Gambling

119 9 6
                                    

Sehari setelah kejadian itu, para penghuni apartemen dievakuasi. Diantara mereka yang tidak terinfeksi di pindahkan ke asrama.
SedangkanOrang-orang yang baru terinfeksi juga ikut dipindakan ke markas.
Termasuk Yihyun dan Pak Na .

Dimarkas Yihyun dan Saebom terpaksa harus dipisahkan untuk sementara waktu,
Yihyun tinggal dikamar karantina sedangkan Saebom di kamar lain.

Pak Na dan Saebom hampir setiap hari di ambil sampel darahnya.
Han Taeseok mencurigai Pak Na juga memiliki antibodi yang sama dengan Saebom . Jika Pak Na memiliki antibodi itu . Besar kemungkinan Han Taeseok bisa menemukan obat untuk virus itu.

Sudah hampir tiga minggu semenjak mereka dipindahkan, Saebom dan Yihyun bertemu hanya beberapa kali dalam seminggu,sisanya mereka hanya dapat berhubungan melalui handphone.

Setiap hari Jisoo menemui Saebom dan Yihyun untuk mengecek keadaan Saebom dan dilaporkan ke Han Taeseok.

Sementara Han Taeseok fokus di basis sains untuk menemukan antibodi itu.

"Kapan semua ini berakhir?" Keluh Saebom pada Jisoo, yang lagi-lagi mengambil darah Saebom.

"Bertahanlah sebentar lagi, kabar baiknya Pak Na postif memiliki antibodi itu?"

"Kamu serius ?"

"Ya, kami semua sudah memeriksanya.Kami sekarang hanya butuh waktu untuk mendapatkan dosis yang tepat untuk mengekstrak darah kalian berdua" Jisoo mengelus kulit lengan Saebom yang baru saja dia suntik.

"Syukurlah,tapi itu tidak butuh waktu lama kan?"

"Masih belum yakin, kami tidak bisa buru-buru"

Saebom sedikit menundukan kepalanya.

"Ada apa Saebom-sii?" Tanya Jisoo

"Yihyun semakin kurus, wajahnya juga semakin pucat,aku khawatir"

"Dia baik-baik saja, dia terlalu menahan dirinya, dia hanya makan sayur-sayuran dan buah-buahan, itu sebabnya badannya turun derastis. Kami juga tidak bisa memberikan dia banyak minum , hanya impusan. Lagipula dari semua pasien yang terinfeksi, Yihyun cukup tangguh untuk menahan dirinya. Selama 3 minggu terakhir dia hanya berubah 2 kali, itu benar-benar luar biasa,jadi cobalah untuk tidak terlalu khawatir"

"Kamu yakin dia baik-baik saja kan?"
Saebom mencoba untuk meyakinkan dirinya sendiri.

"Yakin" Jisoo merapikan barang-barang nya dan bersiap pergi.

Dua bulan setelahnya. Han Taeseok datang ke markas . Dia datang untuk bertemu dengan Yihyun.

Dengan baju rapi, kemeja dilapisi blazer hitam . Han Taeseok bertemu dengan Yihyun yang mengenakan baju pasien serba putih.

"Bagaimana keadaanmu?" Han Taeseok masuk dan bersandar di dinding.

"Sebelumnya buruk , tapi melihat mu datang agak sedikit membaik" Yihyun tersenyum kecil dia duduk dikasurnya.

"Berharap aku membawa berita baik?" Tae Seok melihat keluar jendela.

"Ya" jawab Yihyun singkat.

Han Taeseok berbalik lagi menghadap Yihyun .

"Aku punya kabar baik dan buruk, mana yang ingin kamu dengar terlebih dahulu?"

"Kabar baik" Yihyun tanpa ragu menjawab.

"Aku berhasil menemukan obatnya, dari 50 orang
yang sudah disuntikan obat itu, 43 orang berhasil membaik."

Tangan Yihyun gemetar, ada harapan didepan matanya.

"Lalu kabar buruknya?"

"7 orang yang tidak berhasil membaik, mereka meninggal.Kasusnya sama seperti istriku, tubuhnya tidak kuat menahan antibodi yang masuk dan mencoba bertengakar melawan virus itu"

SacrificeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang