YI Hyun tetap terjaga di ruang tamu, matahari pagi mulai terbit.
Wajah Yihyun nampak pucat karena cemas. Saat mendengar pintu kamar Saebom berbunyi, YiHyun pura-pura tidur.Saebom dan Seo Yoon baru keluar dari kamar . Saebom nampak tenang melihat Yihyun masih tertidur.
Saebom menarik nafas dalam. Merasa akan ada hal besar yang akan terjadi hari ini. Namun dia mencoba untuk tetap tenang. Jadi dia kedapur untuk membuat sarapan.
Dia membuka lemari makan, masih ada makanan yang disisihkan Yihyun untuk Han Taeseok semalam.
Saebom membuang makanan itu dengan sedikit kesal dan entah ada sedikit rasa kawatir.Yihyun pura-pura bangun dari tidurnya, menyapa Saebom yang berada didapur.
"Selamat pagi" YiHyun tersenyum. .
"Pagi juga" balas Saebom .
"Masak apa hari ini?"
"Masak makanan yang berkarbohidrat tinggi" Saebom kini menatap wajah Yihyun.
Saebom cemas melihat wajah Yihyun nampak pucat.
"Kamu baik-baik saja?" Tanya Saebom kawatir.
"Aku baik, hanya kurang tidur tadi malam, aku mandi ya" Yihyun bergegas meninggalkan Saebom.
Saebom tau ada yang tidak beres. Dia mempercepat pekerjaannya.
Pukul 09.00 pagi. Mereka selesai sarapan. Saebom dan Yihyun masih diam satu sama lain. Mereka berdua memutuskan untuk kebalkon meminum kopi.
"Jangan menyembunyikan apapun padaku soal keadaanmu kan?" Saebom akhirnya memulai pembicaraan.
Yihyun memadang kopi ditangannya. Setelah perubahannya beberapa hari kemarin. Dia hanya minum sedikit air.
"Minum sedikit tak akan merubahmu" Saebom mengetahui apa yang ditakutkan Yihyun.
"Aku hanya cemas, jika terjadi sesuatu padamu dan aku tidak bisa berbuat apa-apa" Yihyun menarik nafas dalam .
"Tidak akan terjadi sesuatu yang buruk pada kita, kita akan bisa melewati nya bersama" Saebom menenangkan Yihyun.
"Tapi suara aneh itu sempat muncul semalam" Yihyun menaruh kopinya di meja, tak berani untuk meminumnya.
Saebom kawatir mendengar hal itu, tapi dia tetap mencoba untuk tenang.
"Kamu hanya stres, kamu terlalu memikirkan ini semua,aku akan baik-baik saja dan kamu juga akan baik-baik saja"
Saebom memegang erat gelas kopi ditangannya. Bayangan Han Tae Seok menembak orang-orang yang terinfeksi masih jelas diingatannya.
Saebom takut jika mereka datang,mereka akan melakukan hal yang sama pada Yihyun seperti yang dilakukan Han Tae Seok.Di Gym Han Tae Seok juga tidak tidur semalaman. Dia hanya menunggu handphonenya berdering.
Dia duduk dikursi dengan cemas.
Otak dan hatinya sedang bertengkar untuk mencari jawaban. Tentang apa yang harus dia lakukan.Dia ingin melakukan sesuatu tapi sama seperti YiHyun dia tidak bisa memastikan apa yang ingin dia lakukan. Karena posisinya sekarang tidak menguntungkan. Sebelum ada kepetusan dari atas dia tidak bisa melakukan hal yang harusnya bisa dia lakukan.
Kembali kerumah Saebom, Yihyun merencanakan agar mereka sembunyi disuatu tempat bersama Seo Yoon. Saebom juga berfikir seperti itu. Tapi dia tidak bisa mengambil resiko untuk YiHyun.
Jika mereka harus keluar dari rumah ini. Dan dalam situasi seperti ini. Ini sama saja menjatuhkan Yihyun kedalam jurang.
Jadi Saebom ragu untuk mengikuti rencana Yihyun. Bagi Saebom keselamat YiHyun lebih penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice
Hayran KurguBercerita tentang pengorbanan untuk menemukan kebahagiaan. Kebahagian yang ingin diciptakan Bukan untuk diri sendiri tapi melainkan untuk orang lain. Yoon Saebom ,Lee Jisoo, Yi hyun Dan Han Tae Seok berkorban untuk kebahagian orang lain tapi akan k...