Han Tae Seok kembali ke apartemen Saebom. Dia nampak gelisah belum mendapatkan hasil labnya.
Bahkan dari pusat sendiri belum ada kabar apa pun.
Dia merasa kesal sekarang.
Dia duduk di kursi ruang tamu sambil mengerutkankan wajahnya.
"Ahjussi, anda baik-baik saja" Seo Yoon mengintip dari pintu kamarnya.
"Ya saya baik-baik saja" Han Tae seok mencoba tersenyum.
Seo Yoon menutup pintu kamarnya.
Han Tae Seok sedikit bingung karena ditinggal kan begitu saja.
Tidak lama pintu kamar Seo Yoon terbuka kembali. Dia berlari kecil mengarahkan sebungkus coklat kepada Han Taeseok .
"Perasaan anda akan membaik,jika makan coklat ini"
Han Tae Seok menerima coklat pemberian Seo Yoon.
"Terimakasih"
Seo Yoon berlari kecil kembali ke kamar.
Han Tae Seok memandangi coklat ditangannya, Saat Han Tae Seok ingin membuka coklat itu.Bel pintu berbunyi. Han Tae Seok menghentikannya dan dengan cepat manaruh coklatnya di saku celana seragamnya. Dan dengan cepat bangkit dari sofanya.
Yi Hyun dan Saebom kembali dan datang bersama Let. Ji Soo.
Jisoo yang meilihat Han Taeseok langsung mendekatinya.
"Sir, Anda baik-baik saja?"
Let.Ji soo panik. Dia membuka balutan perban tangan Han Tae SeokHan Tae Seok hanya diam saat tangannya diperiksa Ji Soo yang sangat terburu-buru.
Sedangkan Yi Hyun dan Saebom saling bertukar pandang melihat mereka berdua.
"Apa ini?" Ji Soo bingung.
"Kenapa luka ini sangat rapih? Ini bukan bekas gigitan atau cakaran." Lanjut Ji soo.
"Benar , itu hanya goresan pisau" Yi Hyun menjawab.
"Lalu kenapa mereka melaporkan itu bekas cakaran"
"Apa maksudmu?" Kini Tae Seok yang bingung.
"Mereka memberikan laporan anda mungkin terinfeksi, karena anda mendapatkan luka itu dari seseorang yang sudah terinfeksi"
"Aku sudah jelaskan pada mereka dan mengirimkan rekaman cctv bagaimana aku bisa mandapatkan luka ini"
"Benarkah? Saya melihat laporan anda, tidak dicantumkan rekaman cctv."
"Bagaimana dengan Sampel darahku?" Han Tae Seok kesal.
"Mereka bahkan belum memeriksannya"
"Siapa yang memegang kendali disana?"
"Let.Kim Tae Yoon"
"Sial, apalagi yang dia rencanakan" Han Taeseok nampak kesal.
"Sepertinya dia mencoba membiarkan anda tetap disini"
"Brengsek.Lalu Apa mereka sudah mengetahui identitas Saebom?"
"Saya tidak yakin" Ji soo menggeleng kan kepalanya.
Saebom dan YiHyun mendengar nama Saebom disebut kini semakin tertarik dengan pembicaraan mereka.
"Identitas ku? Saebom bertanya.
"Selama ini kami merahasiakan identitasmu bahkan dari atasan kami" Jawab Taeseok.
"Kenapa?" Sela YiHyun
"Jika mereka tau, aku yakin mereka tidak sesabar kami,mereka pasti akan melakukan segala cara bahkan mungkin akan langsung membedah kepala Saebom-sii, untuk mendapatkan antibodi itu dengan cepat" Jisoo menjelaskan.
"Brengsek, aku tidak akan membiarkan mereka melakukan itu" Yihyun geram.
"Aku juga" Han Taeseok berkata lirih sambil menundukan kepalanya.
Saebom melirik Han Taeseok.
"Apa yang harus kita lakukan?" Ji soo bertanya kawatir
"Ambil sampel darahku dan kirim rekaman cctv yang kupunya, dan laporkan kondisiku sekarang langsung ke Dr.Park.
"Baik sir" Jisoo bersiap.
Saebom yang melihat tangan Tae seok belum sepenuhnya pulih . Dia mencoba untuk membantu merawatnya.
"Ayo kebalkon, aku akan merawat lukamu" Saebom memandang Taeseok.
Yihyun melirik tajam Saebom.
"Tidak perlu, saya yang akan merawatnya, lukanya harus segara dijahit agar cepat tertutup." Jisoo Menahan tangan Tae Seok agar tidak mengikuti Saebom.
"Baiklah, terserah saja. Kamu bisa membersihkannya dibalkon" Saebom pergi sambil menujuk balkonnya.
Yi Hyun pergi mengikuti Saebom ke dapur. Sedangkan Tae Seok dan Jisoo pergi ke balkon. Jisoo membawa kotak P3knya yang lengkap. Dia mulai membersihan luka ditangan Taeseok yang belum juga mengering.
"Kenapa kamu sudah berada disini?"
"Karena aku harus pak." Jisoo masih terus membersihkan nya dengan teliti.
"Cuti mu masih 3 hari lagi kan?"
"Iya, tapi saya merasa tidak tenang saat mendengar anda terluka"
Han Taeseok terdiam sejenak.
"Saya benar-benar kawatir mendengar kabar anda mungkin terinfeksi" Jisoo kini memberanikan diri menatap atasannya.
"Tidak ada yang perlu dikawatirkan,saya baik-baik saja"
"Iya syukur lah" Jisoo sedikit tersenyum. Hatinya merasa lega.
"Lalu bagaiman dengan ibumu,dia baik-baik saja?"
"Kondisinya sudah baik, dia sudah bisa makan dengan baik"
"Syukurlah"
"Apa anda semalam menginap disini?"
"Ya"
"Apa mereka memperlakukan anda dengan baik? Bukan kah Mereka berdua tidak menyukai anda"
"Baik, mereka berdua sebenarnya orang baik.Mereka hanya tidak paham dengan kondisi kita"
Han Taeseok memandang Saebom dari kejauhan yang sedang berada didapur.Sementara Saebom dan Yihyun masih saling berbincang didapur.
"Kufikir let.Jisoo kesini untuk menjemput Han Taeseok" Yi Hyun terlihat kesal.
"Hem, ku fikir juga,Apa yang sebenarnya terjadi diluar sana, kenapa mereka masih saling menjatuhkan ditengah masalah seperti ini" Saebom mengerutkan wajahnya.
"Pandemi ini bisa menjadi hal yang mengutungkan bagi sebagian pihak, aku yakin orang diatas sana juga mencari keuntungan dengan adanya pandemi seperti ini" Yihyun melipat keduan tangannya dan menempalkannya didada.
"Itu sebabnya beberapa dari mereka menahan Han Taeseok disini?"
"Bisa jadi.Tujuan Han Taeseok mungkin berbeda dengan mereka, yang kita kira dia melakukan semua itu hanya untuk uang,tapi sekarang kita tau kenapa dia sangat berambisi untuk menemukan antibodi itu"
"Karena istrinya" Saebom memandang Han Tae Seok yang berada di balkon.
Yihyun terdiam sebentar melihat Saebom yang menatap Han Tae seok.
"Ya,Dan sekarang aku yakin tujuannya untuk melindungimu" Yihyun melanjutkan.
"Apa maksudmu?" Saebom melepaskan pandangannya dari Tae Seok dan memandang kembali lawan bicarannya.
"Seperti yang dikatakan Let.Jisoo , jika mereka tau tentang identitas mu. Mereka pasti akan langsung membawamu bersama mereka, aku yakin Han Taeseok akan mencari cara untuk menghentikan mereka."
"Bagaimana denganmu, kamu juga akan melindungiku kan?" Saebom tersenyum pada Yihyun.
"Tentu saja." Yihyun mengatakannya dengan lantang walapun hatinya merasa ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice
FanfictionBercerita tentang pengorbanan untuk menemukan kebahagiaan. Kebahagian yang ingin diciptakan Bukan untuk diri sendiri tapi melainkan untuk orang lain. Yoon Saebom ,Lee Jisoo, Yi hyun Dan Han Tae Seok berkorban untuk kebahagian orang lain tapi akan k...