

Saat ini Minho dah Juyeon tengah duduk beriringan sambil menonton film. Juyeon menoleh menatap pria manis itu. Tangan Juyeon bergerak mendekati tangan Minho yang ada di atas kursi.

Saat Juyeon menyentuh tangan pria itu, Minho menoleh dan menatapnya. Juyeon lalu menggengam tangan Minho dan tersenyum padanya. Hal itu membuat wajah Minho memerah dan detak jantungnya semakin cepat.

Tubuhnya serasa panas dan napasnya cepat. Jujur saja Minho merasa sangat gugup.

Apalagi saat Juyeon mendekat ke telinganya dan berbisik.

"Aku mencintai mu" hal itu membuat Minho seperti terbang ke langit. Juyeon dengan nakalnya mengecup leher milik Minho membuat darah Minho seketika berdesir.

Melihat pria manis itu membeku, berhasil membuat Juyeon terkekeh pelan.

"Terima kasih kak" kata Minho saat keluar dari gedung bioskop itu. Juyeon mengangguk sambil menggenggam tangan Minho.

"Sudah larut, aku akan pulang sekarang" kata Minho sambil melepaskan tangan Juyeon.

"Kau tidak mau makan dulu?" Tanya Juyeon sambil memegang bahu pria manisnya itu. Dengan cepat Minho menggeleng, jujur sekarang sudah sangat lewat dari jam pulang Minho. Apalagi dia berbohong pergi dengan Seungmin pada ibunya.

"Aku akan mengantar mu" kata Juyeon. Seketika Minho menolak itu.

"Aku akan pulang sendirian" kata Minho lalu dia pergi dari sana sambil berlari.

Minho melihat rumahnya sudah gelap, semua lampu. Dia menghela napas karena ibu nya pasti sudah terlelap. Dengan santainya dia membuka pintu.

"Dari mana kau?" Suara itu membuat Minho merinding. Ternyata sang ibu tengah menunggunya di depan pintu.

"Ibu" kata Minho kaget, dia menunduk tidak berani menatap wanita itu.

"Dari mana kau?!" Wanita itu lalu mencengkram dagu Minho. Membuat Minho bisa melihat wajah marah itu.

"Aku tadi keluar dengan Seungmin" kata Minho. Seketika senyuman miring itu terlihat di wajah sang ibu.

"Tadi aku bertemu dengan Seungmin di toserba. Ternyata kau sudah berani berbohong ya" kata wanita itu lalu dia mendorong Minho sampai pria itu terjatuh ke lantai. Minho diam seribu bahasa, dia hanya menatap lantai sambil menahan air matanya.

"Hai! Lee Minho jawab aku!" Teriak wanita itu sambil menjambak rambutnya.

"Maafkan aku ibu, aku tidak akan pulang larut lagi" kata Minho berusaha memohon. Namun sepertinya wanita itu tidak puas mendengar ucapan Minho, dia tak segan memukul pipi pria itu.

"Katakan pada ku, apa kau punya pacar?" Tanya wanita itu. Seketika Minho bungkam, dia benar-benar takut mengakuinya.

"Tidak ibu, aku hanya" kata Minho. Dia tidak tahu harus mengarang apa lagi pada ibunya.

"Berikan ponsel mu" kata wanita itu. Minho diam, lalu tamparan itu dia dapatkan lagi.

"Cepat berikan!!" Teriak wanita itu. Minho lalu pasrah, dia memberikan ponselnya pada wanita itu. Dengan cepat dia bisa menemukan jawabannya dari sana.

"Kau ternyata keluar dengan pria ini, bagus. Besok aku akan menelepon ayah mu untuk memberitahukannya" kata wanita itu. Minho dengan cepat menggeleng.

"Tolong ibu jangan katakan pada ayah, baik aku akan  mengakhiri hubungan ku dengan dia" kata Minho sambil memohon pada sang ibu dengan air matanya.

"Ini, jika kau berani pacaran aku akan menghabisi mu" kata wanita itu sambil melemparkan ponsel Minho padanya.

"Cepat tidur, kau kuliah besok kan" kata wanita itu lalu dia meninggalkan Minho sendirian di sana.

🍰🍰🍰

Minho menatap dirinya di cermin, wajahnya terlihat babak belur karena tamparan dan pukulan dari sang ibu. Sambil meringis dia mengobati lukanya itu.

"Ibu benar, sebaiknya aku tidak pacaran  dulu" kata pria itu sambil merenungkan perbuatannya.

"Besok aku akan katakan pada kak Juyeon" kata Minho sambil menatap layar ponselnya itu.

Saat ini Juyeon tengah menunggu Minho di suatu tempat. Pria itu membawa sebuah bunga mawar di tangannya.

"Kak Juyeon" sapa Minho saat berada di sana. Juyeon tersenyum lalu dia melambai pada Minho.

"Sudah lama menunggu?" Tanya Minho. Juyeon menggeleng, lalu dia mendekat dan memberikan bunga itu. Minho menatapnya tapi tidak menerimanya.

"Aku ingin katakan sesuatu" kata Minho sambil meneguk salivanya. Juyeon nampak menaikan salah satu alisnya, dia paham apa yang akan Minho katakan. Terlihat wajah Minho berkeringat dingin.

"Kak ayo kita putus" Mendengar itu membuat Juyeon menjatuhkan bunga yang dia bawa.

"Kenapa Minho?" Tanya Jiyeon, dia benar-benar tidak bisa menerima itu.

"Aku tidak bisa pacaran dengan mu lagi" kata Minho lalu dia menunduk, jujur Minho tidak sanggup menatap wajah pria itu.

"Kenapa Minho? Apa aku membuat kesalahan?" Tanya Juyeon sambil memegang bahu pria itu.

Minho langsung menggeleng, dia dari tadi mencoba menahan air mata itu namun gagal, Minho menangis saat itu.

"Kenapa Minho?" Tanya Juyeon.

"Ibu tidak suka aku punya pacar" jawab Minho dengan mata berkaca-kaca.

"Dia tahu jika aku punya pacar, aku tidak akan belajar dengan baik dan sering pulang terlambat. Dia selalu memukuli aku" Minho mengatakan semuanya pada Juyeon.

Juyeon lalu melihat wajah Minho yang terlihat memar. Dia mencoba menyentuhnya.

"Kakak tolong, aku tidak bisa melanjutkannya" kata Minho sambil memegang tangan Juyeon dan melepaskannya dari dirinya.

🍰🍰🍰




TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

STRAWBERRY CHEESECAKES | BANGINHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang