Compete

509 33 2
                                    

Han Tae Seok menatap langit senja.
Dia tak seharusnya berada di apertemen ini. Tapi sudah terjadi.
Berharap besok hasil labnya keluar lebih awal.

"Bagaimana kondisi tanganmu?" Tanya Yi Hyun yang baru datang menyusul Han Tae Seok keatas.

"Baik" Let.Han menjawab tanpa memandang siapa yang datang.

"Aku tak percaya kita berdua melakukan hal yang sama demi menyelamatkan Saebom" Yihun berada disamping Let.Han sambil menunjukan bekas luka di telapak tangannya.

"Aku mendengar semuanya dari Saebom"

Let. Han mulai tertarik, dia menoleh kearah tangannya Yi Hyun,Lalu
memandangi bekas luka ditangannya sendiri yang masih terbalut kain.

"Kamu seharusnya menembak ku saat aku menyerang Saebom,ini tidak seperti Let.Han yang kukenal." Yi Hyun mencoba berbicara serius dengan mengarahkan badannya ke arah Let.Han yang masih terdiam memandang tangannya sendiri

"Aku tau kamu orang yang tidak kenal ampun. Kenapa kamu harus melukai tangan mu untuk memancingku" lanjut YiHyun

"Aku tak ingin membunuhmu di depan Saebom" jawab Let.Han singkat ,matanya kembali memandang langit.

"Kufikir itu bukan alasan sebenarnya,Aku sudah cek cctv. Aku melihat semua kejadian saat aku berubah di atap ini. Saat aku menyerang Saebom. Kamu sengaja melukai tanganmu.
Untuk memancingku turun kebawah , kamu bahkan sengaja membuang senjata mu saat melawan ku, dan saat itu tidak ada Saebom. Kenapa kamu membuang senjatamu?" Yihyun sangat penasaran dengan pemikiran Let.Han hari ini.

"Aku membuang senjataku, karena itu satu-satunya pertahananku,jika itu masih ada ditanganku. Aku sudah pasti akan menembakmu tanpa ragu"
Let.Han kini memposisikan dirinya menghadap Yihyun .

"Ok. Lalu kenapa kamu melakukan nya?, Kenapa tidak membunuhku saja!" Yi Hyun semakin bingung dengan jawaban Let.Han

"Jika antibodi Saebom berhasil, dunia akan berterimakasih dengan Saebom, tapi aku ragu Saebom akan bahagia, jika dia tidak bisa bersamamu, karena aku tau rasanya tidak bisa bersama seseorang yang kamu sayangi saat impianmu hampir berhasil" Let.Han kini memandang Yihyun.

"Apa istrimu baik-baik saja?" Yihyun cepat tanggap dengan situasi.

"Tidak. Mereka tidak bisa bertahan"
Let.Han mencoba menahan kesedihannya.

"Kapan?"

"Sebulan yang lalu"

"Kenapa kamu tidak memberitahu kami?

"Itu akan membuat kepanikan untuk kalian, Saebom sudah memberikan antibodinya untuk istriku, tapi itu tidak berakhir baik,itu hanya menunda perubahannya,sperti halnya sel kanker ,selama tidak terganggu dia akan tenang menyebar secara perlahan , tapi jika diganggu dia juga akan melawan merusak tubuhmu dengan cepat.
Lalu akhirnya badan istriku tak mampu menahannya, aku tidak ingin Saebom tau, jika antibodinya masih belum cukup untuk orang-orang yang sudah terinfeksi lama.Aku tidak ingin dia kecewa"

"Sebelumnya aku turut berduka. Kamu seharunya membicarakan hal ini pada kami juga.. Tapi Jika antbodi Saebom gagal kenapa kamu masih tidak menyerah untuk percaya Saebom memiliki antibodi itu"

"Kami masih melakukan banyak riset, kami mencoba menemukan kecocokan antobodi yang sama dengan Saebom, jika kami mendapatkannya kami akan mengekstraknya dengan darah Saebom , agar antibodinya semakin kuat, itu satu-satunya harapan kami"
Let.Han menjelasakan semunya pada Yihyun.

"Aku akan mencoba mencarinya dari dalam sini." Jawab Yihyun.

"Tapi, ada yang ingin kupastikan"lanjut Yi Hyun kembali menghadapkan badannya ke arah Let.Han

"Apa?"

"Apa kamu benar-benar memikirkan kebahagiaan Saebom?"

Let.Han sedikit bingung.

"Kamu katakan, kamu tidak bisa membunuhku, karena kamu yakin Saebom tidak akan bahagia,jika tidak ada aku"

Let.Han paham sekarang, dia menundukan kepalanya.

"Ya benar. Dia sudah melalui banyak hal. Aku hanya berharap dia bahagia setelah ini usai"

"Dengan bersamaku?" Yihyun bertanya.

Let.Han memandang wajah Yihyun

"Ya, Saebom selalu tersenyum saat bersamamu.Jadi berusahalah untuk mengendalikan dirimu" Let.Han melangkah menjauh.

"Kamu menyukainya?" Yi Hyun bertanya sedikit ragu.

Let.Han berjalan ke arah pintu, terdiam.

"Aku tidak mengerti maksudmu" jari Let.Han bergerak tanpa perintah.

" kamu menyukainya?"
Yi Hyun mengepalkan tangannya, mencoba bersikap tenang.

"Aku tidak punya alasan untuk menjawab pertanyaan mu" Let.Han mulai melangkah kembali.

"Aku merasa lega sekarang" Yi Hyun tersenyum

Let.Han berbalik ke arah Yihyun.

"Sekarang aku tenang, yang ku hadapai Letkol Han Tae Seok bukan maut"

Let.Han semakin bingung.

Yihyun kini membelakangi Let.Han dan menggenggam pagar besi didepannya.

"Aku sempat kawatir, kamu akan menyakiti Saebom demi obat itu. Tapi sekarang aku tenang , seorang pria yang menyukai seorang wanita.aku percaya dia tidak akan sanggup menyakitinya."

"Aku tidak mengatakan aku menyukai nya" Let.Han sedikit gugup.

"Kamu juga tidak menyangkal pertanyaan ku tadi,jadi keputuskan mulai hari ini, kamu resmi menjadi sainganku untuk mendapatkan Saebom"

"Aku tidak tertarik dengan apa yang kamu katakan, lagipula dunia Saebom adalah kamu,sebaiknya kamu sekarang berusaha untuk mengendalikan dirimu"

"Jika dunia Saebom adalah aku, kenapa sampai sekarang kami masih berteman" wajah Yi Hyun terlihat kecewa.

"Tanyakan pada dirimu sendiri. Lagipula aku beri tahu satu hal, Saebom sudah menolakku sejak awal, dia bilang dia tidak suka dengan usia yang jauh" Let.Han sedikit tersenyum mengingat kejadian itu.

"Apa maksudmu?,kamu sudah mengajaknya berkencan?" Yi Hyun panik.

"Aku tidak segila itu"

"Lalu apa mak....?" Belum sempat Yi Hyun bertanya, Saebom muncul dari balik pintu.

"Hai, sedang apa kalian disini, ayo makan malam" Saebom muncul dengan wajahnya yang datar.

Let.Han yang tadi membelakangi pintu, menatap Saebom tanpa ekspresi.
Sedangkan Yi Hyun tersenyum melihat Saebom sambil mengangkat telapak tangannya..

"Ok ayoo" jawab Yi Hyun sambil berjalan melewati Let.Han yang hanya mematung.

"Aku juga mengundangmu Let" Saebom menatap tajam Han Tae Seok.

"Tidak, terimakasih" Let.Han menolak ajakan Saebom.

"Yak Han Tae Seok, kenapa kamu selalu membuatku kesal" Saebom kesal dengan mudah, semantara Yi Hyun menahan amarah Saebom sambil memusut pundaknya.

"Aku sudah masak lebih banyak untuk porsi malam ini !" Saebom kesal.

"Ayo ikut kami," Yihyun mengajak Let.Han

Let.Han menarik napas dan akhirnya mengikuti mereka .

Bersambung..








SacrificeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang