Farewell

180 8 8
                                    

Pukul 9 pagi.

Saebom memeriksa handphonenya yang terjatuh di depan pintu.

Yihyun menghubunginya beberapa kali. Dan mengirimkan beberapa pesan teks.

"Saebomaaa,Aku pulang hari ini,  tidak perlu menjemputku. Tapi bisakah kita bertemu jam 4 sore nanti, akan kukirimkan alamatnya nanti :) Tolong hubungi aku jika kamu membaca pesan ini "

Saebom membaca dengan ekspresi dingin. Dia kembali kekamar melihat Han Taeseok masih tertidur.

Dia memandangi pria itu tanpa henti, berpikir ini mungkin menjadi hari terakhirnya melihat pria yang sedang bersamanya.

" Han Tae Seok- sii , andaikan saja aku bertemu dengan mu lebih awal, aku pasti akan mencintaimu lebih lama" Lagi-lagi Saebom merasa sesak didadanya menahan sakit yang amat perih.

Tidak lama, handphone Saebom kembali bergetar. Dia pergi keluar kamar untuk menerima panggilan telpon dari Yihyun.

"Saeboma, kamu baik-baik saja? Aku khawatir, kamu tidak menjawab panggilanku dari kemarin?" Yihyun merasa lega Saebom menjawab panggilannya.

"Maaf, aku mematikan notifikasi di handphoneku, aku baik-baik saja"

"Baiklah, jadi Dimana kamu?"

"Aku ... Aku sedang diluar, kenapa?"
Saebom ragu menjawab.

"Hanya ingin tau, aku pulang jam 10 nanti"

"Mau aku jemput?" Tanya Saebom.

"Tidak, tapi bisakah kita bertemu nanti sore"

"Ya akan kuusahakan"

Saebom menarik nafas panjang.

Kemudian dia menyiapkan diri untuk pergi dari apartemen Han Taeseok.
Dia ingin sekali membangunkan pria ini. Tapi pasti akan lebih berat jika harus kembali berbicara dengannya.
Jadi dia memutuskan untuk pergi meninggalkan Han Taeseok dalam diam.

Hari sudah menjelang sore, Saebom merasa hari ini sangat berat.
Saebom tau, apa yang terjadi semalam sudah berakhir. Tapi dia sedikit kecewa dengan Han Taeseok. Karena tidak menghubunginya sama sekali.

"Apa benar-benar begini caranya menyelesaikan semuanya?" Pikir Saebom .

Tidak lama notif handphonenya kembali berdering.

Yihyun mengirimkan pesan teks berupa alamat yang ingin dia kunjungi sore nanti bersama Saebom.

Saat membacanya, Saebom menarik nafas berat. Alamat yang dia terima, sama dengan tempat yang dia kunjungi kemarin dengan Han Taeseok.

"Tidak bisakah tempat lain?" Saebom membalas chat Dari Yihyun.

"Aku pikir kamu akan senang jika kesana, bukankah kita berjanji untuk pergi kesana jika semuanya telah berakhir" Yihyun membalas pesan singkat Saebom.

"Baiklah kita bertemu dipantai itu. Jam 5 sore" balas Saebom.

Saebom mengehempaskan dirinya ke kasur, hatinya benar-benar merasa kacau sekarang.

Ditempat lain Yihyun, mengenggam erat ponselnya. Dia tau sesuatu sedang terjadi. Tapi dia memilih untuk tidak memikirkan apapun .

Jam 05.00 sore.

Yihyun dan Saebom akhirnya bertemu. Mereka berjalan beriringan kearah pantai.

"Aku tidak membayangkan bisa sebahagia ini berada ditempat ini" Yihyun memejamkan matanya menghirup udara segar.

Saebom hanya tersenyum melihatnya.

"Setelah hidup seperti dipenjara selama berbulan-bulan, melegakan sekarang bisa bebas seperti ini " lanjut Yihyun.

SacrificeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang