"Ada seseorang yang kau cintai?"
"A-ada."
"Siapa?"
"Senior ku."
"Senior kuliah?"
"Lebih tepatnya senior SMA."
"Kau menembak nya? Sudah melamar nya? Bagaimana jika aku lamar dia untuk mu?"
"Sayang nya dia tidak mencintai ku."
"Begitu ya."
Perkataan Mark beberapa hari yang lalu masih terlintas di benak Gun, dia sudah bangun sedari tadi. Kepala nya begitu pusing, sampai-sampai tidak bisa berdiri, dia ingat betul seperti apa brutal nya Mark semalam.
Perlahan, sudut mata Gun berair. Tangisan pun terlihat membasahi bantal nya. Menyentuh dada nya yang begitu sakit. Dia melihat ke samping, tidak ada Mark di sebelahnya. Lelaki itu juga meninggalkan nya seperti kedua adiknya meninggalkan Gun.
Saat hendak beranjak dari ranjang, Gun terjatuh. "Mark, bantu aku..." Lirih nya, dan dia tahu Mark tidak lagi bersama nya. Kini rasa sepi itu datang. Kekosongan yang hampa tak terbatas.
Gun sekuat tenaga berdiri dan memegang lemari nya. Mengambil sebuah surat di atas nakas. Gun membuka nya, tangisan nya kembali pecah saat membaca isi nya.
"Hiks hiks..." Rasa sakit nya semakin mendera. Perasaan apa ini? Apa Gun sudah menyukai anak itu? Entahlah, bersama Mark menimbulkan rasa kenyamanan bagi Gun. Dia tidak sadar jika perasaan nya pada Mark adalah cinta.
"Phi Gun."
Saint terlihat membuka pintu kamar Gun. Betapa terkejut nya melihat keadaan Gun begitu kacau. Dia segera berlari dan memeluk kakak tertua nya.
Keesokan harinya, Saint ke rumah Perth. Ingin memberikan kado. Hari ini adalah ulang tahun bocah itu, pasti akan sangat istimewa jika Saint memberikan nya diam-diam dengan cara mengejutkan nya.
"Permisi..." Saint sudah berkali-kali memanggil, namun tak ada seorangpun yang mendengar. Mungkin di dalam sedang mengadakan pesta untuk Perth.
Saint melangkah pelan membawa kadonya agar tidak jatuh. Dia tiba di ruang tamu. Sialnya ada orang tua Perth disana. Saint mencoba tenang, menarik nafas dalam-dalam. Mulai melangkah tapi....
"Saint itu bodoh ternyata ya hahaha..."
DEG
Langkah kaki Saint terhenti seketika. Apa ini? Keluarga Perth menertawai nya? Perth juga terlihat menikmati obrolan itu.
"Sebentar lagi dia akan menderita, hahaha..."
"Tidak sia-sia kau balas dendam dengan cara menggoda dia, putra ku."
"Dia takluk, dan cintanya itu akan membuat pimpinan napat menderita hahaha..."
Tetesan kristal bening menetes dari sudut mata Saint. Jadi selama ini, Perth hanya memanfaatkan nya demi balas dendam?
Saint pergi begitu saja, meninggalkan kado nya di atas meja. Dia sampai ke rumah, mengamuk di kamar nya. Dia begitu kacau seperti keadaan nya di masalalu. Janji yang dia ucapkan pada Gun hancur hanya karena cintanya pada bocah yang ternyata memanfaatkan nya.
Tangisan nya terdengar hingga kamar Gun. Gun yang sakit berusaha berdiri dan menghampiri kamar Saint. Kaki nya terasa kaku, tapi dia sampai juga.
Melihat keadaan kamar Saint yang begitu kacau. Gun tidak tega, kenapa Saint bisa seperti ini? "Saint."
![](https://img.wattpad.com/cover/285199076-288-k834212.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Homophobic Family
RomanceTentang bagaimana empat saudara tumbuh tanpa kasih sayang dari kedua orang tua. Membuat mereka menjadi pribadi yang tak peka akan cinta. Gun, si kakak tertua memiliki tanggung jawab besar untuk mengurusi ketiga saudara nya. Tapi karena trauma akan...